we're

we're

Jumat, 22 Februari 2013

Makalah Askep Ibu Hamil Trimester Ketiga


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi, yaitu: adanya ovum, spermatozoa, terjadinya konsepsi dan nidasi.
1.      ovum : adalah suatu sel besar dengan diameter kurang lebih 0,1 mm.
2.      spermatozoa : berbentuk seperti kecebong dan mempunyai kecepatan yang cukup tinggi sehingga dalam satu jam, sel sperma sudah sampai di tuba melalui kanalis dan kavum uteri. Disini sel sperma menunggu sel telur.
3.      konsepsi : adalah suatu peristiwa bertemunya sperma dan ovum, umumnya terjadi di ampula
4.      nidasi : dinding endometrium yang menebal, selanjutnya membentuk desidua, dimana memungkinkan blastokist untuk berimplantasi. Peristiwa tertanamnya blastokist pada desisua disebut nidasi.
(Depkes RI, 1993)
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Setiap wanita hamil menghadapi risiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal :
a.       satu kali kunjungan selama trimester pertama(sebelum 14 minggu)
b.      satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28)
c.       dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke 36)
(Prawirohardjo, 2001)

B.     Tujuan
Tujuan Umum : Untuk memenuhi tugas mata kuliah maternitas
Tujuan Khusus :
1.      Menjelaskan pengertian tentang kehamilan pada trimester III
2.      Menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan janin pada trimester ke III
3.      Menjelaskan tanda subjektif dan objektif kehamilan pada trimester ke III
4.      Menjelaskan tentang adaptasi kehamilan
5.      Menjelaskan perubahan psikologis ibu pada kehamilan trimester III
6.      Menjelaskan tentang kebutuhan pengetahuan bagi orang tua pada kehamilan trimester ke III
7.      Menjelaskan reaksi kognitif dan emosional ibu pada kehamilan trimester III
8.      Menjelaskan kompikasi kehamilan pada trimester III.
9.      Menjelaskan tentang Askep pada trimester III




















BAB II
SAJIAN PUSTAKA

A.      Pengertian
Trimester tiga adalah priode kehamilan tiga bulan terakhir/ sepertiga masa kehamilan terakhir. Trimester tiga merupakan periode kehamilan dari bulan ketujuh sampai sembilan bulan (28-40 minggu) (Farrer, 1999).
B.       Pertumbuhan dan Perkembangan Janin Pada Trimester ke III
Pertumbuhan dan perkembangan janin pada trimester ke III yaitu :
a.       Minggu 17 - 23
1.         Janin tumbuh lambat
2.         Tungkai bawah terbentuk sempurna
3.         Tubuh janin tertutup lanugo
4.         Verniks caseosa menutupi tubuh untuk melindungi kulit dan cairan amnion
5.         Pergerakan janin mulai terasa pertama kali sekitar 20 minggu
6.         Bunyi jantung janin mulai terasa pertama kali dengan dopler/ pemantau djj (n =…)
7.         Lemak-lemak coklat dibentuk
b.      Minggu 24 – 27
1.         Kulit tumbuh pesat dan terlihat merah dan keriput
2.         Mata terbuka, bulu mata, dan kelopak mata terbentuk
3.         Janin dapat hidup pada usia 27 minggu
c.       Minggu 28 – 31
1.         Lemak sub kutan disimpan
2.         Jaka janin lahir saat ini dengan paru-paru imatur, respiratory distress syndroma (rsd) dapat terjadi
d.      Minggu 32 – 36
1.         Berat janin menetap
2.         Lanugo menghilang tetapi masih ada bekasnya di kepala
3.         Kuku jari tumbuh
4.         Janin mempunyai kemampuan yang cukup baik jika lahir dalam minggu-minggu ini.
e.       Minggu 37 – 40
1.         lemak sub kutan tetap dibentuk dan disekeliling janin menjadi menggumpal
2.         kuku jari tangan dan kaki terbebtuk sempurna dan melampaui ujung jari tangan dan kaki
3.         testis turun ke arah scrotum
4.         tengkorak berkembang sempurna dan lebih besar dari bagian tubuh
                                                                                    (Depkes RI, 1993)
C.     Tanda Subjektif dan Objektif Kehamilan Trimester ke III
1.    Tanda Subjektif
a.          29-33 minggu
o  Fatigue
o  Ansietas tentang masa depan
o  Mimpi buruk
o  Penurunan keinginan seksual karena ketidaknyamanan fisik
b.           34-38 minggu
·      Sakit punggung, perubahan gaya berjalan
·      Ketidaksabaran untuk mengakhiri kehamilan
·      Perasaan buaian tentang masa depan yang ambivalen

c.       Sebelum kelahiran
·      Lightening atau tanda dini dimulainya persalinan
·      Sakit perut bagian bawah
2. Tanda Objektif
a.       29-33 minggu
·         Rasa panas dalam perut disebabkan tekanan uterus, mild hiatus hernia dan muntahan asam perut ke dalam esophagus
·         Kontaraksi braxton-hick
·         Fundus terletak diantara umbilikus dan xipoid
b.      34-38 minggu
·         Heartburn (pirosis, nyeri dada)
·         Konstipasi
·         Vena varikosa (varicose veins)
·         Vena varikosa (varicose veins)
·         Edema kaki
·         Haemoroid (wasir)
c.       Sebelum kelahiran
Fundus ada di bawah diafragma sampai kepala janin masuk kedalam rongga panggul, kemudian perut kelihatan maju ke depan.
(Dickason, 1997)
D.    Adaptasi Kehamilan
Tugas terakhir di minggu terakhir adalah pengakhiran kehamilan dan untuk melahirkan bayinya. Dia harus mempersiapkan fase letting go dari kehamilan dan semua penyatuan perasaan dan kreatifitas, proses perpisahan dengan janin. Sadar atau tidak sadar ketakutan mutilasi, kematian atau abdonment selalu muncul pada waktu ini. Antisipasi kecemasan merupakan hal yang normal dan sehat.
Selama kehamilan, tingkat ketergantungan kebutuhan meningkat, puncaknya pada trimester ketiga, selama persalinan dan periode asuhan kehamilan. Seorang ibu yang sedang hamil harus memelihara dirinya sendiri sehingga dia dapat merawat bayinya. Seorang laki-laki juga merasa kebutuhannya meningkat, terutama untuk seorang ynag dapat dipercaya untuk merawat bayinya, karena ibu yang sedang mengandung lebih banyak introspektif dengan kemajuan kehamilannya. Anggota keluarga seharusnya mengingatkan, khususnya pada periode ini.
Hampir semua ibu hamil menunjukkan kebutuhan yang sama pada trimester ketiga walaupun berbeda latar belakang, tingkat pendidikan, dan pengalaman seorang wanita memusatkan perhatian pada bayinya, proses kelahiran, perubahan fisik dan emosional. Ekspresi pada trimester tiga ini antara lain:
a.    Kesehatan bayi (pertanyaan tentang kecacatan bayi, tanda kesehatan bayi, bagaimana pengaruh kelahiran bagi bayi, efek obat dan anestesi)
b.    Biaya kelahiran bayi (rumah sakit, pengeluaran alat)
c.    Proses persalinan dan kelahiran (nyeri, ketakutan, salah paham, ketika ada di rumah sakit)
d.   Keluarga (bagaimana penerimaan anak yang lain dengan kehadiran bayi, bagaimana perencanaan selama dirumah sakit, bagaimana pasangan merespon bayi)
                                                                                    (Dickason, 1997)

E.     Perubahan Psikologis Ibu Pada Trimester III
1.         Ambivalence
Pada awalnya, terjadi rencana kehamilan, dimana ada element yang mengejutkan bahwa konsepsi telah terjadi. Ambivalence ini berhubungan dengan pemilihan waktu yang “salah”, kekhawatiran tentang modifikasi kebutuhan hubungan yang ada atau rencana karier ; ketakutan tentang peran baru; dan ketakutan tentang kehamilan, persalinan dan kelahiran.
2.         Acceptance (penerimaan)
Penerimaan kehamilan dipengaruhi oleh banyak faktor. Rendahnya penerimaan cenderung dihubungkan dengan tidak direncanakanya kehamilan dan bukti ketakutan dan konflik. Pada trimester tiga menggabungkan perasaan bangga dengan takut mengenai kelahiran anak. Pada periode ini, khususnya hak istimewa kehamilan lebih berarti.
Selama trimester akhir, ketidaknyamanan fisik kembali meningkat dan istirahat yang adekuat menjadi keharusan. Wanita membuat persiapan akhir untuk bayi dan mungkin menggunakan waktu yang lama untuk mempertimbangkan nama anaknya.
3.         Introversion
Introvert atau memikirkan dirinya sendiri dari pada orang lain merupakan peristiwa yang biasa dalam kehamilan. Wanita mungkin menjadi kurang tertarik dengan aktifitas terdahulunya dan lebih berkonsentrasi dengan kebutuhan untuk istirahat dan waktu untuk sendiri.
4.         Mood Swings (Perasaan Buaian)
Selama kehamilan, wanita memiliki karakteristik ingin dibuai, dengan suka cita. Pasangan harus mengetahui bahwa ini merupakan karakteristik perilaku kehamilan, hal itu menjadi mudah baginya untuk lebih efektif disamping itu akan menjadi sumber stress selama kehamilan.
5.         change in body image (perubahan gambaran tubuh)
Kehamilan menimbulkan perubahan tubuh wanita periode waktu yang singkat. Wanita menyadari bahwa mereka memerlukan lebih banyak ruang sebagai kemajuan kehamilan.
Reaksi ibu/ istri pada kehamilan trimester III:
·       Lebih cemas akan kecanggungan fisik
·       Ketidaknyamanan
·       Persiapan persalinan
·       Sering mimpi kelainan letak, tidak dapat lahir, takut cacat.
·       Pada akhir kehamilan terangsang secara tiba-tiba.
(Olds, 1995)
F.      Kebutuhan Pengetahuan Bagi Orang Tua Pada Kehamilan Trimester ke III
1.      Perubahan fisik pada trimester tiga
2.      Perubahan emosional pada trimester tiga dan periode post partum
3.      Sexuality
§                                      perubahan kebutuhan
§                                      sexual expression (cara yang berbeda)
§                                      sexual concerns
§                                      problem solving
4.      Ketidak nyamanan ringan kehamilan
a.    Frekuensi berkemih                 f. Kram kaki
b.    Sakit punggung                       g. Vaginal discharge
c.    Dyspnea                                  h. Konstipasi
d.   Varicose veins                         i. Nyeri disekitar tulang
e.    Kontraksi braxton hicks          j. Fatigue
5.      Tanda bahaya
a.    Perdarahan vagina
b.   Nyeri perut
c.    Edema pada muka, tangan, dan kaki
d.   Sakit kepala yang hebat
e.    Gangguan bicara
f.    Rupture of membrane (sebelum 38 minggu)
6.      Nutrisi
7.      General hygiene
a.    Istirahat dan tidur
b.    Latihan
8.      Penggunaan obat
a.     Rokok     b. Alkohol    c. Obat otc      d. Resep obat
9.      Pertumbuhan janin
10.  Persiapan menyusui
11.  Support system
12.  Persiapan kelahiran bayi
a.     Rasa takut dan cemas
b.    Keterlibatan ayah dalam kelahiran bayi
c.     Manajemen nyeri
d.    Intervensi obstetri
13.  Persiapan menjadi orang tua
a.     Perubahan gaya hidup
b.    Perubahan peran
c.     Konflik peran
d.    Keseimbangan tuntutan keluarga
e.     Tugas perkembangan maternal
14.  Persiapan untuk bayi baru lahir
15.  Rencana keluarga
(Reeder, 1992)

G.    Reaksi Kognitif Dan Emosional Ibu Pada Kehamilan Trimester Tiga
1.    Pemulihan ketidaknyamanan fisik
2.    Pengembangan ukuran psychososial
3.    Peningkatan perhatian pada dirinya sendiri
4.    Peningkatan perhatian
·  ketakutan diri untuk mendapatkan kesehatan dan “performance” selama persalinan
·  ketakutan pada kesehatan bayi
5.    Pemikiran penerimaan peran sebagai seorang ibu
·  membayangkan situasi sebagai orang tua
·  obsesi persalinan dan kelahiran, keinginan kehamilan yang berlebihan
·  peningkatan nesting behavior
(Reeder, 1992)
H.    Komplikasi Kehamilan Trimester III (28-40 Minggu)
1.         Persalinan Prematuritas
Persalinan prematuritas (prematur) dimaksudkan dengan persalinan yang terjadi diantara umur kehamilan 29-36 minggu, dengan berat badan lahir kurang dari 2,5 kg. Persalinan prematuritas merupakan masalah besar karena berat janin kurang dari 2,5 kg dan umur kurang dari 36 minggu, maka alat-alat vital belum sempurna. Sebab persalinan prematuritas :
a.    Hamil dengan perdarahan, kehamilan ganda
b.    Kehamilan disertai komplikasi (preeklamsia, dan eklamsia)
c.    Kehamilan dengan komplikasi penyakit ibu (hipertensi, penyakit ginjal, penyakit jantung, dsb). Keadaan gizi yang rendah disertai kurang darah, lapisan dalam lahir yang kurang subur karena jarak hamil terlalu pendek.
2.         Kehamilan Ganda (Kembar)
a.    Pengaruh hamil ganda terhadap ibu :
     Diperlukan gizi yang lebih banyak, sehingga tumbuh kembang janin mencapai cukup bulan, pada hamil muda sering terjadi keluhan yang lebih hebat, ibu sering cepat lelah, sering terjadi penyulit hamil (hidramnion, preeklamsia, dan eklamsia), pada saat persalinan dijumpai kesulitan.
b.    Pengaruh hamil ganda terhadap janin :
Dapat terjadi persalinan prematuritas, dapat terjadi janin dengan anemia atau BBLR, setelah persalinan anak pertama dapat terjadi pelepasan plasenta sebelum waktunya dan membahayakan janin ke dua.
3.      Kehamilan Dengan Perdarahan
Perdarahan pada kehamilan memberikan dampak yang membahayakan ibu dan janin dalam kandungan. Perdarahan yang dapat membahayakan dan berhubungan dengan trimester ketiga adalah mengalami perdarahan plasenta previa, perdarahan solusio plasenta, perdarahan dari pecahnya sinus marginalis dan perdarahan dari pecahnya vasa previa.
4.      Kehamilan Dengan Ketuban Pecah Dini
Pecahnya selaput janin memberikan pertanda bahaya dan memberi kesempatan infeksi langsung pada janin. Disamping itu, gerak janin makin terbatas, sehingga pada kehamilan kecil mungkin dapat terjadi deformitas. Oleh karena itu bila berhadapan dengan kehamilan dengan mengeluarkan air apalagi belum cukup bulan harus segera datang kerumah sakit dengan fasilitas yang memadai.
5.      Kehamilan dengan kematian janin dalam rahim
a.    Kehamilan diatas umur hamil 36 minggu pada ibu dengan diabetes melitus
b.    Mungkin terjadi lilitan tali pusat yang mematikan
c.     Terjadi simbol tali pusat
d.    Gangguan nutrisi menjelang kehamilan cukup bulan
e.     Kehamilan dengan perdarahan
f.     Kehamilan lewat waktu lebih dari 14 hari
6.      Kehamilan Lewat Waktu Persalinan (Senotinus)
Beberapa kerugian dan bahaya kehamilan lewat waktu:
a.    Janin yang kekurangan nutrisi dan oksigen, akan mengalami pengrusakan diri sendiri, dengan metabolisme jaringan lemak bawah kulit sehingga tampak tua dan keriput, sebagai gejala janin dengan hasil lewat waktu
b.    Air ketuban yang makin kental, akan sulit dibersihkan, sehingga dapat menimbulkan gangguan pernafasan saat kelahirannya.
c.    Bila gangguan terlalu lama dan berat, janin dapat meninggal dalam rahim
d.   Mungkin plasenta cukup baik tumbuh kembangnya sehingga dapat memberikan nutrisi cukup dan janin menjadi lebih besar
e.    Dengan makin besarnya janin dalam rahim memerlukan tindakan operasi persalinan
f.     Kerugian pada ibu tidak terlalu besar, kecuali kemungkinan persalinan dengan tindakan operasi seperti induksi persalinan sampai dengan sesio sesarea
7.      Kehamilan Dengan Preeklamsia Dan Eklamsia
Gejala klinik preeklamsia ringan :
a.    Tekanan darah sekitar 140/90 atau kenaikan tekanan darah 30 mmhg untuk sistolik 15 mmhg untuk diastolik dengan interval pengukuran selama 6 jam
b.    Terdapat pengeluaran protein dalam urin 0,3 gr/literatau kualitatif +1,-+2
c.    Edema (bengkak kaki, tangan, atau lainnya)
d.   Kelainan berat badan lebih dari 1 kg/minggu
Gejala preeklamsi berat (kelanjutan preeklamsia ringan) :
a.    Tekanan darah 160/110 mmhg atau lebih
b.    Pengeluaran protein dalam urine lebih dari sekitar 5 gr/24 jam
c.    Terjadi penurunan produksi urin kurang dari 400 cc/24 jam
d.   Terdapat edema paru dan sianosis dan terasa sesak napas.
e.    Terdapat gejala subjektif (sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri dibagian daerah perut atas)
(Ida Bagus Gde Manuaba, 1999)














I.       ASUHAN  KEPERAWATAN
1.      Pengkajian
Hari :
Tanggal :
Jam :
A.    Data Subjektif
1.      Biodata Pasien dan Penanggung Jawab
2.      Keluhan dan Alasan Datang
3.      Riwayat Kesehatan ( Dahulu, Sekarang dan Keluarga)
4.      Riwayat Perkawinan (usia menikah, lama menikah, brp kali menikah)
5.      Riwayat Menstruasi (menarche, siklus/lama, byknya haid, dismenorea)
6.      Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
7.      Riwayat Kehamilan sekarang (usia kehamilan mnrt pasien, HPHT/HPL, periksa ANC brp kali, therapy, penkes, suntik TT 1-3, kebiasaan merokok;minum minuman keras;jamu;obt2an, ada hewan peliharaan, gerakan janin, renc bersalin)
8.      Riwayat KB (KB yang digunakan, lamanya, alas an berhenti, renc KB stlh bersalin)
9.      Kebutuhan sehari hari sebelum dan slm hamil (nutrisi, eliminasi, aktivitas, istirahat, seksual, personal hygiene)
10.  Psikososiospiritual (perasaan dg kehamilan, respon kluarga thd kehamilan, pengambil kptusan dominan ke siapa)

B.     Data Obyektif
Tingkat Kesadaran :
BB / TB :
LILA :
TTV : Suhu : Nadi : Tensi :
Status Present : Head to toe (Tulang Belakang lordosis)
Status Obstetri :
1.      Inspeksi
Muka : tidak cloasma grav, tidak odema
Mamae : Montgomery terlihat, putting susu menonjol, colostrum sudah keluar
Perut : Linea Alba dan Striae gravidarum ada
Anus : tidak hemoroid
2.      Palpasi
Leopold I : TFU pertengahan antara prosesus xipoideus dan pusat
Bagian fundus teraba bulat, lunak dan tidak melenting
Leopold II : Bagian Kanan ibu teraba ada tahanan memanjang, keras
Bagian Kiri ibu teraba bagian kecil kecil janin
Leopold III : Bagian segmen bawah rahim teraba bagian bulat, keras dan melenting
Leopold IV : Keduan jari jari tangan bertemu berarti kepala janin belum masuk
PAP
3.      Auskultasi
    DJJ
4.      Perkusi
     Reflek patella : + / +
2.      Diagnosa Keperawatan
a.       Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik pengaruh hormonal
b.      Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pengalaman, kesalahan interpretasi informasi
c.       Resiko tinggi harga diri rendah berhubungan dengan kemampuan untuk menyelesaikan tugas kehamilan / kelahiran anak
d.      Resiko tinggi cedera berhubungan dengan hipertensi, infeksi, penggunaan/ penyalahgunaan zat, perubahan sistem imun, profil darah abnormal, hipoksia jaringan, ketuban pecah dini.
e.       Eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran uterus, peningkatan tekanan abdomen, fluktuasi aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerolus
f.       Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual, ketidaknyamanan, atau merasa takut
g.      Resiko tinggi Curah jantung berhubungan dengan peningkatan volume cairan/ perubahan aliran balik vena, perubahan permeabilitas kapiler
h.      Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada tingkat aktifitas, stres, psikologi, ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.
i.        Risiko tinggi cedera janin berhubungan dengan masalah kesehatan ibu, pemajanan pada teratogen/ agen infeksi
j.        Resiko tinggi koping individu/ keluarga tidak efektif berhubungan dengan krisis situasi/ maturasi, kerentanan pribadi, persepsi tidak realistis, metoda koping yang tidak adekuat, sistem pendukung yang tidak ada/ tidak adekuat

3.      Intervensi Keperawatan

Ketidaknyamanan b/d perubahan fisik dan pengaruh hormonal
Kemungkinan di buktikan oleh :
·         Melaporkan tegang/nyeri,
·         kram kaki,
·         parestesia,
·         pruritus,
·         kontraksi uterus


NOC
NIC
RASIONAL
1.    Melakukan aktivitas perawatan diri dengan tepat untuk mengurangi ketidaknyamanan
2.    Melaporkan  ketidaknyamanan dapat diminamalkan atau dikontrol
3.    Mencari pertolongan dengan cepat
1.    Kaji terus-menerus ketidaknyamanan klien dan metode mengatasinya
2.    Kaji status pernapasan klien
3.    Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan perubahan cara jalan. Lanjutkan penggunaan sepatu hak rendah, latihan pelvic-rock, girdle maternitas, penggunaan kompres hangat, sentuhan terapeutik atau stimulasi saraf elektrikal transkutan (TENS) dengan tepat.
4.    Berikan suplemen kalsium dengan tepat. Anjurkan penggunaan jeli alumunium hidroksida sesuai kebutuhan

1.    Data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan
2.    Penurunan kapasitas pernapasan saat uterus menekan difragma, mengakibatkan dipsnea, khususnya pada multigravida yang tidak mengalami kelegaan dengan ikatan antara ibu dan bayi dalam kandungannya (keringanan) sampai awitan persalinan
3.    Lordosis dan regangan otot disebabkan oleh pengaruh hormone (rrelaksin, progesterone) pada sambungan pelvis dan perpindahan pusat gravitasi sesuai dengan pembesaran uterus. Intervensi multiple biasanya lebih membantu untuk menghilangkan ketidaknyamanan.
4.    Penambahan produk susu bila intoleransi dapat menjadi masalah. Jeli dapat menurunkan kadar fospor, memperbaiki ketidakseimbangan kalsium fospor.

Kurang pengetahuan mengenai persiapan untuk persalinan/kelahiran; perawatan bayi b/d kurang pengalaman
Kemungkinan dibuktikan oleh :
·         Meminta informasi
·         Pernyataan masalah atau kesalahan konsep
NOC
NIC
RASIONAL
1.    Mendiskusiakan perubahan fisik/psikologis berkenaan dengan persalinan/kelahiran
2.    Mengidentifikasi sumber-sumber yang tepat untuk mendapatkan informasi tentang perawatan bayi.
3.    Mengungkapkan kesiapan untuk persalinan/kelahiran dan bayi
1.   Berikan info tentang perubahan fisik atau fisiologis normal berkenaan dengan trimester tiga
2.   Berikan info tertulis/verbal tentang tanda-tanda awitan persalinan, bedakan antara persalinan palsu dan benar. Diskusiakan kapan memberi tahu doctor atau pemberi pelayuanan kesehatan serta kapan meninggalkan rumah sakit/rumah bersalin. Diskusikan tahap-tahap persalinan untuk persalinan.
3.   Berikan info verbal atau tertulis tentang perawatan bayi, perkembangan, pemberian makan, berikan referensi tepet. Kaji keyakinan budaya.
4.   Anjurkan keikutsertaan dalam kelas kelahiran anak (bila belum mengikuti) dan melakukan orientasi RS/RB
1.  Pemahanman kenormalan perubahan ini dapat menurunkan klecemasan dan membantu meningkatkan penyesuaiaan aktivitas perawatan diri
2.  Membantu klien untuk mengenali awitan persalinan, untuk menjamin tiba kerumah sakit tepat waktu, dan menangani persalinan/kelahiran
3.  Membantu menyiapkan pengambilan peran baru,  memerlukan barang-barang tertentu untuk perabot, pakaian bayi, membantu persiapan membri makan, cara menyusui dengan menggunakan botol. Kurang persiapan mungkin brhubungan secara kultural, di tandai dengan keyakinan bahwa ersiapan mungkin berkenaan dengan peningkatan resiko kematian bayi karena “menentang keinginan Tuhan.”
4.  Menurunkan ansietas berkanaan dengan  ketidaktahuan, meningkatkan mekanisme koping untuk persalinan/kelahiran

Harga diri,situsiaonal rendah b/d masalah mengenai kemampuan untuk menyelesaikan tugas kehamilan/kelahiran anak

NOC
NIC
RASIONAL
1.         Mendiskusikan reaksi-reaksi terhadap perubahan citra tubuh dan impian-impian
2.         Mencari model peran positif dalam persiapan untuk menjadi orangtua.
3.         Mengungkapkan perasaan percaya diri mengenai perqn baru.
1.     Diskusiakan sifat/frekuensi mimpi-mimpi
2.     Evaluasi adaptasi fisiologis klien/pasangan terhadap kehamilan.
3.     Dorong untuk berpartisivasi dalam kelas kelahiran anak,bila belum terlibat.
4.     Kaji ketersidaian dan sifat system pendukung, model peran, dan keyakinan budaya.
1.      Pada saat ini, mimpi-mimpi dan fantasi berhubungan dengan pengalaman melahirkan, kemungkinan abnormalitas bayi baru lahir, dan perubahan peran yang berat.
2.      Tugas normal trimester ketiga berfokus pada persiapan menjadi ibu atau ayah. Bila klien dan/atau pasangannya mempunyai ego lemah dan tidak menyelesaikan tugas-tugas kehamilan, kesulitan mengatasi stress persalinan dan kelahiran serta menjadi orang tua mungkin terjadi.
3.      Memberikan kesempatan untuk mengembangkan kelompok pendukung untuk berbagi reaksi emosi pada kehamilan dan menyiapkan kelahiran yang berhasil
4.      Ketersediaan dukungan yang memedai membantu mengembangkan penyesuaian positif terhadap kehamilan dan menjadi orangtua.



Resiko tinggi cedera terhadap ibu b/d ketuban pecah dini

NOC
NIC
RASIONAL
1.    Mengungkapkan pemahaman tentang factor-faktor resiko individu yang potensial
2.    Bebas dari komplikasi
1.    Dapatkan kultur vagina. Kaji terhadap infeksi dan penyakit hubungan seksual (PHS) misal monilia, gonorrhea dll.bila ada, rujuk pada tindakan yang tepat.
2.    Dapatkan hemoglobin (Hb) dan hematokrit (Ht) pada gestasi minggu ke-28. Paastikan bahwa klien mentaati masukan zat besi dan vitamin Pranatal setiap hari. Periksa masalah genetik (mis, sel sabit, talasemi) bila tidak di lakukan sebelumnya.
3.    Berikan informasi tentang awitan persalinan
4.    Tentukan penggunaan alkohol/onbat-obatan lain
5.    Kaji terhadap perdarahan vagina, adanya area ekimosis, dan tanda-tanda koagulasi intravaskuler diseminata, rujuk pada tindakan yang tepat (hemoragi pranatal)
1.       Infeksi vagina atau PHS yang tidak diobati, menciptakan ketidaknyamanan berat pada klien, dan resiko terhadap janin, baik transmisi melalui plasenta atau pad saat kelahiran
2.       Mendeteksi anemia dengan hipoksemia/anoksia potensial pada klien dan janin.
3.       Riwayat positif meningkatkan kemungkinan masalah serupa pada kehamilan berikutnya
4.       Penggunaan/ penyalahgunaan zat membuat klien beresiko terhadap persalinan prematur dan janin sulit di lahirkan.
5.       Adanya kedaruratan obstetrik, dengan reduksi pada volume cairan dan penurunan kapasitas pembawa oksigen menimbulkan ancaman pada organ-organ ibu, sirkulasi plasenta, dan sistem janin.

Perubahan eliminasi urine b/d pembesaran uterus, peningkatan, tekanan abdomen, fluktuasi aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerolus (LFG)
Kemungkinan dibuktikan oleh :
·         Frekuensi berkemih
·         Dorongan
·         Edema Dependen

NOC
NIC
RASIONAL
1.    Mengungkanpkan pemahaman tentang kondisi.
2.    Mengidentifikasi cara-cara untuk mencegah statis urinarius dan/ atau edema jaringan
1.    Anjurkan clien untuk melakukan posisi miring kiri saaat tidur. Perhatikan keluhan-keluhan nokturia
2.    Anjurkan clien untuk menghindari pisisi tegak atau supina dalam waktu yang lama
3.    Berikan informasi mengenai bahaya menggunakan deuretik dan penghilangan natrium dari diet
4.    Tes urine midstrream untuk memeriksa albumin. Perhatikan lokasi dan luasnya edema jaringan dan haluaran urine
5.    Kaji ulang masalah-masalah medis yang ada sebelumnya (misal: penyakit ginjal, hipertensi dan penyakit jantung)
1.    Meningkatkan proposi ginjal: memobilisasi bagian yang mengalami edema dependen. Edema berkurang pada pagi hari pada edema fisiologis
2.    Posisi ini memungkinkan terjadinya sindrom vena cava dan menurunkan aliran vena.
3.    Kehilangan/ pembatasan natrium sangat menentukan regulator renin-angio tensin- aldosteron dari kadar cairan, mengakibatkan dehidrasi atau hipovolemia berat.
4.    Dapat mengidentifikasi spasme glomerulus atau penurunan perfusi ginjal berkenaan dengan HAK
5.    Masalah-masalh yang mempengaruhi fungsi ginjal di sertai dengan peningakatan folume cairan dan statis meningkatkan resiko clien terhadap masah-masalah sirkulasi yang mempengaruhi plasenta atau janin


Perubahan pola seksual b/d perubahan hasrat seksual, ketidak nyamanan salah pengertian atau takut
Kemungkinan di buktikan oleh:
·         Keluhan kesulitan seksual
·         Keterbatasan atau perubahan pada perilakku seksual
·         Memperhatikan keamanan janin

NOC
NIC
RASIONAL
1.      Mendiskusikan masalah yang behubungan dengan isu-isu seksual pada trisemester3
2.      Mengekpresika kepuasan berssama dengan hub seksual 
1.         Kaji persepsi pasangan terhadap hub seksual
2.         Anjurkan pilihan posisi untuk choitus selain posisi pria di atas( misal, miring atau posisi wanita di atas)
3.         Diskusikan pentingnya tidak meniup udara ke dalam vagina
4.         Intruksikan clien untuk mendiskusikan keamanan choitus dalam minggu ke 6-8 ahir dengan pemberi perawatanya
1.      Kemampuan pasangan untuk mengintifikasi perubahan seksual pada trimester 3 dapat mempengaruhi hub dan lemampuasn mereka untuk mendukung ssatu sama lain secara emosional
2.      Pembesaran abdomen clien memerlukan perubahan posisi untuk kenyamanan dan keamanan
3.      Kematian ibu keerena imbolisme udara telah di jumpai
4.      Intruksi khusus mungkin di perlukan bila terdapat riwayat komplikasi atau bila komplikasi di antisipasi

Resiko tinggi terhadap dekompensasi curah jantung b/d peningkatan volume cairan/perubahan aliran balik vena , perubahan permeabilitas kapiler
NOC
NIC
RASIONAL
1.      Melaporkan perbaikan tidur/istirahat
2.      Melaporkan peningkatan rasa sejahtera dan persaan segar
1.      Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkanaan dengan kehamilan. Tentukan pola tidur saat ini
2.      Kaji terhadap kejadian insomnnia dan respon clien terhadap penurunan tidur. Anjurka alat bantu untuk tidur, seperti tehnik relaksasi, membaca, mendi air hangat dan penurunan aktifitas tepat sebelum istirahat
3.      Dapatkan sel darah merah dan kadar hb: keseimbangan masala-masalah organik seperti anemia
1.      Membantu mengidentifikasi kebutuhan untuk menetapkan pola tidur yang berbeda ( misal waktu tidur malam dan tidur siang lebih dini
2.      Ansietas yang berlebihan, kegambiraan, ketidak nyamanan fisik, nokturia dan aktifitas janin dpat mempersulit tidur
3.      Anemia dan penurunan kadar hb, men gakibatkan penurunan oksigenasi jaringan serta mempengaruhi perasaan leleh berlbihan

Resiko tinggi terhadap pertukaran gas, kerusakan janin b/d perubahan suplai oksigen/ perubahan kapasitas pembawa oksigen darah (anemia atau ngrokok)

NOC
NIC
RASIONAL
1.      mengidentifikasi faktor-faktor resiko indifidu
2.      medemonstrasikan tehnik untuk mengontrol  menghilangkan faktor resiko
3.      menunjukan denyut jantung janin normal, gerakan janin setiap hari normal dan kemajuan perkembangan fundus.

1.      Kaji program latihan pranatal clien, anjurka clien untuk mengikuti latihan yang tidak terlalu berat bukan latihan dengan beban berat badan (misal berenang, naik sepesa)
2.      Evalusasi terhadap faktor-faktor resiko lain (misal anemia ibu)
3.      Siapkan dan bantu dengan ultra sonografi , bila di indikasikan.
4.      Berikan globulin Rh-imun pada gestasi minggu ke28
1.      Karena latihan yang keras aliran darah pada uterus daoat menurunkan sampai 70%, terjadi bradikardi janin sementara, kemungkinan hipertermia janin, dan retardasi pertumbuhan intra uterus
2.      Merupakan indikasi masalah incompatibilitas potensial dan penurunan perfusi plasenta
3.      Perbandingan ukuran diameter biparietal, perkiraan berat badan janin dan panjang femur yang di dapatkan dengan ultra sonografi dapat mengkaji pertumbuhan secara akurat
4.      Pada clien yang tidak sensitif dapat menurunkan kemungkinan perdarahan transplasenta


Resiko tinggi terhadap cidera janin berhubungan dengan masalah kesehatan ibu, pemajanan pada teratogen/ agen inpeksi
NOC
NIC
RASIONAL
1.    Mengidentifikasi faktor-faktor resiko indifidu
2.    Mengubah gaya hidup/ perlaku untuk menurunkan resiko
1.      Hindari penggunaan tembakau
2.      Pantau profil bio fisik janin
3.      Perhatikan kondisi  membran: clien yang di rawat di rumah sakit bila membran pecah
1.  Dapat menghambat penambahan berat badan ibu, menurunkan pertumbuhan intra uterus/ plasenta , dan mengakibatkan scor apgar rendah saat melahirkan
2.  Tentukan kesejahteraan ultraplasenta atau janin
3.  Pecah ketuban membuat janin dan clien beresiko terkena sepsis 
 
Resiko tinggi terhadap koping indifidu/ kluarga berhubungan dengan metode koping yang tidak adekuat
NOC
NIC
RASIONAL
1.      Mendiskusikan reaksi emosi trisemester3
2.      Menyiapkan kelahiran bayi, sesuai dengan keinginan budaya , melalui pendidikan atau keahlian
3.      Mengidentifikasi model peran yang tepat
4.      Menggambarkan kerakterikstik kepribadian terhadap  janin
1.      Kaji persiapan persalinan, keahlian dan kedatangan bayi baru lahir
2.      Tentuka persepsi clien / pasangan terhadap janin sebagai kesatuan yang terpisah
3.      Evaluasi sistem pendukung yang tersedia pada clien attau pasangan
1.        Ketrlibatan pada kelas kelahiran bayi dan keahlian tentang peralatan dan bahan dalam perawatan dapat menunjukkan kesiapan secara psikologis. Kurangnya persiapan dapat di dasarkan pada keyakinan budaya, atau dapat menandakan masalah keuangan atau psikologis.
2.        Persepsi ini menandakan pelengkapan tugas-tugas psikologis dari kehamilan
3.        Ketersediaan keluarga dan teman dapat membantu klien/pasangan untuk mengatasi tugas-tugas yang datang karena persalinan dan kelahiran
BAB III
                                                    PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi, yaitu: adanya ovum, spermatozoa, terjadinya konsepsi dan nidasi. Serta ada tahapan-tahapan dalam kehamilan itu sendiri, di antaranya trimester tiga. Trimester tiga merupakan periode kehamilan dari bulan ketujuh sampai sembilan bulan (28-40 minggu).
Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada alat genitalia eksterna dan interna dan pada payudara (mammae). Perubahan itu akan terjadi secara perlahan-lahan sesuai dengan umur kandungan.
B.     SARAN
Apabila seorang klien mengalami kehamilan, klien harus bisa mengontrol hal-hal yang dapat mempengaruhi kehamilan itu sendri, diantaranya pola makan, aktifitas, pola tidur serta jangan sering mengalami suatu stress yang bisa mengakibatkan terganggunya janin dll.














DAFTAR PUSTAKA

DEPKES RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Jakarta: Bhakti husada
Dickason, Elizabeth J. 1997. Maternal-Infant Nursing Care. St. Louis, Missouri: Mosby
Doengoes. E, Marylinn. 2001. Rencana Perawatan Maternal Bayi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC
Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan
Olds, Sally B. 1995. Maternal-Newborn Nursing. California: Prentice Hall
Prawiroharjo, Sarwono. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: yayasan Bina Pustaka
Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Prawiroharjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: yayasan Bina Pustaka
Reeder, Sharon J. 1992. Maternity Nursing: Family, Newborn, And Women’s Health Care. USA: Lipponcott Company

Tidak ada komentar:

Posting Komentar