we're

we're

Jumat, 22 Februari 2013

Makalah Askep Ibu Hamil Trimester Kedua


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ibu hamil trimester kedua, yakni masa kehamilan pada minggu ke-14 sampai dengan minggu ke-24 masa kehamilan. Pada trimester kedua ini kehamilan biasanya sudah tampak jelas. Ibu hamil dan keluarganya sudah mengatur waktunya untuk kehamilan. Sebagian besar ibu hamil pada trimester kedua ini tidak memiliki permasalahan yang serius. Namun tidak sedikit ibu hamil pada masa ini ketika memeriksakan kehamilannya mengeluhkan ketidaknyamanan. Kebanyakan dari keluhan ini adalah ketidaknyamanan normal dan merupakan bagian dari perubahan yang terjadi pada tubuh dan emosional ibu selama kehamilan. Walaupun ketidaknyamanan yang umum dalam kehamilan trimester kedua ini tidak mengancam keselamatan jiawa, namun hal tersebut bisa saja sangat menjenuhkan dan menyulitkan bagi ibu. Perawat harus mendengarkan ibu, membicarakan tentang berbagai macam keluhannya dan membantu mencarikan cara untuk mengatasinya. Maka dari itu diperlukan asuhan keperawatan yang tepat oleh seorang perawat agar ibu hamil pada trimester kedua ini dapat menikmati kehamilannya.
1.2 Rumusan Masalah:
1.      Apa yang dimaksud dengan Kehamilan Trimester II?
2.      Perubahan fisiologis apa saja yang terjadi pada Ibu Hamil Trimester II?
3.      Perubahan Psikologis apa saja yang terjadi pada Ibu Hamil Trimester II?
4.      Perubahan apa yang terjadi pada janin Trimester II?
5.      Bagaimanakah pengkajian keperawatan pada Ibu Hamil Trimester II?
6.      Diagnosa apa saja yang mungkin muncul pada Ibu Hamil Trimester II?
1.3 Tujuan:
1.      Memahami pengertian dari Kehamilan Trimester II.
2.      Memahami Perubahan fisiologis terjadi pada Ibu Hamil Trimester II.
3.      Memahami Perubahan Psikologis yang terjadi pada Ibu Hamil Trimester II.
4.      Memahami Perubahan yang terjadi pada janin Trimester II.
5.      Memahami Pengkajian keperawatan pada Ibu Hamil Trimester II.
6.      Memahami Diagnosa yang mungkin muncul pada Ibu Hamil Trimester II.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kehamilan Trimester II
Kehamilan trimester kedua merupakan waktu kehamilan pada minggu ke 13 sampai dengan 28 atau waktu kehamilan menginjak umur 4 bulan hingga 6 bulan. Memasuki bulan keempat, perkembangan janin akan memasuki trimester kedua. Janin akan mulai bergerak yaitu pada bulan keempat tepatnya sekitar mingu ketiga belas. Hal ini terjadi karena hormone pada bayi mulai aktif sehingga mereka sudah mulai berinteraksi dengan situasi di dalam kandungan.
Berat janin mencapai 45 gram tapi akan meningkat drastic yaitu sampai 160 gram dan panjang sekitar 12 inci. Begitu pula dengan panca indera yang lainnya seperti mata, hidung, telinga ataupun mulut. Wajah mulai terbentuk pada janin. Yang paling penting, pada umur lima bulan bayi akan memiliki lapisan putih yang melapisi tubuh serta kulitnya yang kemudian kita kenal dengan ari-ari.
2.2 Perubahan Fisiologis yang terjadi pada Ibu Hamil Triester II
Adaptasi fisik yang terjadi pada kehamilan adalah sebagai berikut.
1.      Perubahan yang terjadi pada Sistem Reproduksi;
a.       Uterus;
Rahim yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram mengalami hipertrofi dan  hyperplasia, sehingga menjadi seberat 1.000 gram saat kehamilan. Perubahan pada isthmus uteri menjadi lebih panjang dan lunak, sehingga pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat saling sentuh. Perlunakan isthmus disebut tanda Hegar.
b.      Serviks;
Terjadi perubahan warna dan konsistensi.
c.       Vagina dan  vulva;
Organ vagina dan vulva mengalami peningkatan sirkulasi darah karean pengaruh esterogen, sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan (tanda Chadwiks).

d.      Ovarium;
Terjadi kehamilan indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuk plasenta yang sempurna pada usia 16 minggu.
e.       Payudara;
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara dipengaruhi oleh hormone esterogen, progesterone, somatomammotropin. Pembentukan payudara akan terasa lebih lembut, kenyal dan berisi, serta jalur-jalur pembuluh darah di sekitar wilayah dada akan lebih terlihat jelas dari biasanya, hal ini untuk persiapan saat menyusui. Berikut ini fungsi-fungsi hormone pada payudara:
-          Hormon Esterogen;
·         Menimbulkan hipertrofi sistem saluran payudara.
·         Menimbulkan pertumbuhan lemak dan air serta garam, sehingga payudara tampak makin besar.
-          Hormone Progesteron;
·         Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi.
·         Menambah jumlah sel asinus.
-          Hormon Somatomammotropin;
·         Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein, laktabumin, dan laktoglobulin.
·         Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara.
2.      Perubahan Sistem Sirkulasi;
Peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa faktor berikut ini.
a.       Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah, sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan janin dalam rahim.
b.      Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retroplasenter.
c.       Pengaruh hormone esterogen dan progesterone.

Akibat dari faktor tersebut dijumpai beberapa perubahan peredaran darah, antara lain sebagai berikut.
a.       Volume darah;
Volume darah semakin meningkat, dimana jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah (hemodilusi) dengan puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu. Curah jantung akan bertambah sekitar 30% bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak sekitar umjur kehamilan 16 minggu. Oleh karena itu, pengidap penyakit jantung harus berhati-hati untuk hamil beberapa kali.
b.      Sel darah;
Sel darah merah meningkat jumlahnya untuk mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim. Anemia atau kurang darah terjadi karena kebutuhan darah pada saat kehamilan adalah lebih besar sekitar dua atau tiga kali lipat dari biasanya.
3.      Perubahan Sitem Respirasi
Selama periode kehamilan, sistem respirasi berubah, hal ini terjadi karena kebutuhan O2 semakin meningkat. Disamping itu terjadi pula desakan diafragma karena dorongan rahim. Ibu hamil bernapas lebih dalam sekitar 20-25% dari biasanya. Ibu hamil dapat merasa lelah karena kerja jantung dan paru-paru menjadi lebih berat.
4.      Perubahan Sistem Pencernaan
Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI. Perubahan metabolisme pada kehamilan antara lain:
a.       Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq/liter menjadi 145 mEq/liter karena hemodilusi darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan janin.
b.      Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan, serta persiapan laktasi.
c.       Kebutuhan kalori bisa didapatkan dari karbohidrat, lemak, dan protein.
d.      Kebutuhan zat mineral (kalsium, fosfor, zat besi, dan air).
e.       Berat badan ibu hamil bertambah.

5.      Perubahan Integrumen
a.       Perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore stimulating hormone (MHS), pengaruh lobus hipofisis anterior, dan pengaruh kelenjar suprsrenalis.
b.      Perubahan kondidi kulit yang berubah terbalik dari keadaan semula, yang biasanya (pada saat belum hamil) kulit kering, maka kini akan menjadi berminyak, begitu pula sebaliknya.
c.       Rambut menjadi lebih kering atau berminyak karena adanya perubahan hormon.
2.3  Perubahan Psikologis Ibu Hamil pada Trimester II
Trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seorang di luar dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan, rasa tidak nyaman seperti yang dirasakan pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido ( Pusdiknakes, 2003: 27).
Ibu merasa lebih stabil, kesanggupan mengatur diri lebih baik, kondisi atau keadaan ibu lebih menyenangkan, ibu mulai terbiasa dengan perubahan fisik tubuhnya, janin belum terlalu besar sehingga belum menimbulkan ketidaknyamanan. Ibu sudah mulai menerima dan mengerti dan mengerti tentang kehamilannya ( Tri Rusmi Widayatun dalam Dewi, 1999: 154).
Perubahan emosi;
-             Bulan ke 4:
·         Tampak egosentris dan sering melamun
·         mulai menunjukan tingkah laku “mengayomi; menyiapkan segala sesuatu untuk bayi yang akan lahir dan untuk dirinya dalam mengantisipasi kelahiran.


·         Kelabilan alam perasaan dan emosi
·         keasikan dan kelabilan alam perasaan menyusahkan orang-orang disekitarnya; memerlukan kasih sayang, perhatian, dan pemahaman ekstra.
·         Ketidakstabilan mirip dengan sindroma pra menstruasi, termasuk mudah tersinggung, suasana hati yang berubah-ubah, tidak rasional dan cengeng
·         Perasaan tidak karuan, pikiran kacau, menjadi pelupa, menjatuhkan barang-barang, mengalami kesulitan untuk memudahkan perhatian
-             Bulan ke 5:
·       Menerima realita kehamilan
·      Berkurangnya perubahan suasana hati, tetapi kadang-kadang perasaan cepat, marah dan tersinggung masih muncul
-             Bulan ke 6:
·         Perubahan suasana hati mulai berkurang
·         Perasaan cemas tentang masa depan
2.4  Perubahan yang terjadi Pada Janin Trimester II
Perubahan janin pada Bumil trimester II
Ø  Minggu ke-14
            Perkembangan Janin      :     -           Sistem otot semakin kuat.
                                                            -           Sistem saraf mulai berfungsi.
                                                            -           Pembuluh darah mulai berkembang.
Ø  Minggu ke-15
            Perkembangan Janin      :                -           Tangan mulai bisa mengepal.
                                                            -           Berat janin mencapai 200 gr.
                                                            -           Kaki sudah mulai menendang.


Ø  Minggu ke-16
Perkembangan Janin      :               
sistem muskuloskeletal sudah matang, sistem saraf mulai melaksanakan kontrol, pembuluh darah berkembang dengan cepat, tangan janin dapat mengenggam, kaki menendang dengan aktif, semua organ mulai matang dan tumbuh, panjang ubun-ubun bokong telah mencapai 12 cm, berat janin sekitar,2 kg, denyut jantung janin dapat didengar dengan doppler, pankreas telah memproduksi insulin
Ø  Minggu ke-18
            Perkembangan Janin      :  
-          Adanya lapisan lemak yang melindungi janin.
-          Rambut-rambut halus menutupi tubuh dan memelihara    kelembaban kulit.
Ø  Minggu 20
-          Tubuh janin memanjang dengan cepat
-          Verniks melindungi tubuh, lanugo menutupi tubuh dan menjaga minyak pada kulit.
-          Alis, bulu mata dan rambut terbentuk
-          Pertambahan berat mencapai 0,5 Kg
-          Janin mengembangkan jadwal yang teratur untuk tidur, menelan dan menendang
Ø  Minggu 24
-          Kerangka berkembang dengan cepat karena sel pembentukan tulang menigkatkan aktifitasnya
-          Berat janin 0,7-0,8 Kg
-          Kulit kemerahan dan keriput karena belum terbentuknya jaringan ikat subkutis
-          Susunan saraf pusat, kardiovaskuler, dan pernapasan belum berfungsi sempurna dan diantara ketiganya belum dapat berkoordinasi baik sehingga jika janin lahir pada periode ini, janin tidak akan dapat bertahan hidup.
2.5  Pengkajian Keperawatan pada Ibu Hamil Trimester II
Pengkajian Umum
Ø  Data Subyektif
-          Identitas (Nama, alamat, umur, pekerjaan, agama, suku/bangsa)
-          Keluhan utama
Riwayat penyakit saat ini berhubungan dengan keluhan atau masalah utama:
1.    Tanggal dan waktu awitan
2.    Bentuk awitan
3.    Faktor pencetus atau latar belakang, yang berhubungan dengan awitan
4.    Perjalanan penyakit sejak awitan, termasuk durasi dan kekambuhan
5.    Lokasi spesifik
6.    Jenis nyeri atau ketidaknyamanan dan keparahan atau intensitas
7.    Gejala lain yg berkaitan
8.    Hubungan dengan fungsi dan aktivitas tubuh
9.    Gambaran kualitas (warna, konsistensi) dan kuantitas (jumlah,isi) jika ada perdarahan,rabas.
10.    Faktor yang mempengaruhi masalah, baik yang memperparah atau yang meredakan.
11.    Bantuan medis sebelumnya (dan dari siapa) unntuk ,asalah ini diagnosis dan perawatan
12.    Keefektifan suatu terapi atau obat yang digunakan (dimulai atas inisisatif diri sendiri atau dipogramkan dokter)
-          Status perkawinan
-          Riwayat obstetri dan ginekologi:
1.      Riwayat Obstetri:
·         Gravida / para (sistem penghitungan 4-5)
·         Tipe golongan darah Rh dan ABO
·         Pada setiap kehamilan
a.       Tanggal kehamilan berakhir
b.      Minggu gestasi
c.       Tempat beraslin misal rumah sakit (nama), pusat kelahiran anak (nama), Rumah.
d.      Lama bersalin
e.       Jenis persalinan(spontan,seksio sesarea, forsep, ekstrasi vakum)
f.       RhoGAM yang diterima
g.      Masalah obstetrik, medis dan sosial
1.      selama kehamilan ( misal, preeklampsia, ISK, kekerasan dalam rumah   tangga)
2.      selama persalinan dan melahirkan (misal : malpresentasi, malposisi, eklampsia, induksi pitosin, stiulasi pitosin, laserasi pareneal utama, laserasi serviks)
3.      Selama masa pasca-perdarahan (misal : ISK, perdarahan, infeksi uterin, kekerasan dalam rumah tangga).
                        h. Berat lahir bayi
                        i. jenis kelain bayi
                        j. kelainan kongenital / komplikasi neonatus
(misal: ikterik,masalah pernafasan )
                        k. status bayi saat lahir ( hidup / meninggal)
                        l. status bayi saat ini
(hidup dan dalam keadaan sehat, masalah , penyebab kematian )
            2.  Riwayat Ginekologi
·         Infertilitas
·         Terpajan dietilstilbestrol (DES)
·         Infeksi vagina (misal monilia, vaginosis bakteri)
·         Penyakit menular seksual (PMS) misal : klamedia, sivilis, gonorea, herpes, trikomonas, kondiloma akumita.
·         Servisitis kronis
·         Endometritis
·         Penyakit radang panggul
·         Kista (Barthkolin, ovarium )
·         Endometriosis
·         Mioma
·         Ralaksasi pelviks (sistokel,litokil)
·         Polip
·         Massa pada payudara
·         Pap smire yg abnormal
·         Biopsi (sevikal, endometrium, payudara)
·         Kanker ginekologi
·         Pembedahan gikenologi
·         Perkosaan
         Riwayat KB
KB terakhir yang digunakan jika pada kehamilan perlu juga ditanyakan rencana KB setelah melahirkan.
         Riwayat kesehatan
a.       Penyakit waktu kecil dan imunisasi (measles, mumps, chickenpox)
b.       Tes laboratorium akhir akhir ini terhadap penyakit infeksi (misal : hepatitis, tb, HIV), tanggal dan hasilnya.
c.       Penyakit berat misal: pneumonia, hepatitis, demam rematik, difteri dan polio
d.      Masuk rumah sakit : tanggal dan penyebab masuk
e.       Pembedahan : tanggal dan penyebab
f.       Kecelakaan : fraktur, luka, dan lain lain.
g.      Transfursi darah : tanggal, penyebab dan reaksi.
h.      Alergi, misal : makanan,lingkungan,debu, bulu hewan dan  asma
i.        Alergi obat
j.        Penggunaan alkohol
k.      Kebiasaan : merokok, alkohol, kafein(kopi, teh, soda, coklat) ; keselamatan (sabuk pengaman, helm)
l.        Pola tidur.
m.    Diet
n.      Aktivitas
o.      Resiko dalam pekerjaan : posisi (berdiri, duduk), tarikan (mata, otot), ventilasi, paparan  racun kimiawi
p.      Resiko dari lingkungan ; udara, air dan lain lain
q.      Tes skrining genetik, misal sel sabit dan lain lain hasilnya
r.        Penyakit spesifik : diabetes, jantung, TB, asma, hepatitis / liver, ISK, tromboplebitis, penyakit endokrin, gastrointestinal, cancer, hipertensi, aids, penyakit jiwa, epilepsi, anemia.
s.       Pengobatan yang didapat.
2.6  Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada Ibu Hamil Trimester II
1.      Gangguan Citra Tubuh, Resiko tinggi terhadap …
            Batasan karakteristik :
1.             Respon non verbal terhadap presepsi perubahan terhadap tubuh (mis. Penampilan struktur dan fungsi)
2.             Verbalisasi persepsi yang  mencermiknan perubahan  pandangan tentang tubuh individu dalam penampilan
3.             Perilaku menghindari bentuk tubuh
2.      Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan ……
            Batasan karakteristik :
1.             Keluhan –keluhan sesak nafas
2.             Dispnea
3.             Perubahan kedalaman nafas
3.      Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai kebutuhan alamiah dari kehamilan
            Batasan karakteristik :
1.             Meminta informasi
2.             Pernyataan  masalah atau konsep yang salah
4.      Cidera, resiko tinggi terhadap, janin ……..
Batasan karakteristik :
1.             Pekerjaan yang terlalu berat untuk ibu hamil
2.             Klien tidak memahami resiko janin
3.             Jatuh

5.      Curah jantung, resiko tinggi terhadap dekompensasi ……..
            Batasan karakteristik :
1.             Adanya edema patologis
2.             Tanda-tanda HAK
3.             Memiliki masalah kardiovaskuler
6.      Kelebihan volume cairan, resiko tinggi terhadap ……..
            Batasan karakteristik :
1.             Hypertensi
2.             Albuminuria
3.             Retensi cairan berlebih
4.             Edema wajah
7.      Ketidaknyamanan
            Batasan karakteristik :
1.             Tegang punggung
2.             Kram kaki
3.             Nyeri ulu hati
8.      Koping indivual, tidak efektif, resiko tinggi terhadap
            Batasan karakteristik :
1.             Tidak mempunyai ketrampilan koping
2.             Tidak bisa memcahkan masalah sendiri
3.             Ekspresi tidak bebas
9.      Perubahan pola seksualitas
            Batasan karakteristik
1.             Melaporkan kesulitan, pembatasan atau perubahan dalam perilaku/aktivitas sosial.
Diagnosa Keperawatan:
Diagnosa
Intervensi
Rasional
Gangguan Citra Tubuh, Resiko tinggi terhadap …
1.        Tinjau ulang/ kaji sikap terhadap kehamilan perubahan bentuk tubuh, dan sebagainya.
2.        Diskusikan perubahan aspek fisiologis, dan respon klien terhadap perubahan. Berikan informasi tentang kenormalan perubahan.
3.        Diskusikan metoda perawatan kulit  dan berias (untuk meminimalkan/ menyembunyikan area kulit yang menjadi gelap), menggunakan kaus kaki penyokong , pemeliharaan postur, dan program latihan sedang
1.        Pada trimester kedua, perubahan bentuk tubuh telah tampak. Respons negatif dapat terjadi pada klien/pasangan yang memiliki konsep diri yang rapuh, didasarkan pada penampilan fisik.
2.        Indivudu bereaksi secara berbeda terhadap perubahan yang terjadi. Informasi dapat membantu klien memahami/menerima apa yang terjadi.
3.        Belajar dan ikut untuk melihat dan merasa baik mungkin membantu untuk mempertahankan perasaan (+) tentang diri




Diagnosa
Intervensi
Rasional
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan ……
1.        Kaji status pernapasan (mis, sesak napas pada pengerahan tenaga, kelelahan)
2.        Kaji riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi/ ada sebelumnya
3.        Berikan informasi tentang rasional untuk kesulitan pernapasan  dan program aktivitas/ latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat dan latihan ringan seperti berjalan
4.        Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan klien untuk mengurangi masalah, misal makan sedikit tetapi lebih sering dan menggunakan posisi semi fowler untuk duduk/ tidur bila gejala berat
1.        Menentukan luas atau beratnya masalah yang terjadi pada kira-kira 60 % klien pra natal meskipun kapasitas vital meningkat  fungsi pernafasan diubah pada saat kemampuan diafragma untuk turun pada inspirasi berkurang pada pembesaran uterus.
2.         Masalah lain dapat terus mengubah pola pernafasan dan menurunkan oksigenasi jaringan ibu dan janin.
3.         Menurunkan kemungkinan gejala-gejala yang disebabkan oleh kelebihan
4.         Postur yang baik dan makan sedikit membantu memaksimalkan penurunan difragmatik



Diagnosa
Intervensi
Rasional
Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai kebutuhan alamiah dari kehamilan





1.              Berikan informasi tentang kebutuhan terhadap fero sulfat dan asam folat
2.             Identifikasi  kemungkinan resiko kesehatan individu. Tinjau ulang tanda bahaya dan tindakan yang tepat
3.             Diskusikan kebutuhan terhadap pemeriksaan  laboratorium khusus, skrining, dan pemantauan ketat sesuai indikasi
1.         Fero sulfat dan asam  folat dapat membantu mempertahankan kadar Hb normal
2.        Membantu mengingatkan klien untuk terjadinya resiko potensial dan memerlukan pemantauan yang lebih ketat
3.        Skrening untuk DMG pada gestasi minggu ke 24-26  resiko tinggi dapat mendeteksi terjadinya hyperglikemia


Diagnosa
Intervensi
Rasional
Cidera, resiko tinggi terhadap, janin
1.         Kaji pertumbuhan uterus dan tinggi fundus pada setiap kunjungan
2.        Tinjau ulang status kesehatan ibu; mis : malnutrisi, penyalahgunaan/ penggunaan zat
3.        Perhatikan quickening (persepsi ibu terhadap janin ) dan denyut jantung janin (DJJ)
4.        Bantu dengan prosedur  ultrasonografi dan jelaskan tujuannya
1.         Merupakan skrening untuk gestasi multifel
2.        Faktor ini dapat  memiliki dampak besar pada jaringan dan organ
3.        Gerakan janin yang dapat dirasakan pertama terjadi pada gestasi minggu ke 16-20
4.        Mendeteksi adanya janin di awla minggu ke 5-6 gestasi












Diagnosa
Intervensi
Rasional
Kelebihan volume cairan, resiko tinggi terhadap
1.        Pantau berat badan secara teratur
2.    Tes urin terhadap albumin
3.    Beriakn informasi tentang diet  ( mis : peningkatan protein, tidak menambahkan garam meja, menghindari makanan dan minuman tinggi natrium)
4.    Tinjau ulang kadar  HT
1.         Mendeteksi penambahan berat badan berlebihan secara patologis dapat menyebabkan kadar eksterogen merangsang kelenjar adrenal
2.        Deteksi masalah vaskuler dengan spasnme glomerular dari ginjal yang menurunkan resobsi albumen
3.        Nutrisi adekuat khusunya untuk meningkatkan protein dan menurunkan kemungkinan HAK
4.        Pada umumnya kadar HT kadar lebih 41% menunjukan perpindahan cairan intravaskuler mengakibatkan edema jaringan



Diagnosa
Intervensi
Rasional
Ketidaknyamanan
1.         Kaji status pernafasan (mis, sesak napas pada pengerahan tenaga, kelelahan)
2.        Kaji ulang adanya perubahan BAB dan Hemoroid
3.        Diskusikan masukan diet, latihan, dan penggunaan palunak feses seperti diperlihatkan pada MK : trimester 1, DK : Konstipasi, resiko tinggi terhadap
4.        Kaji ulang adanya kram kaki, ajarkan klien untuk meluruskan kaki dan dorsofleksi telapak kaki
1.         Kondisi ini adalah sering mengakibatkan ketidaknyamanan secara fisik pada trimester  2
2.        Penurunan motilitas gastrointestinal  efek suplemen zat besi dan peningkatan tekanan akibat perbesaran uterus
3.        Membantu dalam pencegahan konstipasi
4.        Tekanan pada saraf pelfis potensial menyebabkan kram kaki



Diagnosa
Intervensi
Rasional
Koping indivual, tidak efektif, resiko tinggi terhadap
1.        Identifikasi rasa takut/angan-angan klien/pasangan yang mungkin dimiliki
2.        Evaluasi derajat disfungsi klien yang dialami, untuk mengubah apa yang sedang terjadi dan yang sudah diperkirakan
3.        Kuatkan pasangan bahwa rasa takut dan fantasi tersebut adalah normal
4.        Rujuk untuk konseling dan penyuluhan sesuai kebutuhan
1.         Rasa takut dan angan-angan yang umum dari wanita atau pria dapat timbul pada saat dini
2.        Kllien yang  mengalami kesulitan dalam tugas-tugas yang berlebihan berkanaan dengan kehamilan
3.        Dapat menyulitkan bagi individu yang melihat kenormalan dari pengalaman ini
4.        Mungkin butuh  tambahan bantuan untuk mengatasi masalah  pokok



Diagnosa
Intervensi
Rasional
Perubahan pola seksualitas
1.         Tinjau ulang perubahan posisi yang mungkin dilakukan dalam aktivitas seksual
2.        Waspadai indikasi kemungkinan kesulitan seksual atau perilaku yang tidak sesuai
3.        Tinjau ulang apa yang dirasakan dan didiskusikan kemungkinan pilihan dalam  peningkatan kontak  fisik melalui berpelukan dan bercumbu daripada melakukan koitus secara aktual.
4.        Diskusikan dampak kehamilan terhadap dampak koitus seksual yang normal
5.        Rujuk pada perawat klinis spesialis/konseling sesuai indikasi
1.         Rasa takut mencederai janin pada saat koitus adalah hal ynag umum
2.        Disini tampak frekuensi penyimpangna menjadi lebih tinggi misalnya perkosaan pada saat pasangan sedang hamil
3.        Menyakinkan dan memperhatikan bahwa hal tersebut normal dan dapat membantu menghilangkan asites
4.        Kepuasan seksual yang optimal lahir prenatal terjadi pada trimester kedua
5.        Mungkin butuh bantuan untuk mengatasi masalah dasar selama kehamilan





BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ibu hamil trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena kehamilannya. Walaupun demikian diperlukan asuhan keperawatan secara tepat oleh seorang perawat kepada ibu hamil yang sedang memeriksakan kehamilannya untuk mengantisipasi dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
3.2 Saran
1.       Diharapkan perawat mampu memberikan asuhan keperawatan secara tepat pada ibu hamil trimester kedua.
2.      Diharapkan perawat mampu membedakan antara ketidaknyamanan normal dengan tanda-tanda bahaya yang dapat menganggu ibu hamil pada trimester kedua.
















Daftar Pustaka

ü  Dewi, Vivian Nanny Lia, dkk. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
ü  Gede, Ida Bagus.1996. Penuntun Diskusi Obstretri dan Ginekologi. Jakarta : EGC
ü  Hanni, Ummi, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta : Salemba Merdeka
ü  Hidayati, Ratna. 2010. Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis. Jakarta : Salemba Merdeka
ü  Jimenez, Sherry. 1995. Kehamilan yang Menyenangkan. Jakarta: Arcan
ü  Manuaba, Ida Ayu Chandranita, dkk. 1996. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kndungan, dan KB. Jakarta : EGC
ü  Manuaba, I.B.G, dkk. 2003. Pengantar Kuliah Obstretri. Jakarta : EGC
ü  Rahayu, Dedeh Sri. 2010. Asuhan Keperawatan Anak dan Neonatus. Jakarta : Salemba Medika
ü  R. Scoot, James ,dkk. 2002. Obstretri dan Ginekologi. Jakarta : Widya Medika
ü  Sarjadi. 1992. Patologi Ginekologi. Jakarta : Salemba Medika
ü  Sulistiawati, Ari, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta : Salemba Merdeka
ü  Varney, Helen, dkk. 2003. Buku  Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC
ü  V. Walsh, Linda. 2003. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC

1 komentar: