BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Proposal
adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk
menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau
perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih
mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang
sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan
visi, misi, dan tujuan.
Ada
beberapa hal yang biasanya di detailkan dalam proposal bisnis: 1.) Penjabaran
mendetail mengenai tujuan utama dari si penulis kepada pembacanya. 2.)
Penjabaran mendetail mengenai proses bagaimana mencapai tujuan si penulis
kepada pembacanya. 3.) Penjabaran mendetail mengenai hasil dari proses yang
telah dijabarkan diatas sehingga mencapai tujuan yang diinginkan oleh si
penulis dan juga si pembaca.
Hal-hal
yang perlu dimuat dalam proposal antara lain: 1.) nama proposal 2.) pendahuluan
3.) Tujuan 4.) bentuk/jenis kegiatan 5.) pelaksanaan 6.) panitia pelaksana
(terlampir) 7.) biaya/dana (rincian terlampir) 8.) harapan 9.) lampiran
SAP
(Satuan Acara Penyuluhan) adalah seperangkat acara penyuluhan yang akan diselenggarakan
termasuk topik, tempat, sasaran, pemateri, dan konsep acara. Penyusunan SAP terbagi menjadi tiga tahap.
Tahap pendahuluan, tahap penyajian dan tahap penutup.
Dengan
demikian, sebelum membuat suatu kegiatan yang sasarannya adalah kelompok atau
masyarakat, terlebih dahulu harus membuat penyusunan SAP dan proposal.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.
Apa pengertian dari SAP dan proposal?
2.
Bagaimana tahap-tahap penyusunan SAP dan proposal?
3.
Bagaimana contoh SAP dan proposal?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu:
1.
Untuk mengetahui pengertian dari SAP dan proposal
2.
Untuk mengetahui tahap-tahap penyusunan SAP dan proposal
3.
Untuk mengetahui contoh dari SAP dan proposal
1.4
Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah agar pembaca
bisa mebuat suatu penyusunan satuan acara penyuluhan dan bisa membuat proposal.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian SAP dan Proposal
SAP (Satuan Acara
Penyuluhan) adalah seperangkat acara penyuluhan yang akan diselenggarakan
termasuk topik, tempat, sasaran, pemateri, dan konsep acara. Penyusunan SAP terbagi menjadi tiga tahap.
Tahap pendahuluan, tahap penyajian dan tahap penutup.
Proposal adalah rencana kerja yang
disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang bersifat
formal. Proposal adalah suatu usulan kegiatan perlu dukungan atau persetujuan
pihak lain. Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam
bentuk formal dan standar.
2.2
Tahap-Tahap Penyusunan SAP dan Proposal
2.2.1 tahap-tahap penyusunan SAP
Kegiatan penyuluhan adalah tahap yang
dilakukan penyuluh atau pemateri dan peserta penyuluhan atau masyarakat untuk
mengetahui perkembangan kesehatan di lingkungan mereka. Materi penyuluhan
tersebut dibatasi oleh pokok bahasan dan subpokok bahasan yang ada pada suatu
SAP. Tahap kegiatan itu terdiri atas tahap pendahuluan (introduction),tahap penyajian
(presentation), dan tahap penutup (test and
follow up). Berikut ini akan diuraikan secara singkat pengertian tahap
tersebut.
Tahap
Pendahuluan
Tahap pendahuluan adalah tahap persiapan
atau tahap awal sebelum memasuki penyajian materi yang akan disuluhkan. Pada
tahap ini penyuluh menjelaskan secara singkat tentang materi yang akan
diajarkan dalam pertemuan tersebut, manfaat materi tersebut dalam kehidupan
sehari-hari, hubungan materi tersebut dengan pengetahuan yang telah diketahui
masyarakat, serta tujuan yang harus dicapai masyarakat pada akhir pertemuan.
Tahap ini dimaksudkan untuk mempersiapkan mental masyarakat agar memerhatikan
secara sungguh-sungguh selama tahap penyajian. Tahap pendahuluan ini biasanya
membutuhkan waktu 5 sampai 10 menit atau sekitar 5% dari waktu penyuluhan.
Tahap
Penyajian
Tahap penyajian merupakan kegiatan
belajar mengajar yang utama dalam suatu pengajaran. Di dalamnya tercakup
bagian-bagian sebagai berikut.
1.
Uraian (explanation), baik dalam bentuk verbal
maupun nonverbal seperti penggunaan grafik, gambar, benda sebenarnya (realita),
model, dan demonstrasi gerak.
2.
Contoh dan non-contoh
yang praktis serta konkret dari uraian konsep
3.
Latihan merupakan
praktik bagi masyarakat untuk menerapkan konsep abstrak yang sedang dipelajari
dalam bentuk kegiatan fisik. Sebagian besar (80-90%) dari waktu kegiatan
penyuluhan digunakan dalam tahap penyajian ini.
Tahap
Penutup
Tahap penutup merupakan tahap terakhir
suatu penyuluhan.
Tahap
ini meliputi 3 kegiatan, yaitu:
- Pelaksanaan tes hasil penyuluhan untuk dijawab atau dikerjakan peserta penyuluhan
Seringkali
tes tersebut dilaksanakan secara tidak formal dan tidak tertulis, tetapi
diajukan secara lisan untuk dijawab atau dikerjakan oleh peserta penyuluhan
yang ditunjuk sebagai sampel. Namun tes tersebut dapat juga dijawab atau
dikerjakan oleh semua peserta didik dan hal ini berarti akan menyita waktu
pengajaran.
- Umpan balik yang berupa informasi atau hasil tes
Tindak
lanjut yang berupa petunjuk tentang apa yang harus dilakukan atau dipelajari
peserta penyuluhan selanjutnya, baik untuk memperdalam materi yang telah
dipelajari dalam pertemuan tersebut maupun untuk mempersiapkan diri dari wabah
penyakit yang menular di lingkungan masyarakat.
Tahap
penutup ini hanya membutuhkan waktu sekitar 10-20 menit atau 10-15% dari waktu
pengajaran.
Dari
uraian tentang kegiatan penyuluhan tersebut tampak bahwa didalamnya tercakup
komponen metode penyuluhan. Untuk menjelaskan suatu konsep abstrak penyuluhan
dapat menggunakan ceramah, sedangkan untuk memberikan contoh dalam bentuk
kegiatan fisik penyuluhan menggunakan metode demonstrasi. Itulah sebabnya
sebagian orang tidak menggunakan istilah metode penyuluhan ketika mereka sudah
menggunakan istilah kegiatan penyuluhan.
MEDIA
DAN ALAT PENYULUHAN
Media
adalah sarana yang digunakan untuk menyalurkan materi penyuluhan agar dapat
dilihat, dibaca, atau didengar oleh peserta penyuluhan. Jenis media yang sering
digunakan dalam pengajaran adalah buku atau bahan cetak, papan tulis, foto,
boneka simulasi, transparansi, serta proyektor (over head proyektor-OHP). Di samping itu, kadang-kadang digunakan
pula slide pretsentasi dan proyektor LCD (LCD projector) serta kaset video dan pemutarnya (video set). Fungsi
dari media tersebut adalah menyalurkan materi pengajaran kepada peserta
penyuluhan.
Alat
penyuluhan adalah benda yang digunakan dalam penyuluhan sehingga memungkinkan
terjadinya kegiatan penyuluhan. Contoh alat penyuluhan seperti penggaris, papan
tulis, alat-alat olah raga yang digunakan dalam pendidikan jasmani, dan
kalkulator yang digunakan untuk menghitung. Benda-benda tersebut tidak
dimaksudkan untuk menyalurkan materi penyuluhan.
EVALUASI
DAN REFERENSI
Evaluasi
adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta penyuluhan
cara melaksanakan pengajaran. Alat ukur tersebut dapat berbentuk:
1.
Karangan (essay test)
2.
Tes objektif. Untuk
tujuan instruksional dalam kawasan kognitif
3.
Tes kinerja (performance test). Untuk tujuan
instruksional yang mengandung kawasan psikomotor.
Cara
pelaksanaan bisa berbentuk tulisan atau lisan untuk kawasan kognitif dan bentuk
kerja (praktikum) untuk kawasan psikomotor.
Referensi
adalah buku atau bahan yang dijadikan acuan untuk menyajikan materi dalam SAP.
2.2.2 Tahap-tahap
pembuatan proposal
Sistematika
penulisan proposal berikut ini:
1.
Pendahuluan
Berisi
tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan
tersebut. Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari(nyata). Point-point
pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen S-W-O-T yang telah
dibahas sebelumnya.
2. Dasar Pemikiran Kegiatan
Berisi
tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri Darma Perguruan
Tinggi, program kerja pengurus dan lain-lain. Jika kegiatan tersebut bukan dari
organisasi, maka didasarkan secara umum, misalnya : Peraturan Pemerintah No
sekian.
3. Tujuan Kegiatan
Tujuan yang
ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus). Tentukan juga
keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa.
4. Tema Kegiatan
Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut
5. Jenis Kegiatan
Diperlukan
untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika kegiatannya
lebih dari satu. Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa
Seminar, Pelatihan, penyampain materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi
dll.
6. Target
Berisi
uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai
ukuran-ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.
7. Sasaran/Peserta
Menjelaskan
tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut ( atau lebih
kenal dengan peserta)
8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tentukan
dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan
kegiatan tersebut.
9. Anggaran Dana
Dalam
anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang
diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran
tersendiri.
10. Susunan Panitia
Dalam
halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang
penting-penting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering
Commite dll, sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran.
11. Jadwal Kegiatan
Dibuat
sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah disusun
sebelumnya, atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.
12. Penutup
Berisi
tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi semua pihak. Ditutup
dengan lembar pengesahan proposal. Terakhir, diikuti dengan lampiran.
2.3
Contoh dari SAP dan Proposal
PENYUSUNAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
CACAR AIR (VARICELLA
SIMPLEX)
Kelompok 12
Kamariah (201010420311012)
Toriq Azis (2010104203110)
Dapit Riau Malaka (2010104203110)
Namira Hidayat (201010420311045)
PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Cacar Air (Varicella simplex)
Penyuluh :
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES
UMM
Kelompok
Sasaran :
Masyarakat Desa Sumber Sari,
Malang
Tanggal/Bln/Th : 12/04/2012
W
a k t u :
60 menit
- LATAR BELAKANG
Cacar air atau Varicella
simplex adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus
varicella-zoster. Virus ini menginfeksi
manusia dengan sifat sistemik, maksudnya virus ini menimbulkan reaksi
menyeluruh, bukan bersifat lokal. Cacar air merupakan penyakit kulit yang umum dikenal masyarakat.
Hampir semua orang dari anak-anak sampai dewasa pernah terkena cacar air. Yang
perlu diperhatikan adalah virus ini menyerang ketika ketahanan tubuh melemah
atau kondisi tubuh sedang tidak fit.
Pada
permulaannya, penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa
lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus
yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing.
Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran
kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu
diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.
Kemerahan
pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis.
Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak
sengaja. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk
keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap
(hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu
kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi. Penyakit ini lebih berat dan
sering menimbulkan komplikasi pada bayi, dewasa, dan orang dengan daya tahan
tubuh yang jelek. Setelah sakit, pasien kebal seumur hidup. Jika anda atau orang terdekat anda mengalami :
1.
Kondisi
badan terasa menurun atau tidak fit, lemah dan mudah capek
2.
Mulai
merasakan demam dan flu ringan
3.
Mulai
merasakan nyeri di pergelangan sendi dan ngilu, tapi tidak semua penderita
mengalaminya, ada yang hanya demam beberapa hari.
4.
Muncul
bentol kemerahan seperti gelembung yang berisi air dipermukaan kulit. Umumnya,
muncul pertama kali di daerah dada.
Maka hal
yang harus diperhatikan dan pengobatan dalam penyakit cacar air ini,
yaitu:
·
Segera
periksakan penderita cacar air ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang
lebih baik. Umumnya dokter akan memberi beberapa obat seperti obat penurun panas
untuk mengatasi demam,vitamin untuk menambah daya tahan tubuh, dan antivirus
cacar air baik obat maupun salep sperti salah satunya adalah Asiklovir.
·
Mandi
secara teratur pagi dan sore. Gunakan sabun yang mengandung antispetik yang
banyak dijual atau dengan resep dokter yang bisa dibeli di apotik.
·
Hindari
pemakaian bedak tabur saat gelembung pecah. Hal ini disebabkan pemberian bedak
akan menambah perluasan penyebaran cairan dari cacar air yang berisi virus ke
kulit yang sehat. Pakailah saleo yang telah di resepakn dokter sperti Asiklovir
atau salep betadine, agar luka cepat mengering.
·
Hindari
menggaruk luka bekas cacar air yang telah mengering agar tidak membekas.
Jika ada bekas cacar air di wajah atau kulit
maka cara untuk menghilangkannya sebagai berikut:
1.
Pabila
noda bekas penyakit cacar tersebut agak dalam, maka mungkin perlu dilakukan
melalui operasi. Baik operasi pembedahan maupun dengan teknik dermabrasi dengan
mengggunakan laser. Cara ini dilakukan untuk merangsang terjadinya regenerasi
kulit. Namun cara ini tentunya akan memakan biaya yang tidak kecil.
2.
Berjemurlah
dibawah terik matahari pagi, terutama sebelum pukul 8 pagi,sekitar 15 hingga 20
menit. Arahkan wajah pada matahari,sedangkan untuk mata sebaiknya kenakan
kacamata pelindung. Hal ini penting agar kulit mendapatkan asupan vitamin E
dari sinar ultraviolet yang sangat berguna dalam membantu kulit untuk melakukan
regenerasi.
3.
Buat
masker wajah dari bahan-bahan alami atau herbal, sperti lidah buaya ataupun
jeruk, dan ambil sarinya untuk ditempelkan ke wajah. Biarkan selama sekitar 20
menit, setelah itu bilas dengan air hangat. Lakukan hal ini setidaknya pada
pagi dan malam sebelum tidur.
4.
Buat jus
yang terbuat dari sari lidah buayaataupun jeruk lemon dan minum sehari sekali.
5.
Saringlah
minum yang banyak mengandung vitamin c, terutama unutk membantu proses
pemulihan tubuh dan meningkatkan kesegaran kulit.
6.
Untuk
mempercepat menghilangnya bekas cacar, minumlah air puith yang banyak,
setidaknya 2 liter setiap hari.
- TUJUAN
1)
Tujuan Instruksional Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan, para warga dapat memahami pentingnya menjaga
kesehatan terutama untuk menurunkan angka kejadian cacar air.
2)
Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 2x30 menit, diharapkan
peserta mampu:
1. Mengulangi lagi
pengertian dari cacar air.
2.
Menyebutkan tentang gejala dari cacar air.
3.
Menyebutkan cara perawatan dan mengobati cacar air.
- KEPANITIAAN
Ketua
Pelaksana : Dapit Riau Malaka
Sekretaris : Kamariah
Bendahara : Namira Hidayat
Seksi Acara : Toriq Azis
Seksi Humas : Dapit Riau Malaka
Seksi
Pubdekdok : Kamariah
Seksi
Konsumsi : Namira Hidayat
- KEGIATAN
· Acara
NO
|
POKOK BAHASAN
|
SUB POKOK BAHASAN
|
ALOKASI
WAKTU
(MENIT)
|
METODE
|
ALAT PERAGA
|
EVALUASI
|
1.
|
Pembukaan
|
-
|
5
|
-
|
-
|
-
|
2.
|
Penjelasan mengenai cacar air
|
1.
Penyebab
2.
Gejala
3.
Preventif
|
30
|
-Ceramah
- Diskusi
|
-LCD
|
Post test
|
3.
|
Perawatan dan pengobatan
|
Cara
perawatan pada kulit
|
20
|
- demonstrasi
|
-
|
Post test
|
4
|
Penutup
|
-
|
5
|
-
|
-
|
-
|
•
Petugas-petugas acara
Moderator : Dapit Riau Malaka
Notulen : Kamariah
Penyaji : Namira Hidayat
Observer : Kamariah
Fasilitator : Toriq Azis
· Pengorganisasian
Pemateri : Menyajikan materi
Moderator : Mengatur jalannya diskusi
Notulis : Mencatat hasil diskusi
Fasilitator : Mendampingi peserta penyuluhan
Observer : Mengobservasi jalannya
penuluhan tentang ketepatan
waktu, ketepatan masing-masing peran.
- METODE
Ceramah dan tanya jawab.
- MEDIA
Powerpoint,
flip chart dan Leaflet
- EVALUASI
Post
test àmenjawab
pertanyaan dari pemateri
- SUMBER PUSTAKA
Adman, Fuad “Pencegahan Cacar Air”(Online)
http://fuadadman.com/?p=414
(diakses 13 Maret 2012)
Oswari, E. 2000. Penyakit
dan Penanggulangannya. Gaya Baru: Jakarta
Rendle, Jhon dkk. 1994. Penyakit Anak. Binarupa Aksara: Jakarta
LAMPIRAN MATERI
CACAR AIR (VIRACELLA
SIMPLEX)
A.
PENGERTIAN
Varisela berasal dari bahasa Latin, varicella. Di
Indonesia penyakit ini dikenal dengan istilah cacar air, sedangkan di luar
negeri terkenal dengan nama chicken-pox. Cacar air atau Varicella
simplex adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus
varicella-zoster
(virus cacar air). Virus ini menimbulkan
reaksi menyeluruh, bukan bersifat lokal. Cacar air merupakan penyakit kulit yang umum dikenal masyarakat.
Hampir semua orang dari anak-anak sampai dewasa pernah terkena cacar air. Yang
perlu diperhatikan adalah virus ini menyerang ketika ketahanan tubuh melemah
atau kondisi tubuh sedang tidak fit. Cacar air menular melalui
udara saat pasien bersin, batuk atau melalui sentuhan langsung dengan cairan
cacar.
June M. Thomson mendefinisikan varisela sebagai
penyakit yang disebabkan oleh virusvarisela-zoster (V-Z virus) yang sangat
menular bersifat akut yang umumnya menganai anak,yang ditandai oleh demam yang
mendadak, malese, dan erupsi kulit berupa makulopapular
untuk beberapa jam yang kemudian berubah menjadi vesikel selama 3-4
hari dan dapat meninggalkan keropeng (Thomson, 1986, p. 1483).
Sedangkan menurut Adhi
Djuanda varisela yang mempunyai sinonim cacar air atau chickenpox adalah
infeksi akut primer oleh virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa
yang secara klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorfi
terutama dibagian sentral tubuh (Djuanda, 1993)
Penyakit
ini biasanya tidak parah dan hanya singkat di kalangan anak sehat, adakalanya
cacar air akan menjadi penyakit yang lebih parah, misalnya infeksi bakteri pada
kulit yang mengakibatkan bekas luka, radang paru-paru, atau radang otak. Orang
dewasa yang menderita infeksi cacar air pada umumnya mengalami gejala yang
lebih parah. Cacar air mungkin menimbulkan risiko terhadap bayi dalam
kandungan jika terjangkit sewaktu hamil.
B.
GEJALA
Cacar
air dapat menyebabkan penyakit parah, bahkan maut, pada tiap golongan usia.
Waktu inkubasi untuk cacar air adalah 10 sampai 21 hari, diikuti dengan ruam
berbintik merah padamulanya, yang kemudian menjadi lepuh dalam waktu beberapa
jam. Bintik-bintik ini biasanya timbul di badan, muka dan bagian tubuh yang
lain. Banyak orang yang menderita infeksi cacar air mengalami demam dan
merasa kurang sehat dan mungkin merasa gatal sekali. Siapapun yang belum
pernah menderita cacar air dapat terjangkit. Siapapun yang pernah menderita
cacar air dianggap kebal dan tidak memerlukan vaksin. Sekitar 75% dari
masyarakat menderita infeksi cacar air sebelum usia 12 tahun.
Cacar air berbeda dengan cacar biasa. Bekas gelembung
yang ditimbulkan itu pada umumnya akan hilang, kecuali satu dua buah yang
gelembungnya terkena infeksi dan merusak seluruh lapisan kulit.
Gejalanya demam dan lesu, kemudian demamnya menurun
lalu timbul bercak-bercak merah yang mempunyai gelembung kecil diatasnya. Isi
gelembung biasanya bening, tetapi bila terkena infeksi akan bernanah. Gelembung
yang bernanah inilah kadang-kadang menimbulkan bekas setelah sembuh.
- PENCEGAHAN
Untuk
mencegah cacar air diberikan suatu vaksin. Kepada orang yang belum pernah
mendapatkan vaksinasi cacar air dan memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi
(misalnya penderita gangguan sistem kekebalan), bisa diberikan immunoglobulin
zoster atau immunoglobulin varicella-zoster. Vaksin varisela
biasanya diberikan kepada anak yang berusia 12-18 bulan.
- PERAWATAN DAN PENGOBATAN
Varicella
ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi tidak menutup
kemungkinan adanya serangan berulang saat individu tersebut mengalami panurunan
daya tahan tubuh. Penyakit varicella dapat diberi penggobatan “Asiklovir” berupa tablet
800 mg per hari setiap 4 jam sekali (dosis orang dewasa, yaitu 12 tahun ke
atas) selama 7-10 hari dan salep yang mengandung asiklovir 5% yang dioleskan
tipis di permukaan yang terinfeksi 6 kali sehari selama 6 hari. Larutan “PK”
sebanyak 1% yang dilarutkan dalam air mandi biasanya juga digunakan.
Hal yang harus diperhatikan dalam mengobati
penyakit cacar air ini, yaitu:
·
Segera
periksakan penderita cacar air ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang
lebih baik. Umumnya dokter akan memberi beberapa obat seperti obat penurun
panas untuk mengatasi demam,vitamin untuk menambah daya tahan tubuh, dan
antivirus cacar air baik obat maupun salep sperti salah satunya adalah
Asiklovir.
·
Mandi
secara teratur pagi dan sore. Gunakan sabun yang mengandung antispetik yang
banyak dijual atau dengan resep dokter yang bisa dibeli di apotik.
·
Hindari
pemakaian bedak tabur saat gelembung pecah. Hal ini disebabkan pemberian bedak
akan menambah perluasan penyebaran cairan dari cacar air yang berisi virus ke
kulit yang sehat. Pakailah saleo yang telah di resepakn dokter sperti Asiklovir
atau salep betadine, agar luka cepat mengering.
·
Hindari
menggaruk luka bekas cacar air yang telah mengering agar tidak membekas.
Jika ada bekas cacar air di wajah atau kulit
maka cara untuk menghilangkannya sebagai berikut:
1.
Apabila
noda bekas penyakit cacar tersebut agak dalam, maka mungkin perlu dilakukan
melalui operasi. Baik operasi pembedahan maupun dengan teknik dermabrasi dengan
mengggunakan laser. Cara ini dilakukan untuk merangsang terjadinya regenerasi
kulit. Namun cara ini tentunya akan memakan biaya yang tidak kecil.
2.
Berjemurlah
dibawah terik matahari pagi, terutama sebelum pukul 8 pagi,sekitar 15 hingga 20
menit. Arahkan wajah pada matahari,sedangkan untuk mata sebaiknya kenakan
kacamata pelindung. Hal ini penting agar kulit mendapatkan asupan vitamin E
dari sinar ultraviolet yang sangat berguna dalam membantu kulit untuk melakukan
regenerasi.
3.
Buat
masker wajah dari bahan-bahan alami atau herbal, sperti lidah buaya ataupun
jeruk, dan ambil sarinya untuk ditempelkan ke wajah. Biarkan selama sekitar 20
menit,setelah itu bilas dengan air hangat. Lakukan hal ini setidaknya pada pagi
dan malam sebelum tidur.
4.
Buat jus
yang terbuat dari sari lidah buayaataupun jeruk lemon dan minum sehari sekali.
5.
Saringlah
minum yang banyak mengandung vitamin c, terutama unutk membantu proses
pemulihan tubuh dan meningkatkan kesegaran kulit.
Untuk mempercepat menghilangnya bekas cacar, minumlah
air putih yang banyak, setidaknya 2 liter setiap hari.
PROPOSAL
PENYULUHAN CACAR AIR
(VARICELLA SIMPLEX)
Kelompok 12
Kamariah (201010420311012)
Toriq Azis (201010420311025)
Dapit Riau Malaka (201010420311039)
Namira Hidayat (201010420311045)
PROGRAM
STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG
2012
PROPOSAL PENYULUHAN
CACAR AIR
LEMBAR PENGESAHAN
KEGIATAN : Penyuluhan Wabah Cacar Air
HARI / TANGGAL
: 13 April 2012
TEMPAT : Desa Sumber Sari, Malang
PUKUL : 10.00 – Selesai
TEMA
KEGIATAN : “Kenali, Atasi, Selamatkan
Diri dan Keluarga dari Cacar Air”
Ketua Pelaksana Sekretaris
Dapit Riau Malaka Kamariah
Mengetahui
Ketua
Umum
Ketua
Umum
HIMIKA BEM FIKES
Rokhzan Rizal Fahlefi
Project
Proposal
PENYULUHAN WABAH CACAR AIR
ALIANSI MAHASISWA PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN FIKES
UMM
“Kenali, Atasi, Selamatkan Diri dan Keluarga dari Cacar
Air”
A.
LATAR BELAKANG
Seperti
yang telah kita ketahui bersama bahwa wabah cacar air bukan saja menjadi
masalah di daerah kita saja, akan tetapi sudah menjadi masalah nasional. Di Indonesia di
perkirakan sudah tidak ada lagi satupun propinsi yang terbebas dari cacar air.
Tidak hanya anak-anak yang bisa terkena cacar air, tetapi orang dewasa juga
mempunyai risiko terpapar cacar air.
Bila mendengar penyakit
cacar air, setiap orang kontan merasa ngeri dan takut. Terbayang wajah bopeng
dengan banyak kulit melepuh kehitaman. Namun sebenarnya bila tanpda disertai
komplikasi penyakit virus ini ringan dan dapat hilang tanpa bekas. Justru bila
sudah terkena penyakit ini maka akan dapat kebal atau tidak terkena lagi seumur
hidup karena sebagai imunisasi alamiah. Cacar air atau Varicella
simplex atau Varicella
atau Chickenpox adalah suatu
penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster
(VZV). Penyakit ini disebarkan secara aerogen. Cacar Air yang dikenal
orang Jawa sebagai “cangkrangen”, adalah salah satu penyakit yang umum ditemui
pada anak-anak. 90% kasus cacar air terjadi pada anak di bawah sepuluh tahun,
dengan kejadian tertinggi pada usia 2-6 tahun.
Sebelum pengenalan vaksin varicella pada
tahun 1995, sekitar 3 juta kasus cacar dilaporkan setiap tahunnya, termasuk 9.
000 3. 000 untuk rawat inap dan 100 kematian. Sejak diperkenalkannya vaksin
cacar air, jumlah kasus penyakit telah menurun drastis..
Generasi muda sebagai penerus bangsa adalah salah satu
element yang tentunya sangat dibutuhkan keikutsertaan dan partisipasinya dalam
upaya memerangi bahaya cacar air ini. Memberikan Informasi yang benar tentang
cacar air, bagaimana mencegah dan menangulangi serta memberikan motivasi dan
penyadaran kepada seluruh element masyarakat untuk bersama-sama mencegah
penyebarannya adalah bentuk Peran aktif Generasi muda khususnya di Malang yang
mutlak harus dilakuakan. Dengan demikian akan tercipta satu kekuatan besar
untuk bersama-sama mencegah, membasmi bahkan membumi hanguskan wabah cacar air
dari kota Malang yang kita cintai ini. Tidak hanya sampai disitu, gerakan ini diharapkan
juga menjadi inspirasi bagi seluruh daerah di Indonesia diluar kota Malang agar
tercipta Bangsa Indonesia yang sehat yakni bangsa Indonesia yang bebas dari
cacar air.
Melihat realita diatas, tentunya diperlukan kerja dari
semua element, baik dari masyarakat umum, pelayan kesehatan, dunia pendidikan,
pemerintah, pemuda dan terutama mahasiswa Malang untuk bersama-sama mencegah
merambahnya wabah cacar air. Perlu diadakan satu kegiatan bersama yang mampu
menggugah semangat dan motivasi seluruh masyarakat tanpa terkecuali yang dari
kegiatan ini diharapkan minimal mampu menurunkan jumlah masyarakat yang
terjangkit cacar air khususnya di Malang.
Bertolak dari pemikiran tersebut di ataslah Aliansi
Mahasiswa Program Study Ilmu Keperawatan FIKES UMM bekerjasama dengan Dinas
Kesehatan Kota Malang bermaksud mengadakan serangkaian kegiatan yang dikemas
dalam bentuk penyuluhan wabah cacar air dengan mengangkat tema “kenali,
atasi, selamatkan diri dan keluarga dari cacar air”. Kegiatan ini
diharapkan dapat memotivasi masyarakat agar mempunyai inisiatif untuk
bersama-sama memberantas wabah cacar air di lingkungan sekitar mereka demi
terciptanya Malang Bebas Cacar Air.
B.
LANDASAN KEGIATAN
Landan kegiatan ini :
1. Pancasila
2.
Undang-undang dasar (UUD) 1945
3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga HIMIKA FIKES
UMM
4. Hasil Rapat Kerja HIMIKA FIKES UMM 2012-2013
C. TUJUAN KEGIATAN
Kegiatan ini bertujuan untuk :
1. Untuk memperluas dan menambah informasi kepada
masyarakat khususnya generasi muda tentang penjangkitan dan pencegahan wabah
Cacar Air.
2.
Memberdayakan generasi muda dalam menghadapi wabah Cacar Air.
3. Mendorong terciptanya partisipasi masyarakat untuk
berperan aktif dalam mensosialisasikan wabah Cacar Air.
4. Menunjukkan kepada masyarakat umum, bahwa kebersihan
diri dan lingkungan adalah hal yang utama untuk pencegahan wabah penyakit
khususnya Cacar Air.
D. BENTUK KEGIATAN
1.
Nama dan Tema
a.
Nama Kegiatan
Kegiatan yang
kami selenggarakan ini bernama Penyuluhan Wabah Cacar Air
b. Tema Kegiatan
Kegiatan yang kami laksanakan ini mengambil grand tema “kenali,
atasi, selamatkan diri dan keluarga dari cacar air”
2.
Waktu dan Tempat Kegiatan
Hari / Tanggal : Selasa/
13 April 2012
Pukul : 10.00 WIB – Selesai
Tempat : Desa Sumber Sari, Malang
3.
Penyelenggara Kegiatan
a.
Kegiatan Penyuluhan wabah cacar air ini diselenggarakan oleh Aliansi Mahasiswa
Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM bekerja sama dengan Dinas Kesehatan
Kota Malang.
b. Adapun susunan kepanitiaan sebagaimana terlampir.
4.
Publik Peserta
Peserta
kegiatan ini adalah : Mayarakat, Kader Kesehatan, Remaja/ ORMAS di desa Sumber
Sari, Malang.
E. SUMBER dan ESTIMASI DANA
a.
Sumber Dana
Sumber dana
dalam penyelenggaraan kegiatan ini diharapkan diperoleh melalui :
1. Swadaya HIMIKA FIKES UMM
2. Instansi-instansi terkait
3. Para Donatur/dermawan yang tidak mengikat
b.
Sumber Dana
Adapun anggaran
yang diperlukan dalam kegiatan ini sebesar Rp. 1.979.000, (Satu Juta
Sembilan Ratus Tujuh puluh Sembilan Ribu Rupiah ). Dengan rincian
estimasi dana terlampir.
F.
PENUTUP
Demikian project proposal ini
kami susun, dengan harapan dapat menjadi pertimbangan serta memperoleh
tanggapan dari berbagai pihak yang turut peduli dan mendukung terselenggaranya
kegiatan tersebut. Adapun hal-hal yang belum tercantum dalam manual kegiatan
ini, terutama yang berhubungan dengan penambahan dan perubahan yang bersifat
mendesak akan diatur kemudian sesuai dengan kebutuhan.
Sekian dan
terima kasih
—ooo—
Malang, 12 Maret 2012
Lampiran I
SUSUNAN PANITIA
PENYULUHAN WABAH CACAR AIR
ALIANSI MAHASISWA PROGRAM STUDY ILMU
KEPERAWATAN FIKES
UMM
Ketua :
Dapit Riau Malaka
Sekretaris :
Kamariah
Bendahara :
Namira Hidayat
·
Seksi Acara : Toriq
Azis
·
Seksi Kesekretariatan : Kamariah
·
Seksi Humas : Dapit
Riau Malaka
·
Seksi Pubdekdok : Kamariah
·
Seksi konsumsi : Namira Hidayat
Lampiran II
MENUAL KEGIATAN
PENYULUHAN WABAH CACAR AIR
ALIANSI
MAHASISWA PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN FIKES
UMM
NO
|
POKOK BAHASAN
|
SUB POKOK BAHASAN
|
ALOKASI
WAKTU
(MENIT)
|
METODE
|
ALAT PERAGA
|
EVALUASI
|
1.
|
Pembukaan
|
-
|
5
|
-
|
-
|
-
|
2.
|
Penjelasan mengenai cacar air
|
4.
Penyebab
5.
Gejala
6.
Preventif
|
30
|
-Ceramah
- Diskusi
|
-LCD
|
Post test
|
3.
|
Perawatan dan pengobatan
|
Cara
perawatan pada kulit
|
20
|
- demonstrasi
|
-
|
Post test
|
4
|
Penutup
|
-
|
5
|
-
|
-
|
-
|
Lampiran III
ESTIMASI DANA KEGIATAN
Seksi Acara
No
|
Jenis kebutuhan
|
Harga satuan
|
Jumlah
|
1.
|
Pembuatan 15 Vandel (1 Dinkes, 1 Kepanitiaan, 1 HIMIKA
FIKES UMM, 3 Karang taruna , 3 Kader kesehatan, 3 kepala desa, 3 Puskesmas)
|
Rp. 25.000
|
Rp 375.000
|
Total
|
Rp 375.000
|
Seksi Kesekretariatan dan Dokomentasi
No
|
Jenis kebutuhan
|
Harga satuan
|
Jumlah
|
1.
|
1 Spanduk Kegiatan
|
Rp. 125.000
|
Rp. 125.000
|
2.
|
500 Stiker Kegiatan
|
Rp. 1500
|
Rp. 750.000
|
3.
|
4 Kaos panitia Kegiatan
|
Rp. 25.000
|
Rp. 100.000
|
4.
|
Dokumentasi
|
Rp. 250.000
|
Rp. 250.000
|
Total
|
Rp. 1.225.000
|
Sesksi Konsumsi
No
|
Jenis kebutuhan
|
Harga satuan
|
Jumlah
|
1.
|
Konsumsi peserta 40 x 1 kali Penyuluhan
|
Rp. 5.000
|
Rp. 200.000
|
2.
|
Konsumsi panitia 4 x 1 kali penyuluhan
|
Rp. 5.000
|
Rp. 20.000
|
3.
|
Konsumsi pihak terkait (undangan) 15 x 1 kali
penyuluhan
|
Rp. 5.000
|
Rp.75.000
|
4.
|
Air mineral 7 kardus
|
Rp. 12.000
|
Rp.84.000
|
Total
|
Rp. 379.000
|
Grand total
kebutahan dana :
Sesksi acara :
Rp 375.000
Sesksi
Kesekretariatan dan dokumentasi : Rp. 1.225.000
Sesksi konsumsi : Rp.
379.000 +
Jadi Total Pengeluaran
Keseluruhan Rp. 1.979.000,
Terbilang satu juta sembilan ratus tujuh puluh
sembilan ribu rupiah
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Penyusunan
SAP dan proposal bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan
kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh
pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal
tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca,
sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
Adman, Fuad “Pencegahan Cacar Air”(Online)
http://fuadadman.com/?p=414
(diakses 13 Maret 2012)
Ahira,
Anne “Tips Menghilangkan Bekas Cacar di
Wajah”. (Online)
http://www.anneahira.com/menghilangkan-bekas-cacar-di-wajah.htm
(diakses 12 Maret 2012)
Febriana,
Winarsih “Pengertian Proposal”.
(Online)
http://wiarsih.blogspot.com/2012/01/pengertian-proposal.html
(diakses 12 Maret 2012)
Jaya, Firman
Harjuan “Cacar Air”. (Online)
http://firmanharjuanjaya.com/seo/1769/cacar-air.xhtml (diakses 12 Maret 2012)
Nursalam
& Ferry Efendi. 2009. Pendidikan
dalam Keperawatan. Jakarta:
Salemba
Medika
Oswari,
E. 2000. Penyakit dan Penanggulangannya. Jakarta:
Gaya Baru
Rendle,
Jhon dkk. 1994. Penyakit Anak. Jakarta:
Binarupa Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar