we're

we're

Jumat, 22 Februari 2013

Makalah Askep Ibu Hamil Trimester Pertama


BAB I
PANDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
      Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan AKI di negara-negara ASEAN lainnya. Menurut SDKI (2002-2003) AKI di Indonesia sebesar 307/100.000 kelahiran hidup (www.sdki.indonesia.com.id,2007). Penyebab langsung dari kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, infeksi dan eklampsi. Sekitar 5% kematian ibu disebabkan oleh penyakit yang memburuk akibat kehamilan, misalnya penyakit jantung dan infeksi kronis. Selain itu keadaan ibu sejak pra hamil dapat berpengaruh terhadap kehamilan.
      Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin juga merupakan masalah besar di negara berkembang dan negara miskin. Sekitar 25-50% kematian wanita usia subur disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan. World Health Organization (WHO) memperkirakan lebih dari 585.000 ibu pertahunnya meninggal saat hamil atau bersalin dan lebih dari 50% kematian di negara berkembang sebenarnya dapat dicegah dengan tehnologi yang ada serta biaya relatif rendah.
      Kehamilan menjadi hal yang dinantikan, juga dicemaskan oleh banyak perempuan. Untuk yang baru hamil pertama kali, mungkin bertanya-tanya, perubahan apa saja yang akan dialami selama tahap kehamilan yang lazim dibagi menjadi trimester pertama (0-12 minggu), trimester kedua (13-24 minggu), dan trimester ketiga (25-40 minggu).
      Dari kebanyakan ibu hamil sering mengatakan adanya keluhan seperti mual, muntah, tidak nafsu makan, pening dan lain-lain . Kekhawatiran ini kemungkinan lebih disebabkan karena kurangnya pengetahuan yang diperoleh oleh ibu.

      Pada trimester pertama kehamilan, tubuh ibu mengalami banyak perubahan. Perubahan hormon mempengaruhi hampir semua sistem organ dalam tubuh Anda. Perubahan ini dapat memicu gejala bahkan dalam minggu-minggu pertama kehamilan.
      Saat ini semakin meningkat kesadaran bahwa asuhan keperawatan merupakan faktor kunci dalam kelangsungan kehidupan klien, dan pada pelayanan kesehatan dalam aspek pemeliharaan, rehabilitasi serta pencegahan. Publikasi tentang Pernyataan Kebijakan Sosial American Nurses Association (ANA) (1980) mendefinisikan keperawatan sebagai diagnosa dan tindakan terhadap respon manusia pada masalah kesehatan aktual dan potensial, yang dikombinasikan dengan Standar Praktik Keperawatan Klinis ANA (1991), telah memberikan dorongan dan dukungan untuk menggunakan diagnosa keperawatan dalam praktik. Rencana-rencana asuhan, yang ditulis dan digunakan secara tepat, merupakan instrument untuk mengevaluasi asuhan yang telah dilakukan kepada klien, pedoman untuk melakukan pendokumentasian, dan arahan untuk kelangsungan asuhan diantara perawat dan profesional pelayanan kesehatan lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan janin pada trimester pertama?
2. Bagaimana proses keperawatan kehamilan trimester pertama?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan janin pada trimester pertama
2. Untuk mengetahui bagaimana proses keperawatan pada kehamilan trimester pertama.





BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kehamilan Trimester Pertama
            Trimester pertama kehamilan adalah masa pada Minggu 0 – 12. Pada masa trimester pertama ini terdapat 3 periode penting pertumbuhan bayi di dalam rahim. Ketiga masa pertumbuhan bayi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Masa Germinal, yaitu masa antara Minggu ke-0 sampai Minggu ke-3.
Proses pembuahan sel telur oleh sel sperma terjadi pada minggu ke-2, dimulai sejak hari pertama menstruasi yang terakhir kalinya. Sel telur yang sudah dibuahi tersebut akan mengarah ke sisi lain dari tuba fallopi, kemudian melengketkan diri pada dinding uterus (endometrium).
b. Masa Embrio, yaitu masa antara Minggu ke-3 sampai Minggu ke-8.
        Pada masa ini, sistem saraf pusat, struktur anatomi dan organ-organ penting bagi tubuh mulai terbentuk. Misalnya mulai terjadi pembentukan mata, lidah, mulut. Organ hati sebagai penawar racun nantinya juga mulai memproduksi sel darah. Janin yang terbentuk mulai berubah dari sekedar blastosis menadi bentuk embrio yang berukuran sekitar 1,3 cm dengan kepala yang lebih besar dari badan.
        Pada minggu ke-6, kumpulan sel (blastosis) berkembang menjadi embrio yang memiliki panjang sekitar 4 mm dan berat kurang dari 1 gram. Pada masa ini ciri wanita hamil pun belum dapat dilihat tanpa meraba perutnya. Pada minggu ini organ penting seperti otak, jantung, sistem pencernaan dan juga sistem saraf telah terbentuk. Begitu juga dengan bagian anatomi tubuh lain semisal dada, kepala, tungkai, tulang belakang dan juga lengan.
        Pada awal minggu ke-6 jantung hanya berbentuk tabung bengkok yang mirip dengan huruf “S”. Beberapa minggu kemudian tabung tersebut terbagi menjadi 4 bagian yang nantinya dikenal dengan nama bilik kiri, bilik kanan, serambi kiri dan serambi kanan. Saat dilakukan pemeriksaan melalui USG, embrio ini akan terlihat seperti sedang mengambang dalam cairan. Cairan inilah yang nanti akan menjadi ketuban. Makanan embrio pun didapatkan dari kantong kuning telur primer yang terlihat seperti balon yang melekat pada embrio.
c. Masa Fetus, yakni masa antara Minggu ke-9 sampai Minggu ke-12.
        Pada masa ini semua organ penting tumbuh dengan sangat cepat dan memiliki kaitan antara satu dengan lainnya. Aktivitas di dalam otak juga sudah mengalami peningkatan. Itulah sebabnya, bayi mulai mempelajari apa-apa berdasarkan emosional dan kegiatan ibunya. Setelah minggu ke-9, panjang janin sekitar 3 cm dan beratnya mencapai 3 gram. Hampir 4 kali lipat dari ketika usianya masih minggu ke-6. Badan janin pada masa ini mulai tampak lurus. Walaupun masih tertekuk ke depan. Organ pun mulai tampak.
        Pada masa inilah embrio telah berubah menjadi janin yang akan berkembang menjadi bayi sempurna. Organ jantung telah memiliki 4 ruang dan berdetak dengan detakan sekitar 180 kali per menit. Meskipun beberapa bagian organ lain belum berfungsi, namun semua bagian tubuh bayi berkembang dengan sangat cepat.
        Pada bagian kepala, terdapat dahi yang tinggi, juga ada hidung dan mulut. Selain itu, pergelangan tangan dan jari pun sudah muncul untuk pertama kalinya, disusul terbentuknya peraba pada ujung jari.
        Jika dilakukan pemeriksaan melalui USG, kepala janin akan tampak lebih besar daripada badannya. Hal ini menunjukkan bahwa otak dan kepala janin tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan organ lainnya. Sedangkan, bentuk tangan dan kaki belum bisa dibedakan karena masih kelihatan serupa. Tapi nantinya pertumbuhan tangan akan lebih cepat daripada pertumbuhan kaki.


2.2 Proses Keperawatan Kehamilan Trimester Pertama
2.2.1 Pengkajian
Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Pengkajian data wanita hamil terdiri dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
a. Anamnesis
1.            Identitas klien
2.            Alasan MRS
3.            Riwayat pernikahan
4.            Riwayat penyakit sekarang
5.            Riwayat kesehatan yang lalu
6.            Riwayat keluarga
7.            Riwayat menstruasi
8.            Riwayat obsetri
9.            Riwayat ginekologi
10.        Riwayat seksual
11.        Riwayat KB/kontrasepsi
b. Pemeriksaan Fisik
1.      Pengukuran tanda-tanda vital
2.      Pemeriksaan umum
3.      Pemeriksaan Kepala dan Leher
4.      Pyudara
5.      Abdomen
6.      Ekstemitas
7.      Genitalia eksterna
8.      Genitalia interna
9.      Pemeriksaan panggul.
c. Pemeriksaan Penunjang
1.      Pemeriksaan Lab
2.      Pemeriksaan Rontgen dan USG
2.2.2 Diagnosa Keperawatan
Setiap wanita dan keluarganya memiliki suatu rangkaian respon unik terhadap kehamilan. Untuk menanggapi respon ini, perawat mulai menyusun diagnosis keperawatan yang sesuia. Berikut daftar diagnose yang mungkin muncul pada ibu hamil dari analisis temuan hasil pemeriksaan selama trimester pertama :
1.      Nutrisi, Perubahan, Kurang Dari Kebutuhan Tubuh, Resiko Tinggi Terhadap,
2.      Ketidaknyamanan,
3.      Kekurangan Volume Cairan, Risiko Tinggi Terhadap,
4.      Kurang Pengetahuan,
5.      Cedera, Risiko Tinggi Terhadap Janin,
6.      Keletihan, Risiko Tinggi Terhadap,
7.      Konstipasi, Risiko Tinggi Terhadap
8.      Resiko Tinggi Terhadap Infeksi Saluran Kemih (Isk),
9.      Curah Jantung (Kompensasi Maksimal),
10.  Gangguan Citra Trubuh, Resiko Tinggi    Terhadap,
11.  Penampilan Peran, Perubahan, Resiko  Tinggi Terhadap,
12.  Koping Keluarga: Potensial Terhadap Pertumbuhan,
13.  Pola Seksualitas, Perubahan.
2.2.3 Analisa Data dan Intervensi
Analisa data dan intervensi dari beberapa diagnosa :
a. Tabel analisa data
No
Data
Etiologi
Masalah Keperawatan
1.
Ds:
-Klien mengatakan tidak pernah kontrol .
-Klien mengatakan tidak mengetahui perkembangan janin.


Do:
-Klien mengungkapkan pernyataan yang salah mengenai perkembangan kehamilan normal

Kurang pemahaman tentang perubahan fisiologis/psikologis yang normal dan dampaknya terhadap klien dan keluarga
Kurang pengetahuan mengenai perkembangan kehamilan yang normal.

2.
DS:
-ibu hamil menyatakan tidak nyaman dengan perubahannya dan merasa cemas.
DO:
- BAK meningkat
-          - Rasa mual/ muntah - Kegelisahan
-          - Adanya gangguan pola tidur

Perubahan fisik dan hormonal

Ketidaknyamanan

3.
DS:
-ibu hamil
 menyatakan sering BAK dan keluarnya sedikit.
DO:
-    Nyeri saat BAK
-     disuria

Praktik higiene buruk

Resiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih (ISK)

4.
DS:
ibu hamil
menyatakan lemah/ dehidrasi
DO:
- mual/ muntah
-   Peningkatan frekuensi BAK pada ibu hamil

Kehilangan cairan yang berlebihan

Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan

5.
Ds:
-Klien mengalami perubahan dalam mencapai kepuasan seksualitas
-Prubahan minat terhadap orang lain
-Klien mengatakan ketidak mampuan dalam mencapai kepuasan
_Klien mengatakan adanya perubahan pada rangsangan seksualitas
Do:
-

Perubahan tingkat kenyamanan

Perubahan pola seksual


b. Tabel Prioritas
No. Prioritas
Diagnosa
1
Ketidaknyamanan b.d. Perubahan fisik dan hormonal.
2
Kurang pengetahuan mengenai perkembangan kehamilan yang normal b.d. Kurang pemahaman tentang perubahan fisiologis/psikologis yang normal dan dampaknya terhadap klien dan keluarga.
3
Perubahan pola seksual b.d. Perubahan tingkat kenyamanan.
4
Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b.d. Kehilangan cairan yang berlebihan.
5
Resiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih (ISK) b.d. Praktik higiene buruk .
c. Tabel Intervensi
No
Diagnosa
Intervensi
Rasional
1.
Ketidaknyamanan b.d. Perubahan fisik dan hormonal
Mandiri :
a) Evaluasi derajat ketidaknyamanan selama pemeriksaan internal.
b)Anjurkan penggunaan bra penyokong.

c) Tekankan pentingnya menghindari manipulasi putting berlebihan


Kolaborasi
- Tambahkan suplemen kalsium setiap hari bila asupan produk susu dikurangi.

-Ketidaknyamanan selama pemeriksaan internal dapat terjadi.

-Memberikan sokongsn ysng sesuai untuk jaringan payudara yang mebesar.

- Stimulasi putting berlebihan dapat memperbesar kemungkinan persalinan premature melalui pelepasan oksitosin.


- Membantu dalam memperbaiki keseimbangan kalsium/fosfor dan menurunkan kram otot.
2.
Kurang pengetahuan mengenai perkembangan kehamilan yang normal b.d. Kurang pemahaman tentang perubahan fisiologis/psikologis yang normal dan dampaknya terhadap klien dan keluarga.
Mandiri
-    Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu/ sekarang dengan menggunakan batasan 24 jam. Perhatikan kondisi rambut, kuku, dan kulit.
-    Berikan informasi tertulis/ verbal yang tepat tentang diet prenatal dan supplement vitamin/zat besi setiap hari.
-    Timbang berat badan klien : pastikan berat badan pregrafit biasanya. Berikan informasi tentang penambahan prenatal yang optimum.











Kolaborasi
-          -Buat rujukan yang perlu sesuai indikasi ( mis ,. Pada ahli diet, pelayanan sosial.

- Rujuk pada program makanan wanita, bayi, anak-anak dengan tepat.


-     kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan sebagaimana selama 2 tahun sebelum kehamilan.


-     Materi refrensi yang dapat di pelajari di rumah, meningkatkan kemungkinan klien memilih diet seimbang.


-     Ketidakadekuatan penambahan berat badan prenatal dan/ atau di bawah berat bdan normal masa kehamilan, meningkatkan resiko retardasi pertumbuhan intrauterine ( IUGR ) pada janin dengan berat badan lahir rendah. Penelitian menemukan adanya hubungan positive antara kegemukan ibu pregravit dan peningkatan angka morbiditas perinatal berkenaan dengan kelahiran preterm  .

-     Mungkin diperlukan bantuan tambahan terhadap pilihan nutrisi, dapat membatasi anggaran/keuangan.
- Yayasan penyelenggara program makanan supplement membantu meningkatkan secara optimal nutrisi ibu/ janin
3.
Perubahan pola seksual b.d. Perubahan tingkat kenyamanan.
Mandiri
     Tentukan pola kebiasaan aktivitas seksual pasangan dengan menggunakan alat pengkajian seksual. Kaji dampak kehamilan pada pola dan respond pasangan terhadap perubahan.




  Tinjau ulang informasi tentang kenormalan perubahan-perubahan ini perbaiki kesalahan pengertian.


  Kaji hubungan pasangan satu sama lain dan kemampuan untuk mengatasi penurunan frekuensi koitus seksual.


  Cara pasangan mengatasi perubahan seksual dan pola seksual selama kehamilan dapat mempengaruhi hubungan.klien atau pasangan dapat dibantu bila mereka mengetahui bahwa hasrat berkurang Karena wanita tidak merasa sehat, akibat nyeri tekan payudara, kelelahan, mual, muntah, dan perubahan citra tubuh. Namun, mereka harus mengetahui bahwa tidak masalah melanjutkan aktivitas / pilihan seksual sesuai hasrat pasangan.

Mempbantu pasangan memahami perubahan-perubahan dari sudut fisologis. Penurunan dorongan libido pada trimester pertama biasa terjadi pada klien prenatal. Menurunkan hasrat mungkin sulit bagi pasangan, khususnya pada pasangan pria.
   Sifat dari hubungan sebelum kehamilan mempengaruhi seberapa baik pasangan mengatasi selama kehamilan.

4.
Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan

Mandiri
-  Tentukan sikap terhadap kehamilan, perubahan citra tubuh, dan situasi pekerjaan, dan bagaimana hal ini di pandang oleh orang terdekat.

-   Identifikasi hal mendasar dari harga diri klien sehubungan dengan perubahan karena hamil dan tanggung jawab yang berhubungan dengan peran baru tersebut .

-  Tinjau ulang perubahan fisiologis selama kehamilan ; yakinkan klien bahwa perasaan yang campur aduk adalah normal. Sediakan suasana untuk pasangan mendiskusikan perasaan.

Kolaborasi
-  Rujuk pada sumber-sumber lain sesuai indikasi ( mis. , konseling/terapi).

-  Perasaan klien terhadap kehamilan mempengaruhi kemampuannya untuk mengembangkan perasaan positf terhadap perubahan bentuk tubuhnya, sebagaimana kemampuannya beradaptasi positif terhadap peran menjadi orang tua.
-  Perubahan citra tubuh terjadi secara normal karena perubahan bentuk tubuh. Hal ini dapat menimbulkan krisis situasi yang berdampak negative terhadap kehamilan maupun kemampuan menjadi orang tua pada klien dengan harga diri buruk dan identitas ego lemah.
-  Membantu menurunkan stress berhubungan dengan kehamilan. Mengungkapkan perasaan lain dari biasanya, sikap, dan pengalaman masa lalu.





-  Klien mungkin memerlukan intervensi intensif yang lebih baik untuk memudahkan penerimaan diri/kehamilan.
5.
Resiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih (ISK) b.d. Praktik higiene buruk .
Mandiri:
-   Berikan informasi tentang tanda/ gejala ISK. Tekankan perlunya melaporkan tanda- tanda infeksi kepemberi pelayanan kesehatan serta tidak meminum obat sampai pemberitahuan selanjutnya.
-   Anjurkan klien minum 6 sampai 8 gelas cairan setiap hari. Diskusikan peran residu asam dalam diet dan tambahan jus cranberry/ jeruk.
-   Anjurkan penggunaan celana dalam dari katun dan hindari mandi dengan menggunakan bathtub bila klien mempunyai riwayat ISK.



Kolaborasi:
-    Dapatkan sampel urine rutin untuk pemeriksaan mikroskopik, pH, adanya sel- sel darah putih, dan kultur serta sensitifitas, sesuai indikasi. Laporkan jumlah koloni yang lebih besar dari 100.000/ml.

-    Berikan antibiotik (mis, ampisillin, eritromisin) dengan tepat.


Ibu yang ISK berespon baik pada tindakan dan mungkin tidakm serius; namun hal ini dihubungkan dengan persalinan atau kelahiran praterm.





Membantu mencegah stasis pada saluran urinarius; dapat mengasamkan urine dan membantu mencegah ISK.

Stasis urinarius dan glikosuria dapat mempredisposisikan klien pranatal pada ISK, khususnya riwayat meliputi masalah urinarius/ ginjal. Faktor- faktor pemberat seperti menggunakan kain yang tebal dan duduk di bak mandi yang berisi air membuat pemajanan terhadap infeksi lebih terbuka.
- Urine yang basa memberi kecendrunagn klien terkena infeksi proteus fulgaris. Sebanyak 2%- 10% wanita hamil mengalami bakteriuria yang asimtomatik (jumlah koloni lebih besar dari 100.000/ml), yang meningkatkan resiko ruptur prematur dari membran, persalinan praterm dan korioamnionitis.

- Atasi infeksi sesuai indikasi. Perawatan harus dilakukan sesuai resep antibiotik pranatal, karena potensial berefek negatif pada janin.








BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
      Dari uraian diatas diperoleh kesimpulan bahwa periode kehamilan dibagi menjadi tiga trimester. Trimester 1 yaitu dimulai dari minggu 1-12, trimester 2 dimulai dari minggu 13-24, dan trimester 3 dimulai dari minggu 25 sampai bayi lahir.
      Perkembangan janin selama trimester pertama dibagi menjadi tiga masa, yaitu masa germinal, embrio, dan fetus.
      Terdapat beberapa masalah keperawatan yang akan muncul selama trimester pertama yaitu :
1.      Nutrisi, Perubahan, Kurang Dari Kebutuhan Tubuh, Resiko Tinggi Terhadap,
2.      Ketidaknyamanan,
3.      Kekurangan Volume Cairan, Risiko Tinggi Terhadap,
4.      Kurang Pengetahuan,
5.      Cedera, Risiko Tinggi Terhadap Janin,
6.      Keletihan, Risiko Tinggi Terhadap,
7.      Konstipasi, Risiko Tinggi Terhadap
8.      Resiko Tinggi Terhadap Infeksi Saluran Kemih (Isk),
9.      Curah Jantung (Kompensasi Maksimal),
10.  Gangguan Citra Trubuh, Resiko Tinggi    Terhadap,
11.  Penampilan Peran, Perubahan, Resiko  Tinggi Terhadap,
12.  Koping Keluarga: Potensial Terhadap Pertumbuhan,
13.  Pola Seksualitas, Perubahan.



DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Mailiynn E. 2001. Maternal/Newborn Plans of Care: Guidelines for planning and Documenting Client Care. Jakarta : EGC.
Cinta, Dewi. 2012. Perkembangan Bayi pada Trimester Pertama Kehamilan. (Online) http://caracepathamil.masbied.com/trimester-pertama-kehamilan/. (diakses 16 Oktober 2012).
Fauziah, Siti. 2012. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Kehamilan.
Jakarta : Kencana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar