TERAPI LINGKUNGAN (MILIEU THERAPY)
PREFACE….
Lingkungan
dan situasi RS yang asing serta pengalaman perawatan yang tidak menyenangkan
akan memberi pengaruh yang besar terhadap kemampuan adaptasi pasien dengan
gangguan fisik dan gangguan mental. Lingkungan tersebut juga akan berpengaruh
pula pada proses keperawatan di RS, dan inilah yang akan menentukan
keberhasilan perawatan dan pengobatan.
Pasien
gangguan mental seringkali mendapat isolasi sosial, diasingkan lingkungannya,
terbuang dari keluarganya, dan mendapat perlakuan fisik yang kurang manusiawi,
sehingga perlu adanya upaya-upaya dalam memodifikasi lingkungan. Karena menurut
hasil penelitian Bloom menyatakan bahwa lingkungan memberikan kontribusi
sebesar 60 % dalam menentukan status kesehatan seseorang.
Menurut
teori keperawatan lingkungan yang dikemukan oleh Florence Nightingale meyakini
bahwa udara yang bersih, sinar matahari yang cukup, serta lingkungan yang
bersih merupaka aspek penting untuk pemulihan kesembuhan seseorang.
Definisi :
Milieu terapi adalah suatu
manipulasi ilmiah pada lingkungan yang bertujuan untuk menghasilkan perubahan
pada perilaku pasien dan untuk mengembangkan ketrampilan emosional dan sosial
(Stuart-sundeen,1991)
Lingkungan merupakan kondisi dimana berpengaruh
besar terhadap proses penyembuhan terutama pasien dengan gangguan jiwa. Terapi
lingkungan adalah suatu tindakan penyembuhan pasien gangguan jiwa melalui
manipulasi unsur yang ada di lingkungan dan berpengaruh terhadap proses
penyembuhan
Tujuan terapi lingkungan :
Ã
Membantu individu untuk mengembangkan rasa harga
diri, kemampuan berhubungan dengan orang lain, membantu belajar mempercayai
orang lain.
Ã
Mempersiapkan diri kembali ke masyarakat dan
mencapai perubahan kesehatan yang positif
Karakteristik terapi lingkungan
:
Pasien merasa akrab dengan lingkungan yang
diharapkannya
Pasien merasa senang/nyaman dan tidak merasa
takut di lingkungannya
Kebutuhan-kebutuhan fisik pasien mudah dipenuhi
Lingkungan RS yang bersih
Lingkungan menciptakan rasa aman dari terjadinya
luka akibat impuls-impuls pasien
Personal dari lingkungan RS menghargai pasien
sebagai individu yang memiliki hak, kebutuhan dan pendapat serta menerima
perilaku pasien sebagai respon adanya stres.
Lingkungan memberikan kesempatan kepada pasien untuk
menentukan pilihannya dan membentuk perilaku yang baru.
Memudahkan perhatian terhadap apa yang terjadi
pada individu dan kelompok selama 24 jam
Staf membagi tanggungjawab bersama pasien
Setting terapi lingkungan
:
Bentuk dan struktur bangunan
Pola interaksi antara masyarakat
dengan RS
Tiga aspek yang
mempengaruhi terwujudnya lingkungan fisik yang terapeutik :
- Lingkungan Fisik tetap
- Lokasi dan letak gedung sesuai dengan program
pelayanan kesehatan jiwa.s/ berada di tengah-tengah pemukiman penduduk
atau masyarakat dan tidak diberi pagar yang tinggi
- Penataan struktur sesuai keadaan rumah tinggal, s/
ada ruang tamu, ruang tidur, kamar mandi tertutup, WC, ruang nonton TV
dan ruang makan. Ruang tersebut masing-masing diberi nama dengan tujuan
untuk memberikan stimulasi pada pasien khususnya yang mengalami gangguan
mental. Merangsang memori dan mencegah disorientasi ruangan.
- Setiap ruangan harus dilengkapi dengan jadual
kegiatan harian, jadual terapi aktifitas kelompok, jadual kunjungan
keluarga, dan jadual kegiatan khusus s/ rapat ruangan.
- Lingkungan fisik semi tetap
Fasilitas berupa
alat kerumahtanggaan yang meliputi lemari, kursi, meja , peralatan makan, mandi
dan sebagainya.Semua peralatan diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan
pasien bebas berhubungan satu dengan lainnya serta menjaga privasi pasien.
- lingkungan fisik tidak tetap
Lebih ditekankan
pada jarak hubungan interpersonal individu serta sangat dipengaruhi oleh sosial
budaya.
Lingkungan psikososial
Lingkungan yang kondusif yaitu fleksibel dan
dinamis yang memungkinkan pasien berhubungan dengan orang lain dan dapat mengambil
keputusan serta toleransi terhadap tekanan eksternal.
Tingkah laku dikomunikasikan dengan jelas untuk
mempertahankan mengubah tingkat laku pasien.
Penerimaan dan pemeliharaan tingkah laku pasien
tergantung dari tingkah laku petugas kesehatan dan keterlibatan pasien dalam
kegiatan belajar.
Perubahan tingkah laku pasien tergantung pada
perasaan pasien sebagai anggota kelompok dan pasien dapat mengikuti kegiatan
Mempertahankan kontak dengan lingkungan, m/ jam
dinding berbunyi, kalender harian, adanya nama-nama tempat, papan nama dan
tanda pengenal bagi petugas kesehatan.
Kegiatan sehari-hari mendorong interaksi antara
pasien.
Peran perawat dalam terapi
lingkungan
a)
Menciptakan dan mempertahankan suasana yang akrab,
menyenangkan, saling menghargai diantara petugas kesehatan-perawat-pasien.
b)
Menciptakan suasana yang aman dari benda-benda atau
keadaan yang dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan/luka baik pada perawat
maupun pasien.
c)
Mengatur tatanan ruangan seperti di rumah, dimana
pasien betah dan dapat menjalankan kegiatan sehari-hari sesuai yang dibutuhkan
oleh pasien.
d)
Pasien diminta untuk berpartisipasi melakukan kegiatan
bagi dirinya dan orang lain seperti yang biasa dilakukan di rumahnya.m/mencuci
piring, pakaian, merapikan tempat tidur, dsb.
e)
Membantu klien dalam proses sosialisasi
f)
Sebagai teknisi perawatan.m/memberikan obat-obatan,
mengamati efek obat, mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul dalam terapi
tersebut.
g)
Sebagai leader atau pengelola dalam pelaksanaan terapi
lingkungan.
Jenis-jenis kegiatan terapi lingkungan
:
«
Terapi rekreasi
Yaitu terapi
yang menggunakan salah satu kegiatan yang dilakukan pada waktu luang, dengan
tujuan pasien dapat melakukan kegiatan secara konstruktif dan menyenagkan serta
mengembangkan hubungan sosial.
«
Terapi kreasi seni ( dance terapi, terapi musik,
terapi dengan melukis, biblioterapi)
Perawat
bekerja sama dengan orang lain yang ahli di bidangnya karena harus sesuai
dengan bakat dan minat.
«
Pet therapy
Sarana yang
digunakan dalam terapi ini adalah binatang yang dapat memberi respon
menyenangkan kepada pasien, sering digunakan pada anak dengan autistik.
«
Plant therapy
Menanam
tumbuh-tumbuhan mulai dari biji sampai menjadi buah atau bunga. Mengajarkan
pasien untuk memelihara makhluk hidup dengan kasih sayang.
Contoh setting terapi
lingkungan pada pasien depresi, bunuh diri, harga diri rendah :
Ruangan
nyaman dan aman
Terhindar
dari alat-alat untuk mencederai diris endiri maupun orang lain.
Alat-alat
medis, obat-obatan dan jenis cairan medis di lemari dalam keadaan terkunci
Ruangan
ada di lantai satu, dan mudah dipantau oleh petugas.
Tata
ruang menarik, m/ ada poster yang cerah,warna dinding cerah, ada bacaan yang
ringan, lucu dan memotifasi hidup
Hadirkan
musik ceria, tv dan film komedi
Adanya
lemari khusus untuk menyimpan barang-barang pribadi pasien
Menyapa
pasien sesering mungkin, memberi penjelasan setiap akan melakukan tindakan
perawatan, menerima pasien apa adanya jangan mengejek serta merendahkan,
meningkatkan harga diri pasien, sertakan keluarga dalam rencana asuhan
keperawatan, jangan membiarkan pasien sendiri terlalu lama di ruangan
(lingkungan psikososial).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar