TERAPI KOGNITIF – BEHAVIOR
¡ GANGGUAN KOGNISI
l Adanya masalah dalam proses mental yang dengannya
seseorang individu menyadari dan mempertahankan hubungan dengan lingkungannya
baik lingkungan dalam maupun luar.
¡ PROSES KOGNISI meliputi :
l Sensasi & persepsi, Perhatian
l Ingatan, Asosiasi, Pertimbangan
l Pikiran, Kesadaran
BENTUK DISTORSI KOGNISI
¡ OVER
GENERALIZATION
l Menggambarkan kesimpulan secara menyeluruh sgala sesuatu
berdasarkan kejadian tunggal
l Contoh : Tdk ada seorang pun yg mencintai
saya atau Kayaknya saya tidak akan
lulus dalam setiap ujian.
¡ PERSONALIZATION
l Menguhubungkan kejadian diluar terhadap dirinya meskipun
hal tersebut tidak beralasan
l Contoh : SETIAP SY MAU PERGI KULIAH PASTI
HUJAN
¡ DICHOTOMOUS
THINKING
l Berpikir ekstrim, menganggap sgala sesuatu selalu sangat
bagus atau sangat buruk
l Contoh : SY AKAN BAHAGIA KALO SY KETERIMA KULIAH DI UMM, ATAU SY AKAN GAK SUKSES KALO DITOLAK DI SINI
¡ MIND
READING
l Percaya bahwa seseorang mengetahui pemikiran orang lain
tanpa mengecek kebenarannya
l Contoh : SY TAHU PERSIS APA YNG
DIPIKIRKANNYA TENTANG SAYA
¡ CATASTROPHIZING
l Berpikir sangat buruk tentang orang dan kejadian
l Contoh : “Saya lebih baik tidak mengisi formulir ttg
promosi jabatan, sebab saya yakin saya tdk akan nyaman dg jabatan itu”
¡ SELECTIVE ABSTRACTION
l Berfokus pada detail, tetapi tdk relevan dengan informasi
yang lainnya
l Contoh : Seorang istri percaya bahwa suaminya tdk lagi
mencintainya sebab suaminya sering datang terlambat kerja, tetapi ia masih mau
menerima hadiah suami.
TUJUAN
¡ MENINGKATKAN
KESADARAN AKAN AKTIVITAS KOGNITIF
¡ MENGIDENTIFIKASI
DAN MENANTANG PIKIRAN-PIKIRAN IRRASIONAL
¡ MENGAJARKAN
PERILAKU-PERILAKU ADAPTIF
¡ MENINGKATKAN DAN MEMBERIKAN KESEMPATAN DLM KEMAMPUAN
SOSIAL
FILOSOFI
¡ ORANG
MEMPELAJARI POLA PERILAKU MALDAPTIF
¡ PIKIRAN
MENDAHULUI MUNCULNYA PERASAAN DAN TINDAKAN
¡ MASALAH
BERAKAR PADA KEPERCAYAAN UTAMA
TEKNIK
INTERVENSI
¡ MENGHILANGKAN
KEPERCAYAAN IRASIONAL
¡ MENGKONFRONTASI
DISTORSI
¡ MEMPERKENALKAN
CARA BERFIKIR ALTERNATIF
PRINSIP
TERAPI
¡ Emosi
bersumber pada proses kognitif
¡ Terapi
haruslah singkat, fokus dan waktu yang dibatasi. Fokus pada presenting problem.
¡ Menggunakan
relasi terapeutik yag solid sbg alat yang paling penting utk mencapai tujuan.
¡ Klien
ditantang untuk mengeksplorasi pemikiran-pemikiran yang mendasari perasaan
mereka
¡ PR
merupakan bagian penting dlm terapi
TEKNIK KOGNITIF TERAPY
- RESTRUKTURISASI KOGNISI
v Perawat berupaya unt memfasilitasi klien dlm melakukan
pengamatan thdp pemikiran dan perasaan yg muncul
v Teknik ini dimulai dgn cara memperluas kesadaran diri dan
mengamati perasaan dan pemikiran yg mgkn muncul
2. TEKNIK PENEMUAN FAKTA (Questioning the Evidence)
v Perawat mencoba memfasilitasi klien agar membiasakan
menuangkan pikiran-pikiran abstraknya secara konkrit dlm bentuk tulisan unt
memudahkan menganalisa.
v Perawat memfasilitasi unt mencari fakta unt mendukung
keyakinan dan kepercayaan, menjadi pemikiran yg lebih positif
v Data bisa diperoleh dari teman, keluarga atau anggota
masyarakat
3. PENEMUAN ALTERNATIF
v Teknik ini dikhususkan pada klien depresi atau klien dg
percobaan bunuh diri
v Perawat melatih klien unt menemukan alternatif pemecahan
masalah dengan mengurutkan masalah dari yang paling ringan dan mencari
solusinya
v Perawat merangsang klien agar berani berpikir beda
atau lain dr biasanya
4. DEKATASTROPIK
v Dikenal dengan teknik bila dan apa
v Upaya menolong klien unt melakukan evaluasi thd situasi
dimana klien mencoba memandang masalahnya secara berlebihan dari situasi
alamiah untuk melatih beradaptasi dg hal terburuk yg mgkn terjadi
v Tujuannya unt membantu klien melihat konsekuensi dari kehidupan
5. REFRAMING
v Strategi dalam merubah persepsi klien thd situasi atau
perilaku
v Mendukung klien untuk melihat masalah dari sudut pandang
yang lain untuk memperluas kesadaran diri klien sehingga mampu merubah perilaku
klien mjd positif
6. THOUGHT STOPPING
v Teknik yang digunakan unt menghentikan pikiran saat klien
memikirkan sesuatu sbg masalah.
v Pada mulanya dibantu perawat unt menghentikan lintasan
pikiran dgn cara mengatakan “BERHENTI”. Selanjutnya klien mencoba
menerapkan tanpa bantuan perawat
7. LEARNING NEW BEHAVIOR WITH MODELLING
v Strategi unt merubah perilaku baru dalam meningkatkan
kemampuan dan mengurangi perilaku yg tidak dapat diterima.
v Klien melakukan observasi pada seseorang yg berhasil
memecahkan masalah unt dijadikan sbg model
8. MEMBENTUK POLA (SHAPING)
v Membentuk pola perilaku baru oleh perilaku yang diberikan
reinforcement
v Memberikan PUJIAN pada setiap perilaku yg
diperkirakan sukses dari apa yg diniatkan klien
9. TOKEN ECONOMY
v Bentuk reinforcement positif yg sering digunakan pada
kelompok anak-anak atau klien yg mengalami masalah psikiatrik
v Reinforcement diberikan secara konsisten pada saat klien
mampu menghindarkan perilaku buruk atau melakukan hal yang baik
10. ROLE PLAY
v Memungkinkan klien untuk belajar menganalisa perilaku
salahnya melalui kegiatan sandiwara yang bisa dievaluasi oleh klien dgn
memanfaatkan alur cerita.
11. SOCIAL SKILL TRAINING
v Teknik ini didasari oleh sebuah keyakinan bahwa
keterampilan apapun diperoleh sebagai hasil belajar.
v Keterampilan diperoleh dgn bimbingan, demonstrasi,
praktek, dan feedback
12. AVERSION THERAPY
v Bertujuan menghentikan kebiasaan buruk klien dg cara
mengaversikan keg. Buruk tersebut dg sesuatu yg tidak disukai
13. CONTINGENCY CONTRACTING
v Berfokus pada perjanjian yang dibuat antara therapist dan
klien
v Perjanjian dibuat dgn reward dan punishment
thdp semua perilaku klien
AARON
BECK
¡ Untuk
melakukan perubahan yang mendasar dan permanen, seorang terapis harus dapat
menembus irasional thinking klien untuk mencapai struktur kepercayaan yang
mendasarinya.
¡ Perubahan
yang tidak berasal dari perubahan struktur berfikir sifatnya hanya perubahan
sementara
¡ Penggunaan:
Anxiety, Depressed client
Refleksi
¡ Irrational
statement:
l Saya
harus…
l Kamu
membuat saya kesal…
l Saya
boleh ..
l Ini
buruk sekali..
l Ini
tidak adil..
l Saya
tidak bisa…
l Setiap
orang merasa ..
l Ini
selalu terjadi..
l Sy
tidah pernah menemukan
¡ Alternative
Statement
l Saya
ingin..
l Saya
membuat kesal sendiri..
ALBERT
ELLIS
(1996, 2001)
(1996, 2001)
¡ Dikenal
dengan REBT atau RET (Rational Emotive Behavior Therapy atau Rational Emotive
Therapy)
¡ Sebenarnya,
Ellis menganggap terapinya mengandung unsur kognitif, humanistic,
constructivist, brief therapy dan behavioral therapy.
¡ Latbel:
psikoanalisis dan behavioral
Ide
Dasar: 5 Pola Pikir Irasional
¡ Hidup
ini tidak adil
¡ Ini
buruk sekali
¡ Saya
tidak tahan lagi
¡ Saya
harus dapatkan apa yang saya mau
¡ Saya
tidak mampu melakukannya
11
irrational beliefs Allbert Ellis
- Every
one must love and appreciate me all time
- I
must be competent in everything that I do in order to feel okay about
myself
- Some
people who are different from me are bad and should be punished
- It
is terrible when I don’t get what I want
- Other
people and events cause me to be unhappy and I have little control over
this situation
- If
I keep dwelling on something awful, may be I can prevent it from happening
- It
is easier to avoid difficulties in life rather than having to face them
- I
need some one stronger than I am in order to taka care of me
- What
has happened in the past determine how I must be in the future
- I
should become upset over other people’s problems
- There
is a perfect solution to every problem and it’s possible for me to figure
out what it might be
Teori
ABC
¡ A
= The Activating Event
¡ B
= The Irrational Belief
¡ C
= The Emotional Consequences (depressed,
anxious, frustrated, discouraged, confused)
¡ D
= Disputing irrational belief
¡ E
= New Emotional Effect
DESPUTING
IRRATIONAL BELIEF
¡ Mana
buktinya kalau ini adalah benar?
¡ Siapa
yang bilang bahwa ini harus seperti ini?
¡ Apakah
itu logis?
¡ Jika
ada kamera atau orang lain yang melaporkan, apakah laporannya akan persis
seperti yang anda sampaikan pada saya?
¡ dsb
TAHAP2
REBT
¡ Mulai
dengan (A): tanyakan apa yang dirasa mengganggu
¡ Lihat
apa reaksi emosional terhadap hal tersebut dan berikan skala intensitasnya
¡ Identifikasi
irrational belief
¡ Despute
irrational belief-nya dg menantang asumsi-asumsinya dan mendorong alasan yang
lebih jelas
¡ Ases
efek intervensi
¡ Jika
perlu, ulangi proses dari awal
DONALD
MEICHENBAUM
(1977)
(1977)
¡ Kembangkan
relasi yg solid dg klien
¡ Bantu
klien untuk menceritakan ttg dirinya
¡ Berikan
informasi yg relevan dg keluhannya
¡ Kembangkan
cara pandang yng lebih konstruktif
¡ Ases
dan berikan keterampilan coping yang dibutuhkan
¡ Dorong
untuk berlatih terus ttg coping
¡ Reinforce
kemajuan dan berikan tanggungjawab
¡ Cegah
relaps
Cognitive
Restructuring
¡ Rehearsal
of anticipated crises through:
¡ imagery
and
¡ role-play
¡ Self
monitoring
¡ Recognize
signs that they might be backsliding
¡ Keep
an eye on stress level that may provoke
a relapse
Latihan:
(30’)
¡ Pikirkan
suatu masa di mana anda merasa bahwa anda mampu mengendalikan diri anda dan memelihara perubahan yang telah anda
lakukan; dan kemudian pikirkan masa lain dimana anda mengalami kesulitan untuk
terus maju dan berkembang.
¡ Identifikasi
hal-hal (bad habit; disfunctional relationships; behavior that was troublesome)
yang membuat anda sulit mempertahankan perubahan yg telah anda usahakan
sendiri.
Multi-modal
ARNOLD LAZARUS (1971, 1989)
ARNOLD LAZARUS (1971, 1989)
¡ BEHAVIOUR
¡ AFFECT
¡ SENSATION
¡ IMAGERY
¡ COGNITION
¡ INTERPERSONAL
RELATIONSHIP
¡ DRUG
/ BIOLOGY
(basic id)
Latihan:
¡ Kelompok
3 orang
¡ Satu
orang berperan sebagai klien yang memilki masalah pribadi.
¡ Dua
orang sbg team menanyakan seseri pertanyaan berfokus, singkat dan jelas dan
bersifat terbuka; untuk mendapatkan informamsi sedetail mungkin dlm waktu 20’.
¡ Bangun
sebuah profile BASIC ID dari klien yang anda wawancara, berikan symptoms yang
ada pada setiap bidang (10’)
Terapi
Realitas
¡ W
= wants
¡ D
= Doing
¡ E
= Evaluation (what is works?)
¡ P
= Planning
¡ C
= commitment
ADLERR
¡ KONSEP
DASAR
¡ Inferiority
dan superiority (gaya hidup)
¡ Konstelasi
gaya hidup dg relasi primer dlm keluarga –- birth order
¡ Basic
mistakes
¡ Inovasinya:
Gestalt therapy
Proses
Pertolongan
¡ Membangun
Relasi Kolaborasi
¡ Asesmen
Gaya Hidup
¡ Menginterpretasi
Rekoleksi Dini (memory awal yang paling berkesan)
¡ Mengexplor “basic mistakes”
¡ Mengeksplor
“Core Fear”
¡ Membuat
Rencana Aksi
¡ Intervensi
¡ Pemberian
tugas dan pekerjaan rumah
Basic
Mistakes
¡ Overgeneralization
l Karena
sy gagal dl ujian ini, maka saya tidak layak dalam bidang ini
¡ False
Goals
l Tugas
sy adalah untuk menyenangkan semua orang
¡ Misperceptions
l Sy
tidak pernah punya waktu untuk istirahat
¡ Denial
of worth
l Sy
malu. Sy tidak layak dpt promosi ini.
¡ Faulty
Values
l Kita
harus lakukan apapun untuk maju, walau pun harus merugikan orang lain.
Core
Fear
¡ Fear
of being imperfect
¡ Fear
of being vulnerable
¡ Fear
of disapproval
¡ Fear
of responsibility
Alat
yang digunakan
¡ Pertanyaan
¡ Tantangan
¡ Relaksasi
¡ Visualisasi
¡ Thought
Stopping
¡ Self
assessment
Cognitive
Assessment:
¡ Self
assessment tiga kolom
¡ Self
listing irrational beliefs
¡ Learned
helplessness assessment
¡ Yapko’s
assessment
¡ DSM
IVTR
Learned
Helplessness Assessment
¡ Berapa
lama hal ini telah memburuk?
¡ Usaha
apa yang telah dilakukan untuk mengubahnya?
¡ Seberapa
sukses yang telah diperoleh
¡ Berapa
banyak kebaikan yang telah diraih dibandingkan dengan keburukan yang telah anda
alami?
¡ Apa
yang anda maksud dengan saat-saat baik anda?
¡ Situasi
apa yang anda anggap sebagai saat buruk anda?
¡ Apa
yang anda anggap sebagai penyebab internal terjadinya hal-hal buruk yang
terjadi pada diri anda? Usaha atau kemampuan?
¡ Apa
yang anda anggap sebagai penyebab eksternalnya? Nasib atu tugas yang sulit?
Yapko’s
Assessment
¡ Distorsi
kognitif apa yang terdengar dari cerita klien?
¡ Apa
pikiran otomatis yang keluar dari pikirannya mengenai kejadian yang dialami
klien?
¡ Apa
yang klien gambarkan tentang diirinya?
¡ Bagaimana
irrational belief yang dimiliki klien dapat di-dispute?
¡ Bagaimana
rational belief klien dapat dikembangkan?
¡ Teknik Kognitif Behavior therapy diberikan pada klien dgn
kemampuan kognitif yang memadai
¡ Teknik ini harus dipadukan dgn teknik atau terapi
modalitas yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar