TERAPI LINGKUNGAN (MILIEU THERAPY)
PREFACE….
Lingkungan
dan situasi RS yang asing serta pengalaman perawatan yang tidak menyenangkan
akan memberi pengaruh yang besar terhadap kemampuan adaptasi pasien dengan
gangguan fisik dan gangguan mental. Lingkungan tersebut juga akan berpengaruh
pula pada proses keperawatan di RS, dan inilah yang akan menentukan
keberhasilan perawatan dan pengobatan.
Pasien
gangguan mental seringkali mendapat isolasi sosial, diasingkan lingkungannya,
terbuang dari keluarganya, dan mendapat perlakuan fisik yang kurang manusiawi,
sehingga perlu adanya upaya-upaya dalam memodifikasi lingkungan. Karena menurut
hasil penelitian Bloom menyatakan bahwa lingkungan memberikan kontribusi
sebesar 60 % dalam menentukan status kesehatan seseorang.
Menurut
teori keperawatan lingkungan yang dikemukan oleh Florence Nightingale meyakini
bahwa udara yang bersih, sinar matahari yang cukup, serta lingkungan yang
bersih merupaka aspek penting untuk pemulihan kesembuhan seseorang.
Definisi :


Tujuan terapi lingkungan :
Ã
Membantu individu untuk mengembangkan rasa harga
diri, kemampuan berhubungan dengan orang lain, membantu belajar mempercayai
orang lain.
Ã
Mempersiapkan diri kembali ke masyarakat dan
mencapai perubahan kesehatan yang positif
Karakteristik terapi lingkungan
:
–
Pasien merasa akrab dengan lingkungan yang
diharapkannya
–
Pasien merasa senang/nyaman dan tidak merasa
takut di lingkungannya
–
Kebutuhan-kebutuhan fisik pasien mudah dipenuhi
–
Lingkungan RS yang bersih
–
Lingkungan menciptakan rasa aman dari terjadinya
luka akibat impuls-impuls pasien
–
Personal dari lingkungan RS menghargai pasien
sebagai individu yang memiliki hak, kebutuhan dan pendapat serta menerima
perilaku pasien sebagai respon adanya stres.
–
Lingkungan memberikan kesempatan kepada pasien untuk
menentukan pilihannya dan membentuk perilaku yang baru.
–
Memudahkan perhatian terhadap apa yang terjadi
pada individu dan kelompok selama 24 jam
–
Staf membagi tanggungjawab bersama pasien
Setting terapi lingkungan
:
Bentuk dan struktur bangunan
Pola interaksi antara masyarakat
dengan RS
Tiga aspek yang
mempengaruhi terwujudnya lingkungan fisik yang terapeutik :
- Lingkungan Fisik tetap
- Lokasi dan letak gedung sesuai dengan program
pelayanan kesehatan jiwa.s/ berada di tengah-tengah pemukiman penduduk
atau masyarakat dan tidak diberi pagar yang tinggi
- Penataan struktur sesuai keadaan rumah tinggal, s/
ada ruang tamu, ruang tidur, kamar mandi tertutup, WC, ruang nonton TV
dan ruang makan. Ruang tersebut masing-masing diberi nama dengan tujuan
untuk memberikan stimulasi pada pasien khususnya yang mengalami gangguan
mental. Merangsang memori dan mencegah disorientasi ruangan.
- Setiap ruangan harus dilengkapi dengan jadual
kegiatan harian, jadual terapi aktifitas kelompok, jadual kunjungan
keluarga, dan jadual kegiatan khusus s/ rapat ruangan.
- Lingkungan fisik semi tetap
Fasilitas berupa
alat kerumahtanggaan yang meliputi lemari, kursi, meja , peralatan makan, mandi
dan sebagainya.Semua peralatan diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan
pasien bebas berhubungan satu dengan lainnya serta menjaga privasi pasien.
- lingkungan fisik tidak tetap
Lebih ditekankan
pada jarak hubungan interpersonal individu serta sangat dipengaruhi oleh sosial
budaya.
Lingkungan psikososial






Peran perawat dalam terapi
lingkungan
a)
Menciptakan dan mempertahankan suasana yang akrab,
menyenangkan, saling menghargai diantara petugas kesehatan-perawat-pasien.
b)
Menciptakan suasana yang aman dari benda-benda atau
keadaan yang dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan/luka baik pada perawat
maupun pasien.
c)
Mengatur tatanan ruangan seperti di rumah, dimana
pasien betah dan dapat menjalankan kegiatan sehari-hari sesuai yang dibutuhkan
oleh pasien.
d)
Pasien diminta untuk berpartisipasi melakukan kegiatan
bagi dirinya dan orang lain seperti yang biasa dilakukan di rumahnya.m/mencuci
piring, pakaian, merapikan tempat tidur, dsb.
e)
Membantu klien dalam proses sosialisasi
f)
Sebagai teknisi perawatan.m/memberikan obat-obatan,
mengamati efek obat, mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul dalam terapi
tersebut.
g)
Sebagai leader atau pengelola dalam pelaksanaan terapi
lingkungan.
Jenis-jenis kegiatan terapi lingkungan
:
«
Terapi rekreasi
Yaitu terapi
yang menggunakan salah satu kegiatan yang dilakukan pada waktu luang, dengan
tujuan pasien dapat melakukan kegiatan secara konstruktif dan menyenagkan serta
mengembangkan hubungan sosial.
«
Terapi kreasi seni ( dance terapi, terapi musik,
terapi dengan melukis, biblioterapi)
Perawat
bekerja sama dengan orang lain yang ahli di bidangnya karena harus sesuai
dengan bakat dan minat.
«
Pet therapy
Sarana yang
digunakan dalam terapi ini adalah binatang yang dapat memberi respon
menyenangkan kepada pasien, sering digunakan pada anak dengan autistik.
«
Plant therapy
Menanam
tumbuh-tumbuhan mulai dari biji sampai menjadi buah atau bunga. Mengajarkan
pasien untuk memelihara makhluk hidup dengan kasih sayang.
Contoh setting terapi
lingkungan pada pasien depresi, bunuh diri, harga diri rendah :








Tidak ada komentar:
Posting Komentar