PERAN
PERAWAT DALAM PSIKOFARMAKOTERAPI
Gangguan jiwa merupakan penyakit multi
kausal
Pendekatan terapi: multiterapi,
pendekatan tim kesehatan jiwa
Terapi: psiko, bio, sosio, spiritual
Tujuan: perubahan perilaku dari
maladaptif ke adaptif
Psikofarmakoterapi adalah bagian
terpenting terapi gangguan jiwa
Obat yang digunakan untuk gangguan jiwa:
psikofarmaka=psikotropika=phrenotropika
Terapi gangguan jiwa dengan menggunakan
obat-obatan: psikofarmakoterapi= medikasi psikotropika
Bersifat simptomatis: mengurangi gejala,
tidak menghilangkan penyebab
JENIS
OBAT-OBATAN PSIKOTROPIKA
- Anti
psikotik
- Anti
ansietas dan hipnotik sedatif
- Anti manik:
mood stabilizer
- Anti
depresan
- Anti
parkinsonisme
ANTI
PSIKOTIK
Indikasi: mengatasi gejala-gejala
psikotik (waham, halusinasi, agitasi, perilaku kacau)
Jenis:
–
Antipsikotik atipikal, misal: clozapine
(clorazil), risperidone (risperdal)
–
Antipsikotik tipikal: butirofenon
(haloperidol), fenotiazine (chlorpromazine), perphenazine (trilafon)
Indikasi:
-
Skizofrenia
-
Psikosis organik
-
Psikotik akut
-
Meredakan halusinasi, delusi, pikiran
kacau
-
Ansietas berat
-
Mual, muntah
-
Kejang
EFEK
SAMPING ANTI PSIKOTIK
CNS: Gejala ekstrapiramidal; otot kaku
atau spasme, wajah topeng, disfagia, akatisia, sakit kepala, kejang
CV: takikardia, aritmia, hipertensi,
hipotensi orthostatik
Mata: pandangan kabur, glaukoma
GI: mulut kering, mual, muntah,
konstipasi, diare, bb naik
GU: sering bak, retensi urin,
impotensi,eneuresis, amenorhea, gynecomastia
Hematologi: anemia, leukopenia,
agranulositosis
Kulit: rash, dermatitis, fotosensitif
Sindroma neuroleptika maligna (SNM)
KONTRA
INDIKASI ANTI PSIKOTIK
Gangguan kejang
Glaukoma
Klien usia lanjut
Wanita hamil atau menyusui
TINDAKAN
KEPERAWATAN PADA EFEK SAMPING
Gejala ekstrapiramidal: turunkan dosis,
beri THP, SA
SNM: stop obat, berikan tindakan
simptomatis
Hipotensi orthostatik: monitor TD
Efek anti kolinergik: minum banyak, diet
tinggi serat
Agranulositosis: isolasi, antibiotik
ANTI
ANSIETAS
Jenis:
–
Benzodiazepine: diazepam (valium),
Lorazepam(antivan), Aprazolam (xanax)
Indikasi:
–
Gangguan ansietas
–
Meredakan ansietas atau ketegangan krn
situasi tertentu
–
Gejala putus zat akut krn alkohol
–
Meredakan spasme otot
–
Menurunkan ansietas berat agar bisa
diberikan psikoterapi
Efek samping:
–
CNS: kelambatan mental, sedasi, vertigo,
bingung, tremor, lelah, depresi, sakit kepala, ansietas, insomnia, kejang,
delirium, kaki lemas, ataksia, bicara pelo
–
CV: hipotensi orthostatik, takikardi,
perubahaN EKG
–
THT: kabur, midriasis, tinitus
–
GI: anoreksia, mual, mulut kering,
diare, konstipasi
–
Kulit: ruam, dermatitis. pruritus
Kontra indikasi:
–
Penyakit hati
–
Penyakit manula
–
Penyakit ginjal
–
Glaukoma
–
Kehamilan atau menyusui
–
Psikosis
–
Gg pernafasan sebelumnya
–
Reaksi hipersensitif
Tindakan keperawatan:
–
Anjurkan tidak menggunakan alat
berbahaya, menyopir
–
Benzodiazepine menyebabkan gg ereksi dan
kesulitan orgasme
–
Untuk menghentikan obat perlu bertahap
–
Monitor ketat pada manula
–
Hindari penyalahgunaan
ANTI
DEPRESAN
Indikasi: depresi, nyeri berat dan
kronis, eneuresis anak > 6th, gg obsesif kompulsif
Jenis: trisiklik (amitriptilin), MAO
inhibitor
Efek terapi: meningkatkan mood
Efek samping: mengantuk, gg fungsi
seksual, gg GIT, tremor, hipotensi
Tindakan keperawatan: monitor efek
samping dan beri pengobatan simptomatis
ANTI
MANIK
Indikasi: gangguan afektif tipe manik
Jenis: lithium
Efek terapi: stabilisasi mood
Efek samping: BB meningkat, perubahan
EKG, nyeri kepala, iritasi gaster
Tindakan keperawatan: awasi dosis,
pengobatan berkelanjutan, atasi gejala
ANTI
PARKINSON
Indikasi: gejala parkinson, gejala
ekstrapiramidal
Jenis: trihexyphenidile, Benadryl, SA
Kontra indikasi: gg jantung, hipertensi,
glaukoma, gastric ulcers, kehamilan&menyusui
Tindakan keperawatan: hindari pemakaian
alat berbahaya, beri setelah makan, anjurkan berubah posisi betahap, periksa
lab rutin, hati-hati pada manula
PERAN
PERAWAT
Pengkajian klien
Koordinasi terapi modalitas
Memberikan obat pada klien
Monitor efek obat
Pendidikan kesehatan ttg obat
Maintenace obat
Penelitian ttg obat
Prescriptive authority
PENGKAJIAN
Obat psikiatri yang dipakai sebelumnya
Obat non-psikiatri yang dipakai
sebelumnya
Pemakaian alkohol
Riwayat merokok
Riwayat minum kopi
Riwayat pemakaian obat jalanan
KOORDINASI
TERAPI MODALITAS
Atur terapi modalitas yg lain, agar
klien tdk mengalami bahaya
Hindari menyopir
Hindarkan terapi modalitas yg butuh
konsentrasi tinggi
MEMBERI
OBAT
Prinsip 5 benar ketika memberikan obat
Pastikan obat diminum
Bila klien menolak: jelaskan manfaat
obat, konsekuensi bila tidak minum obat. Tetap menolak rujuk dari untuk
mengubah jenis dsb
Penyimpanan tertib, menghindari
penyalahgunaan
MONITOR
EFEK OBAT
Monitor efek terapi
Monitor efek samping, beri tindakan,
rujuk ke dokter
Beri penjelasan kepada klien tentang
efek obat
PENDIDIKAN
KESEHATAN
Jenis obat, jelaskan nama, bentuk,
ukuran
Keuntungan dan resiko yang mungkin
terjadi
Terapi tambahan selain obat
Apa yang perlu dilakukan dan menghubungi
siapa jika ada masalah atau ketidakjelasan dalam program pengobatan
MAINTENANCE OBAT
Jelaskan
manfaat obat
Jelaskan
konsekuensi jika menghentikan obat tanpa konsultasi dan tidak sesuai program
Jelaskan
pentingnya program pengovatan berkelanjutan
Jelaskan
penyesuaian kehidupan
PENELITIAN
Sebagai
anggota tim peneliti
Menyiapkan
sampel: inform konsent, pemilihan responden, perlakuan, penggunaan plasebo, dll
Pengembangan
ilmu sehingga efektif dan efisien
PRESCRIPTIVE AUTHORITY
Membuat
resep
Untuk
APRN (advance practice registered nurse)à perwawat senior ber-lisensi
Di
amerika
Di
Indonesia belum
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kurang
pengetahuan ttg program pengobatan
Ansietas
Penatalaksanaan
regiment teapeutik tak efektif
TINDAKAN KEPERAWATAN
Bina
hubungan saling percaya
Jelaskan
pogram pengobatan
Jelaskan
efek terapi dan efek samping
Jelaskan
cara benar penggunaan obat
Supervisi
pengobatan
Tangani
efek samping
Dorong
keluarga mendukung klien
EVALUASI
Klien
bekerja sama
Tak
putus obat
Efek
terapi optimal
Efek
samping minimal, tertangani
Perubahan
perilaku optimal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar