BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting
terpenuhi, yaitu: adanya ovum, spermatozoa, terjadinya konsepsi dan nidasi.
1.
ovum : adalah suatu sel besar dengan diameter kurang
lebih 0,1 mm.
2.
spermatozoa : berbentuk seperti kecebong dan mempunyai
kecepatan yang cukup tinggi sehingga dalam satu jam, sel sperma sudah sampai di
tuba melalui kanalis dan kavum uteri. Disini sel sperma menunggu sel telur.
3.
konsepsi : adalah suatu peristiwa bertemunya sperma dan
ovum, umumnya terjadi di ampula
4.
nidasi : dinding endometrium yang menebal, selanjutnya
membentuk desidua, dimana memungkinkan blastokist untuk berimplantasi.
Peristiwa tertanamnya blastokist pada desisua disebut nidasi.
(Depkes
RI, 1993)
Masa
kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir.
Setiap
wanita hamil menghadapi risiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Oleh
karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan
selama periode antenatal :
a. satu
kali kunjungan selama trimester pertama(sebelum 14 minggu)
b. satu
kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28)
c. dua
kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu
ke 36)
(Prawirohardjo, 2001)
B. Tujuan
Tujuan Umum : Untuk memenuhi tugas mata
kuliah maternitas
Tujuan Khusus :
1. Menjelaskan
pengertian tentang kehamilan pada trimester III
2. Menjelaskan
pertumbuhan dan perkembangan janin pada trimester ke III
3. Menjelaskan
tanda subjektif dan objektif kehamilan pada trimester ke III
4. Menjelaskan
tentang adaptasi kehamilan
5. Menjelaskan
perubahan psikologis ibu pada kehamilan trimester III
6. Menjelaskan
tentang kebutuhan pengetahuan bagi orang tua pada kehamilan trimester ke III
7. Menjelaskan
reaksi kognitif dan emosional ibu pada kehamilan trimester III
8. Menjelaskan
kompikasi kehamilan pada trimester III.
9. Menjelaskan
tentang Askep pada trimester III
BAB II
SAJIAN PUSTAKA
A.
Pengertian
Trimester tiga adalah priode kehamilan
tiga bulan terakhir/ sepertiga masa kehamilan terakhir. Trimester tiga
merupakan periode kehamilan dari bulan ketujuh sampai sembilan bulan (28-40
minggu) (Farrer, 1999).
B.
Pertumbuhan dan Perkembangan Janin Pada Trimester ke
III
Pertumbuhan
dan perkembangan janin pada trimester ke III yaitu :
a.
Minggu 17 - 23
1.
Janin tumbuh lambat
2.
Tungkai bawah terbentuk sempurna
3.
Tubuh janin tertutup lanugo
4.
Verniks caseosa menutupi tubuh untuk melindungi kulit
dan cairan amnion
5.
Pergerakan janin mulai terasa pertama kali sekitar 20
minggu
6.
Bunyi jantung janin mulai terasa pertama kali dengan
dopler/ pemantau djj (n =…)
7.
Lemak-lemak coklat dibentuk
b.
Minggu 24 – 27
1.
Kulit tumbuh pesat dan terlihat merah dan keriput
2.
Mata terbuka, bulu mata, dan kelopak mata terbentuk
3.
Janin dapat hidup pada usia 27 minggu
c.
Minggu 28 – 31
1.
Lemak sub kutan disimpan
2.
Jaka janin lahir saat ini dengan paru-paru imatur, respiratory
distress syndroma (rsd) dapat terjadi
d.
Minggu 32 – 36
1.
Berat janin menetap
2.
Lanugo menghilang tetapi masih ada bekasnya di kepala
3.
Kuku jari tumbuh
4.
Janin mempunyai kemampuan yang cukup baik jika lahir
dalam minggu-minggu ini.
e.
Minggu 37 – 40
1.
lemak sub kutan tetap dibentuk dan disekeliling janin
menjadi menggumpal
2.
kuku jari tangan dan kaki terbebtuk sempurna dan
melampaui ujung jari tangan dan kaki
3.
testis turun ke arah scrotum
4.
tengkorak berkembang sempurna dan lebih besar dari
bagian tubuh
(Depkes
RI, 1993)
C.
Tanda Subjektif dan Objektif Kehamilan Trimester ke
III
1.
Tanda Subjektif
a.
29-33 minggu
o Fatigue
o Ansietas
tentang masa depan
o Mimpi
buruk
o Penurunan
keinginan seksual karena ketidaknyamanan fisik
b.
34-38 minggu
· Sakit
punggung, perubahan gaya berjalan
· Ketidaksabaran
untuk mengakhiri kehamilan
· Perasaan
buaian tentang masa depan yang ambivalen
c. Sebelum
kelahiran
· Lightening
atau tanda dini dimulainya persalinan
· Sakit
perut bagian bawah
2. Tanda Objektif
a. 29-33
minggu
·
Rasa panas dalam perut disebabkan tekanan
uterus, mild hiatus hernia dan muntahan asam perut ke dalam esophagus
·
Kontaraksi braxton-hick
·
Fundus terletak diantara umbilikus dan xipoid
b. 34-38
minggu
·
Heartburn (pirosis, nyeri dada)
·
Konstipasi
·
Vena varikosa (varicose veins)
·
Vena varikosa (varicose veins)
·
Edema kaki
·
Haemoroid (wasir)
c. Sebelum
kelahiran
Fundus
ada di bawah diafragma sampai kepala janin masuk kedalam rongga panggul,
kemudian perut kelihatan maju ke depan.
(Dickason, 1997)
D.
Adaptasi Kehamilan
Tugas terakhir di minggu terakhir adalah pengakhiran
kehamilan dan untuk melahirkan bayinya. Dia harus mempersiapkan fase letting go
dari kehamilan dan semua penyatuan perasaan dan kreatifitas, proses perpisahan
dengan janin. Sadar atau tidak sadar ketakutan mutilasi, kematian atau
abdonment selalu muncul pada waktu ini. Antisipasi kecemasan merupakan hal yang
normal dan sehat.
Selama kehamilan, tingkat ketergantungan kebutuhan meningkat,
puncaknya pada trimester ketiga, selama persalinan dan periode asuhan
kehamilan. Seorang ibu yang sedang hamil harus memelihara dirinya sendiri
sehingga dia dapat merawat bayinya. Seorang laki-laki juga merasa kebutuhannya
meningkat, terutama untuk seorang ynag dapat dipercaya untuk merawat bayinya,
karena ibu yang sedang mengandung lebih banyak introspektif dengan kemajuan
kehamilannya. Anggota keluarga seharusnya mengingatkan, khususnya pada periode
ini.
Hampir semua ibu hamil menunjukkan kebutuhan yang sama pada
trimester ketiga walaupun berbeda latar belakang, tingkat pendidikan, dan
pengalaman seorang wanita memusatkan perhatian pada bayinya, proses kelahiran,
perubahan fisik dan emosional. Ekspresi pada trimester tiga ini antara lain:
a. Kesehatan
bayi (pertanyaan tentang kecacatan bayi, tanda kesehatan bayi, bagaimana
pengaruh kelahiran bagi bayi, efek obat dan anestesi)
b.
Biaya kelahiran bayi (rumah sakit, pengeluaran alat)
c.
Proses persalinan dan kelahiran (nyeri, ketakutan,
salah paham, ketika ada di rumah sakit)
d.
Keluarga (bagaimana penerimaan anak yang lain dengan
kehadiran bayi, bagaimana perencanaan selama dirumah sakit, bagaimana pasangan
merespon bayi)
(Dickason,
1997)
E.
Perubahan Psikologis Ibu Pada Trimester III
1.
Ambivalence
Pada awalnya, terjadi rencana kehamilan, dimana ada element
yang mengejutkan bahwa konsepsi telah terjadi. Ambivalence ini berhubungan dengan
pemilihan waktu yang “salah”, kekhawatiran tentang modifikasi kebutuhan
hubungan yang ada atau rencana karier ; ketakutan tentang peran baru; dan
ketakutan tentang kehamilan, persalinan dan kelahiran.
2.
Acceptance (penerimaan)
Penerimaan kehamilan dipengaruhi oleh banyak faktor.
Rendahnya penerimaan cenderung dihubungkan dengan tidak direncanakanya
kehamilan dan bukti ketakutan dan konflik. Pada trimester tiga menggabungkan
perasaan bangga dengan takut mengenai kelahiran anak. Pada periode ini, khususnya
hak istimewa kehamilan lebih berarti.
Selama trimester akhir, ketidaknyamanan fisik kembali
meningkat dan istirahat yang adekuat menjadi keharusan. Wanita membuat
persiapan akhir untuk bayi dan mungkin menggunakan waktu yang lama untuk
mempertimbangkan nama anaknya.
3.
Introversion
Introvert atau memikirkan dirinya sendiri dari pada orang
lain merupakan peristiwa yang biasa dalam kehamilan. Wanita mungkin menjadi
kurang tertarik dengan aktifitas terdahulunya dan lebih berkonsentrasi dengan
kebutuhan untuk istirahat dan waktu untuk sendiri.
4.
Mood Swings (Perasaan Buaian)
Selama
kehamilan, wanita memiliki karakteristik ingin dibuai, dengan suka cita.
Pasangan harus mengetahui bahwa ini merupakan karakteristik perilaku kehamilan,
hal itu menjadi mudah baginya untuk lebih efektif disamping itu akan menjadi
sumber stress selama kehamilan.
5.
change in body image (perubahan gambaran tubuh)
Kehamilan menimbulkan perubahan tubuh wanita periode waktu
yang singkat. Wanita menyadari bahwa mereka memerlukan lebih banyak ruang
sebagai kemajuan kehamilan.
Reaksi ibu/ istri pada kehamilan trimester III:
·
Lebih cemas akan kecanggungan fisik
·
Ketidaknyamanan
·
Persiapan persalinan
·
Sering mimpi kelainan letak, tidak dapat lahir,
takut cacat.
·
Pada akhir kehamilan terangsang secara tiba-tiba.
(Olds, 1995)
F.
Kebutuhan Pengetahuan Bagi Orang Tua Pada Kehamilan
Trimester ke III
1. Perubahan
fisik pada trimester tiga
2. Perubahan
emosional pada trimester tiga dan periode post partum
3. Sexuality
§
perubahan kebutuhan
§
sexual expression (cara yang berbeda)
§
sexual concerns
§
problem solving
4.
Ketidak nyamanan ringan kehamilan
a. Frekuensi
berkemih f. Kram kaki
b. Sakit
punggung g. Vaginal
discharge
c. Dyspnea
h.
Konstipasi
d.
Varicose veins i.
Nyeri disekitar tulang
e.
Kontraksi braxton hicks j. Fatigue
5. Tanda
bahaya
a.
Perdarahan vagina
b.
Nyeri perut
c.
Edema pada muka, tangan, dan kaki
d.
Sakit kepala yang hebat
e.
Gangguan bicara
f.
Rupture of membrane (sebelum 38 minggu)
6. Nutrisi
7. General
hygiene
a. Istirahat
dan tidur
b. Latihan
8. Penggunaan
obat
a. Rokok b. Alkohol c. Obat otc d.
Resep obat
9. Pertumbuhan
janin
10. Persiapan
menyusui
11. Support
system
12. Persiapan
kelahiran bayi
a. Rasa
takut dan cemas
b. Keterlibatan
ayah dalam kelahiran bayi
c. Manajemen
nyeri
d. Intervensi
obstetri
13. Persiapan
menjadi orang tua
a. Perubahan
gaya hidup
b. Perubahan
peran
c. Konflik
peran
d. Keseimbangan
tuntutan keluarga
e. Tugas
perkembangan maternal
14. Persiapan
untuk bayi baru lahir
15. Rencana
keluarga
(Reeder, 1992)
G.
Reaksi Kognitif Dan Emosional Ibu Pada Kehamilan
Trimester Tiga
1. Pemulihan
ketidaknyamanan fisik
2. Pengembangan
ukuran psychososial
3. Peningkatan
perhatian pada dirinya sendiri
4. Peningkatan
perhatian
· ketakutan
diri untuk mendapatkan kesehatan dan “performance” selama persalinan
· ketakutan
pada kesehatan bayi
5. Pemikiran
penerimaan peran sebagai seorang ibu
· membayangkan
situasi sebagai orang tua
· obsesi
persalinan dan kelahiran, keinginan kehamilan yang berlebihan
· peningkatan
nesting behavior
(Reeder, 1992)
H.
Komplikasi Kehamilan Trimester III (28-40 Minggu)
1.
Persalinan Prematuritas
Persalinan
prematuritas (prematur) dimaksudkan dengan persalinan yang terjadi diantara
umur kehamilan 29-36 minggu, dengan berat badan lahir kurang dari 2,5 kg.
Persalinan prematuritas merupakan masalah besar karena berat janin kurang dari
2,5 kg dan umur kurang dari 36 minggu, maka alat-alat vital belum sempurna.
Sebab persalinan prematuritas :
a. Hamil
dengan perdarahan, kehamilan ganda
b. Kehamilan
disertai komplikasi (preeklamsia, dan eklamsia)
c. Kehamilan
dengan komplikasi penyakit ibu (hipertensi, penyakit ginjal, penyakit jantung,
dsb). Keadaan gizi yang rendah disertai kurang darah, lapisan dalam lahir yang
kurang subur karena jarak hamil terlalu pendek.
2.
Kehamilan Ganda (Kembar)
a. Pengaruh
hamil ganda terhadap ibu :
Diperlukan gizi
yang lebih banyak, sehingga tumbuh kembang janin mencapai cukup bulan, pada
hamil muda sering terjadi keluhan yang lebih hebat, ibu sering cepat lelah,
sering terjadi penyulit hamil (hidramnion, preeklamsia, dan eklamsia), pada
saat persalinan dijumpai kesulitan.
b. Pengaruh
hamil ganda terhadap janin :
Dapat terjadi persalinan prematuritas, dapat terjadi janin
dengan anemia atau BBLR, setelah persalinan anak pertama dapat terjadi
pelepasan plasenta sebelum waktunya dan membahayakan janin ke dua.
3. Kehamilan
Dengan Perdarahan
Perdarahan
pada kehamilan memberikan dampak yang membahayakan ibu dan janin dalam
kandungan. Perdarahan yang dapat membahayakan dan berhubungan dengan trimester
ketiga adalah mengalami perdarahan plasenta previa, perdarahan solusio
plasenta, perdarahan dari pecahnya sinus marginalis dan perdarahan dari
pecahnya vasa previa.
4.
Kehamilan Dengan Ketuban Pecah Dini
Pecahnya selaput janin memberikan pertanda bahaya dan memberi
kesempatan infeksi langsung pada janin. Disamping itu, gerak janin makin
terbatas, sehingga pada kehamilan kecil mungkin dapat terjadi deformitas. Oleh
karena itu bila berhadapan dengan kehamilan dengan mengeluarkan air apalagi
belum cukup bulan harus segera datang kerumah sakit dengan fasilitas yang
memadai.
5.
Kehamilan dengan kematian janin dalam rahim
a. Kehamilan
diatas umur hamil 36 minggu pada ibu dengan diabetes melitus
b. Mungkin
terjadi lilitan tali pusat yang mematikan
c. Terjadi
simbol tali pusat
d. Gangguan
nutrisi menjelang kehamilan cukup bulan
e. Kehamilan
dengan perdarahan
f. Kehamilan
lewat waktu lebih dari 14 hari
6.
Kehamilan Lewat Waktu Persalinan (Senotinus)
Beberapa
kerugian dan bahaya kehamilan lewat waktu:
a. Janin
yang kekurangan nutrisi dan oksigen, akan mengalami pengrusakan diri sendiri,
dengan metabolisme jaringan lemak bawah kulit sehingga tampak tua dan keriput,
sebagai gejala janin dengan hasil lewat waktu
b. Air
ketuban yang makin kental, akan sulit dibersihkan, sehingga dapat menimbulkan
gangguan pernafasan saat kelahirannya.
c. Bila
gangguan terlalu lama dan berat, janin dapat meninggal dalam rahim
d. Mungkin
plasenta cukup baik tumbuh kembangnya sehingga dapat memberikan nutrisi cukup
dan janin menjadi lebih besar
e. Dengan
makin besarnya janin dalam rahim memerlukan tindakan operasi persalinan
f. Kerugian
pada ibu tidak terlalu besar, kecuali kemungkinan persalinan dengan tindakan
operasi seperti induksi persalinan sampai dengan sesio sesarea
7. Kehamilan
Dengan Preeklamsia Dan Eklamsia
Gejala
klinik preeklamsia ringan :
a.
Tekanan darah sekitar 140/90 atau kenaikan tekanan
darah 30 mmhg untuk sistolik 15 mmhg untuk diastolik dengan interval pengukuran
selama 6 jam
b.
Terdapat pengeluaran protein dalam urin 0,3
gr/literatau kualitatif +1,-+2
c.
Edema (bengkak kaki, tangan, atau lainnya)
d.
Kelainan berat badan lebih dari 1 kg/minggu
Gejala preeklamsi
berat (kelanjutan preeklamsia ringan) :
a. Tekanan
darah 160/110 mmhg atau lebih
b. Pengeluaran
protein dalam urine lebih dari sekitar 5 gr/24 jam
c. Terjadi
penurunan produksi urin kurang dari 400 cc/24 jam
d. Terdapat
edema paru dan sianosis dan terasa sesak napas.
e. Terdapat
gejala subjektif (sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri dibagian daerah
perut atas)
(Ida
Bagus Gde Manuaba, 1999)
I.
ASUHAN KEPERAWATAN
1.
Pengkajian
Hari :
Tanggal :
Jam :
A.
Data Subjektif
1.
Biodata Pasien dan Penanggung Jawab
2.
Keluhan dan Alasan Datang
3.
Riwayat Kesehatan ( Dahulu, Sekarang dan Keluarga)
4.
Riwayat Perkawinan (usia menikah, lama menikah, brp
kali menikah)
5.
Riwayat Menstruasi (menarche, siklus/lama, byknya haid,
dismenorea)
6.
Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
7.
Riwayat Kehamilan sekarang (usia kehamilan mnrt pasien,
HPHT/HPL, periksa ANC brp kali, therapy, penkes, suntik TT 1-3, kebiasaan
merokok;minum minuman keras;jamu;obt2an, ada hewan peliharaan, gerakan janin,
renc bersalin)
8.
Riwayat KB (KB yang digunakan, lamanya, alas an
berhenti, renc KB stlh bersalin)
9.
Kebutuhan sehari hari sebelum dan slm hamil (nutrisi,
eliminasi, aktivitas, istirahat, seksual, personal hygiene)
10. Psikososiospiritual
(perasaan dg kehamilan, respon kluarga thd kehamilan, pengambil kptusan dominan
ke siapa)
B.
Data Obyektif
Tingkat Kesadaran :
BB / TB :
LILA :
TTV : Suhu : Nadi : Tensi :
Status Present : Head to toe (Tulang Belakang lordosis)
Status Obstetri :
1.
Inspeksi
Muka
: tidak cloasma grav, tidak odema
Mamae
: Montgomery terlihat, putting susu menonjol, colostrum sudah keluar
Perut
: Linea Alba dan Striae gravidarum ada
Anus
: tidak hemoroid
2.
Palpasi
Leopold I : TFU
pertengahan antara prosesus xipoideus dan pusat
Bagian
fundus teraba bulat, lunak dan tidak melenting
Leopold
II : Bagian Kanan ibu teraba ada tahanan memanjang, keras
Bagian
Kiri ibu teraba bagian kecil kecil janin
Leopold III : Bagian segmen bawah rahim teraba bagian bulat,
keras dan melenting
Leopold
IV : Keduan jari jari tangan bertemu berarti kepala janin belum masuk
PAP
3.
Auskultasi
DJJ
4.
Perkusi
Reflek patella : +
/ +
2.
Diagnosa Keperawatan
a.
Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik
pengaruh hormonal
b.
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang
pengalaman, kesalahan interpretasi informasi
c.
Resiko tinggi harga diri rendah berhubungan dengan
kemampuan untuk menyelesaikan tugas kehamilan / kelahiran anak
d.
Resiko tinggi cedera berhubungan dengan hipertensi,
infeksi, penggunaan/ penyalahgunaan zat, perubahan sistem imun, profil darah
abnormal, hipoksia jaringan, ketuban pecah dini.
e.
Eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran uterus,
peningkatan tekanan abdomen, fluktuasi aliran darah ginjal dan laju filtrasi
glomerolus
f.
Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan
hasrat seksual, ketidaknyamanan, atau merasa takut
g.
Resiko tinggi Curah jantung berhubungan dengan
peningkatan volume cairan/ perubahan aliran balik vena, perubahan permeabilitas
kapiler
h.
Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada
tingkat aktifitas, stres, psikologi, ketidakmampuan untuk mempertahankan
kenyamanan.
i.
Risiko tinggi cedera janin berhubungan dengan masalah
kesehatan ibu, pemajanan pada teratogen/ agen infeksi
j.
Resiko tinggi koping individu/ keluarga tidak efektif
berhubungan dengan krisis situasi/ maturasi, kerentanan pribadi, persepsi tidak
realistis, metoda koping yang tidak adekuat, sistem pendukung yang tidak ada/
tidak adekuat
3. Intervensi
Keperawatan
Ketidaknyamanan
b/d perubahan fisik dan pengaruh hormonal
Kemungkinan di buktikan oleh :
·
Melaporkan tegang/nyeri,
·
kram kaki,
·
parestesia,
·
pruritus,
·
kontraksi uterus
NOC
|
NIC
|
RASIONAL
|
1.
Melakukan
aktivitas perawatan diri dengan tepat untuk mengurangi ketidaknyamanan
2.
Melaporkan ketidaknyamanan dapat diminamalkan atau
dikontrol
3.
Mencari
pertolongan dengan cepat
|
1.
Kaji terus-menerus
ketidaknyamanan klien dan metode mengatasinya
2.
Kaji status
pernapasan klien
3.
Perhatikan adanya keluhan
ketegangan pada punggung dan perubahan cara jalan. Lanjutkan penggunaan
sepatu hak rendah, latihan pelvic-rock, girdle maternitas, penggunaan kompres
hangat, sentuhan terapeutik atau stimulasi saraf elektrikal transkutan (TENS)
dengan tepat.
4.
Berikan suplemen
kalsium dengan tepat. Anjurkan penggunaan jeli alumunium hidroksida sesuai
kebutuhan
|
1.
Data dasar terbaru
untuk merencanakan perawatan
2.
Penurunan
kapasitas pernapasan saat uterus menekan difragma, mengakibatkan dipsnea,
khususnya pada multigravida yang tidak mengalami kelegaan dengan ikatan
antara ibu dan bayi dalam kandungannya (keringanan) sampai awitan persalinan
3.
Lordosis dan
regangan otot disebabkan oleh pengaruh hormone (rrelaksin, progesterone) pada
sambungan pelvis dan perpindahan pusat gravitasi sesuai dengan pembesaran
uterus. Intervensi multiple biasanya lebih membantu untuk menghilangkan
ketidaknyamanan.
4.
Penambahan produk
susu bila intoleransi dapat menjadi masalah. Jeli dapat menurunkan kadar
fospor, memperbaiki ketidakseimbangan kalsium fospor.
|
Kurang pengetahuan mengenai
persiapan untuk persalinan/kelahiran; perawatan bayi b/d kurang pengalaman
Kemungkinan
dibuktikan oleh :
·
Meminta informasi
·
Pernyataan masalah atau kesalahan konsep
NOC
|
NIC
|
RASIONAL
|
1.
Mendiskusiakan
perubahan fisik/psikologis berkenaan dengan persalinan/kelahiran
2.
Mengidentifikasi
sumber-sumber yang tepat untuk mendapatkan informasi tentang perawatan bayi.
3.
Mengungkapkan
kesiapan untuk persalinan/kelahiran dan bayi
|
1.
Berikan info
tentang perubahan fisik atau fisiologis normal berkenaan dengan trimester
tiga
2.
Berikan info
tertulis/verbal tentang tanda-tanda awitan persalinan, bedakan antara
persalinan palsu dan benar. Diskusiakan kapan memberi tahu doctor atau
pemberi pelayuanan kesehatan serta kapan meninggalkan rumah sakit/rumah
bersalin. Diskusikan tahap-tahap persalinan untuk persalinan.
3.
Berikan info
verbal atau tertulis tentang perawatan bayi, perkembangan, pemberian makan,
berikan referensi tepet. Kaji keyakinan budaya.
4.
Anjurkan
keikutsertaan dalam kelas kelahiran anak (bila belum mengikuti) dan melakukan
orientasi RS/RB
|
1. Pemahanman kenormalan perubahan ini dapat menurunkan klecemasan dan
membantu meningkatkan penyesuaiaan aktivitas perawatan diri
2. Membantu klien untuk mengenali awitan persalinan, untuk menjamin
tiba kerumah sakit tepat waktu, dan menangani persalinan/kelahiran
3. Membantu menyiapkan pengambilan peran baru, memerlukan barang-barang tertentu untuk
perabot, pakaian bayi, membantu persiapan membri makan, cara menyusui dengan
menggunakan botol. Kurang persiapan mungkin brhubungan secara kultural, di
tandai dengan keyakinan bahwa ersiapan mungkin berkenaan dengan peningkatan
resiko kematian bayi karena “menentang keinginan Tuhan.”
4. Menurunkan ansietas berkanaan dengan
ketidaktahuan, meningkatkan mekanisme koping untuk
persalinan/kelahiran
|
Harga
diri,situsiaonal rendah b/d masalah mengenai kemampuan untuk menyelesaikan
tugas kehamilan/kelahiran anak
NOC
|
NIC
|
RASIONAL
|
1.
Mendiskusikan
reaksi-reaksi terhadap perubahan citra tubuh dan impian-impian
2.
Mencari model
peran positif dalam persiapan untuk menjadi orangtua.
3.
Mengungkapkan
perasaan percaya diri mengenai perqn baru.
|
1.
Diskusiakan
sifat/frekuensi mimpi-mimpi
2.
Evaluasi adaptasi
fisiologis klien/pasangan terhadap kehamilan.
3.
Dorong untuk
berpartisivasi dalam kelas kelahiran anak,bila belum terlibat.
4.
Kaji ketersidaian
dan sifat system pendukung, model peran, dan keyakinan budaya.
|
1. Pada saat ini, mimpi-mimpi dan fantasi berhubungan dengan pengalaman
melahirkan, kemungkinan abnormalitas bayi baru lahir, dan perubahan peran
yang berat.
2. Tugas normal trimester ketiga berfokus pada persiapan menjadi ibu
atau ayah. Bila klien dan/atau pasangannya mempunyai ego lemah dan tidak
menyelesaikan tugas-tugas kehamilan, kesulitan mengatasi stress persalinan
dan kelahiran serta menjadi orang tua mungkin terjadi.
3. Memberikan kesempatan untuk mengembangkan kelompok pendukung untuk
berbagi reaksi emosi pada kehamilan dan menyiapkan kelahiran yang berhasil
4. Ketersediaan dukungan yang memedai membantu mengembangkan
penyesuaian positif terhadap kehamilan dan menjadi orangtua.
|
Resiko tinggi cedera
terhadap ibu b/d ketuban pecah dini
NOC
|
NIC
|
RASIONAL
|
1.
Mengungkapkan
pemahaman tentang factor-faktor resiko individu yang potensial
2.
Bebas dari komplikasi
|
1.
Dapatkan kultur
vagina. Kaji terhadap infeksi dan penyakit hubungan seksual (PHS) misal monilia, gonorrhea dll.bila ada, rujuk
pada tindakan yang tepat.
2.
Dapatkan hemoglobin (Hb) dan hematokrit (Ht) pada
gestasi minggu ke-28. Paastikan bahwa klien mentaati masukan zat besi dan
vitamin Pranatal setiap hari. Periksa masalah genetik (mis, sel sabit,
talasemi) bila tidak di lakukan sebelumnya.
3.
Berikan informasi tentang awitan persalinan
4.
Tentukan penggunaan alkohol/onbat-obatan lain
5.
Kaji terhadap perdarahan vagina, adanya area
ekimosis, dan tanda-tanda koagulasi intravaskuler diseminata, rujuk pada
tindakan yang tepat (hemoragi pranatal)
|
1.
Infeksi vagina atau PHS yang tidak diobati,
menciptakan ketidaknyamanan berat pada klien, dan resiko terhadap janin, baik
transmisi melalui plasenta atau pad saat kelahiran
2.
Mendeteksi anemia dengan hipoksemia/anoksia
potensial pada klien dan janin.
3.
Riwayat positif meningkatkan kemungkinan masalah
serupa pada kehamilan berikutnya
4.
Penggunaan/ penyalahgunaan zat membuat klien
beresiko terhadap persalinan prematur dan janin sulit di lahirkan.
5.
Adanya kedaruratan obstetrik, dengan reduksi pada
volume cairan dan penurunan kapasitas pembawa oksigen menimbulkan ancaman
pada organ-organ ibu, sirkulasi plasenta, dan sistem janin.
|
Perubahan
eliminasi urine b/d pembesaran uterus, peningkatan, tekanan abdomen, fluktuasi
aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerolus (LFG)
Kemungkinan dibuktikan oleh :
·
Frekuensi berkemih
·
Dorongan
·
Edema Dependen
NOC
|
NIC
|
RASIONAL
|
1.
Mengungkanpkan pemahaman tentang kondisi.
2.
Mengidentifikasi cara-cara untuk mencegah statis
urinarius dan/ atau edema jaringan
|
1.
Anjurkan clien untuk melakukan posisi miring kiri
saaat tidur. Perhatikan keluhan-keluhan nokturia
2.
Anjurkan clien untuk menghindari pisisi tegak atau
supina dalam waktu yang lama
3.
Berikan informasi mengenai bahaya menggunakan
deuretik dan penghilangan natrium dari diet
4.
Tes urine midstrream untuk memeriksa albumin.
Perhatikan lokasi dan luasnya edema jaringan dan haluaran urine
5.
Kaji ulang masalah-masalah medis yang ada
sebelumnya (misal: penyakit ginjal, hipertensi dan penyakit jantung)
|
1.
Meningkatkan proposi ginjal: memobilisasi bagian
yang mengalami edema dependen. Edema berkurang pada pagi hari pada edema
fisiologis
2.
Posisi ini memungkinkan terjadinya sindrom vena
cava dan menurunkan aliran vena.
3.
Kehilangan/ pembatasan natrium sangat menentukan
regulator renin-angio tensin- aldosteron dari kadar cairan, mengakibatkan
dehidrasi atau hipovolemia berat.
4.
Dapat mengidentifikasi spasme glomerulus atau
penurunan perfusi ginjal berkenaan dengan HAK
5.
Masalah-masalh yang mempengaruhi fungsi ginjal di
sertai dengan peningakatan folume cairan dan statis meningkatkan resiko clien
terhadap masah-masalah sirkulasi yang mempengaruhi plasenta atau janin
|
Perubahan pola
seksual b/d perubahan hasrat seksual, ketidak nyamanan salah pengertian atau
takut
Kemungkinan di buktikan oleh:
·
Keluhan kesulitan seksual
·
Keterbatasan atau perubahan pada
perilakku seksual
·
Memperhatikan keamanan janin
NOC
|
NIC
|
RASIONAL
|
1.
Mendiskusikan masalah yang behubungan dengan
isu-isu seksual pada trisemester3
2.
Mengekpresika kepuasan berssama dengan hub
seksual
|
1.
Kaji persepsi pasangan terhadap hub seksual
2.
Anjurkan pilihan posisi untuk choitus selain
posisi pria di atas( misal, miring atau posisi wanita di atas)
3.
Diskusikan pentingnya tidak meniup udara ke dalam
vagina
4.
Intruksikan clien untuk mendiskusikan keamanan
choitus dalam minggu ke 6-8 ahir dengan pemberi perawatanya
|
1.
Kemampuan pasangan untuk mengintifikasi perubahan
seksual pada trimester 3 dapat mempengaruhi hub dan lemampuasn mereka untuk
mendukung ssatu sama lain secara emosional
2.
Pembesaran abdomen clien memerlukan perubahan
posisi untuk kenyamanan dan keamanan
3.
Kematian ibu keerena imbolisme udara telah di
jumpai
4.
Intruksi khusus mungkin di perlukan bila terdapat
riwayat komplikasi atau bila komplikasi di antisipasi
|
Resiko tinggi
terhadap dekompensasi curah jantung b/d peningkatan volume cairan/perubahan
aliran balik vena , perubahan permeabilitas kapiler
NOC
|
NIC
|
RASIONAL
|
1.
Melaporkan perbaikan tidur/istirahat
2.
Melaporkan peningkatan rasa sejahtera dan persaan
segar
|
1.
Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal
berkanaan dengan kehamilan. Tentukan pola tidur saat ini
2.
Kaji terhadap kejadian insomnnia dan respon clien
terhadap penurunan tidur. Anjurka alat bantu untuk tidur, seperti tehnik relaksasi,
membaca, mendi air hangat dan penurunan aktifitas tepat sebelum istirahat
3.
Dapatkan sel darah merah dan kadar hb:
keseimbangan masala-masalah organik seperti anemia
|
1.
Membantu mengidentifikasi kebutuhan untuk
menetapkan pola tidur yang berbeda ( misal waktu tidur malam dan tidur siang
lebih dini
2.
Ansietas yang berlebihan, kegambiraan, ketidak
nyamanan fisik, nokturia dan aktifitas janin dpat mempersulit tidur
3.
Anemia dan penurunan kadar hb, men gakibatkan
penurunan oksigenasi jaringan serta mempengaruhi perasaan leleh berlbihan
|
Resiko tinggi
terhadap pertukaran gas, kerusakan janin b/d perubahan suplai oksigen/
perubahan kapasitas pembawa oksigen darah (anemia atau ngrokok)
NOC
|
NIC
|
RASIONAL
|
1.
mengidentifikasi faktor-faktor resiko indifidu
2.
medemonstrasikan tehnik untuk mengontrol menghilangkan faktor resiko
3.
menunjukan denyut jantung janin normal, gerakan
janin setiap hari normal dan kemajuan perkembangan fundus.
|
1.
Kaji program latihan pranatal clien, anjurka clien
untuk mengikuti latihan yang tidak terlalu berat bukan latihan dengan beban
berat badan (misal berenang, naik sepesa)
2.
Evalusasi terhadap faktor-faktor resiko lain
(misal anemia ibu)
3.
Siapkan dan bantu dengan ultra sonografi , bila di
indikasikan.
4.
Berikan globulin Rh-imun pada gestasi minggu ke28
|
1. Karena latihan
yang keras aliran darah pada uterus daoat menurunkan sampai 70%, terjadi
bradikardi janin sementara, kemungkinan hipertermia janin, dan retardasi
pertumbuhan intra uterus
2. Merupakan
indikasi masalah incompatibilitas potensial dan penurunan perfusi plasenta
3. Perbandingan
ukuran diameter biparietal, perkiraan berat badan janin dan panjang femur
yang di dapatkan dengan ultra sonografi dapat mengkaji pertumbuhan secara
akurat
4. Pada clien
yang tidak sensitif dapat menurunkan kemungkinan perdarahan transplasenta
|
Resiko tinggi
terhadap cidera janin berhubungan dengan masalah kesehatan ibu, pemajanan pada
teratogen/ agen inpeksi
NOC
|
NIC
|
RASIONAL
|
1.
Mengidentifikasi faktor-faktor resiko indifidu
2.
Mengubah gaya hidup/ perlaku untuk menurunkan resiko
|
1.
Hindari penggunaan tembakau
2.
Pantau profil bio fisik janin
3.
Perhatikan kondisi
membran: clien yang di rawat di rumah sakit bila membran pecah
|
1. Dapat
menghambat penambahan berat badan ibu, menurunkan pertumbuhan intra uterus/
plasenta , dan mengakibatkan scor apgar rendah saat melahirkan
2. Tentukan
kesejahteraan ultraplasenta atau janin
3. Pecah ketuban
membuat janin dan clien beresiko terkena sepsis
|
Resiko tinggi
terhadap koping indifidu/ kluarga berhubungan dengan metode koping yang tidak
adekuat
NOC
|
NIC
|
RASIONAL
|
1. Mendiskusikan
reaksi emosi trisemester3
2. Menyiapkan
kelahiran bayi, sesuai dengan keinginan budaya , melalui pendidikan atau
keahlian
3. Mengidentifikasi
model peran yang tepat
4. Menggambarkan
kerakterikstik kepribadian terhadap
janin
|
1.
Kaji persiapan persalinan, keahlian dan kedatangan
bayi baru lahir
2.
Tentuka persepsi clien / pasangan terhadap janin
sebagai kesatuan yang terpisah
3.
Evaluasi sistem pendukung yang tersedia pada clien
attau pasangan
|
1.
Ketrlibatan pada kelas kelahiran bayi dan keahlian
tentang peralatan dan bahan dalam perawatan dapat menunjukkan kesiapan secara
psikologis. Kurangnya persiapan dapat di dasarkan pada keyakinan budaya, atau
dapat menandakan masalah keuangan atau psikologis.
2.
Persepsi ini menandakan pelengkapan tugas-tugas
psikologis dari kehamilan
3.
Ketersediaan keluarga dan teman dapat membantu
klien/pasangan untuk mengatasi tugas-tugas yang datang karena persalinan dan
kelahiran
|
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting
terpenuhi, yaitu: adanya ovum, spermatozoa, terjadinya konsepsi dan nidasi.
Serta ada tahapan-tahapan dalam kehamilan itu sendiri, di antaranya trimester
tiga. Trimester tiga merupakan periode kehamilan dari bulan ketujuh sampai
sembilan bulan (28-40 minggu).
Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita,
khususnya pada alat genitalia eksterna dan interna dan pada payudara (mammae).
Perubahan itu akan terjadi secara perlahan-lahan sesuai dengan umur kandungan.
B. SARAN
Apabila
seorang klien mengalami kehamilan, klien harus bisa mengontrol hal-hal yang
dapat mempengaruhi kehamilan itu sendri, diantaranya pola makan, aktifitas,
pola tidur serta jangan sering mengalami suatu stress yang bisa mengakibatkan
terganggunya janin dll.
DAFTAR PUSTAKA
DEPKES RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam
Konteks Keluarga. Jakarta: Bhakti husada
Dickason, Elizabeth J. 1997. Maternal-Infant Nursing Care.
St. Louis, Missouri: Mosby
Doengoes. E, Marylinn. 2001. Rencana Perawatan Maternal
Bayi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC
Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran: EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1999. Memahami Kesehatan
Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan
Olds, Sally B. 1995. Maternal-Newborn Nursing. California:
Prentice Hall
Prawiroharjo, Sarwono. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: yayasan Bina Pustaka
Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Prawiroharjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta:
yayasan Bina Pustaka
Reeder, Sharon J. 1992. Maternity Nursing: Family,
Newborn, And Women’s Health Care. USA: Lipponcott Company
Tidak ada komentar:
Posting Komentar