we're

we're

Minggu, 08 Juli 2012

PENYUSUNAN SAP DAN PROPOSAL KOMUNITAS


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan.

Ada beberapa hal yang biasanya di detailkan dalam proposal bisnis: 1.) Penjabaran mendetail mengenai tujuan utama dari si penulis kepada pembacanya. 2.) Penjabaran mendetail mengenai proses bagaimana mencapai tujuan si penulis kepada pembacanya. 3.) Penjabaran mendetail mengenai hasil dari proses yang telah dijabarkan diatas sehingga mencapai tujuan yang diinginkan oleh si penulis dan juga si pembaca.

Hal-hal yang perlu dimuat dalam proposal antara lain: 1.) nama proposal 2.) pendahuluan 3.) Tujuan 4.) bentuk/jenis kegiatan 5.) pelaksanaan 6.) panitia pelaksana (terlampir) 7.) biaya/dana (rincian terlampir) 8.) harapan 9.) lampiran

SAP (Satuan Acara Penyuluhan) adalah seperangkat acara penyuluhan yang akan diselenggarakan termasuk topik, tempat, sasaran, pemateri, dan konsep acara.  Penyusunan SAP terbagi menjadi tiga tahap. Tahap pendahuluan, tahap penyajian dan tahap penutup.

Dengan demikian, sebelum membuat suatu kegiatan yang sasarannya adalah kelompok atau masyarakat, terlebih dahulu harus membuat penyusunan SAP dan proposal.

1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.      Apa pengertian dari SAP dan proposal?
2.      Bagaimana tahap-tahap penyusunan SAP dan proposal?
3.      Bagaimana contoh SAP dan proposal?

1.3  Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu:
1.      Untuk mengetahui pengertian dari SAP dan proposal
2.      Untuk mengetahui tahap-tahap penyusunan SAP dan proposal
3.      Untuk mengetahui contoh dari SAP dan proposal

1.4  Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah agar pembaca bisa mebuat suatu penyusunan satuan acara penyuluhan dan bisa membuat proposal.




















BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian SAP dan Proposal

SAP (Satuan Acara Penyuluhan) adalah seperangkat acara penyuluhan yang akan diselenggarakan termasuk topik, tempat, sasaran, pemateri, dan konsep acara.  Penyusunan SAP terbagi menjadi tiga tahap. Tahap pendahuluan, tahap penyajian dan tahap penutup.

Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang bersifat formal. Proposal adalah suatu usulan kegiatan perlu dukungan atau persetujuan pihak lain. Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar.

2.2 Tahap-Tahap Penyusunan SAP dan Proposal

       2.2.1 tahap-tahap penyusunan SAP

Kegiatan penyuluhan adalah tahap yang dilakukan penyuluh atau pemateri dan peserta penyuluhan atau masyarakat untuk mengetahui perkembangan kesehatan di lingkungan mereka. Materi penyuluhan tersebut dibatasi oleh pokok bahasan dan subpokok bahasan yang ada pada suatu SAP. Tahap kegiatan itu terdiri atas tahap pendahuluan (introduction),tahap penyajian (presentation), dan tahap penutup (test and follow up). Berikut ini akan diuraikan secara singkat pengertian tahap tersebut.

Tahap Pendahuluan
Tahap pendahuluan adalah tahap persiapan atau tahap awal sebelum memasuki penyajian materi yang akan disuluhkan. Pada tahap ini penyuluh menjelaskan secara singkat tentang materi yang akan diajarkan dalam pertemuan tersebut, manfaat materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari, hubungan materi tersebut dengan pengetahuan yang telah diketahui masyarakat, serta tujuan yang harus dicapai masyarakat pada akhir pertemuan. Tahap ini dimaksudkan untuk mempersiapkan mental masyarakat agar memerhatikan secara sungguh-sungguh selama tahap penyajian. Tahap pendahuluan ini biasanya membutuhkan waktu 5 sampai 10 menit atau sekitar 5% dari waktu penyuluhan.

Tahap Penyajian
Tahap penyajian merupakan kegiatan belajar mengajar yang utama dalam suatu pengajaran. Di dalamnya tercakup bagian-bagian sebagai berikut.
1.             Uraian (explanation), baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal seperti penggunaan grafik, gambar, benda sebenarnya (realita), model, dan demonstrasi gerak.
2.             Contoh dan non-contoh yang praktis serta konkret dari uraian konsep
3.             Latihan merupakan praktik bagi masyarakat untuk menerapkan konsep abstrak yang sedang dipelajari dalam bentuk kegiatan fisik. Sebagian besar (80-90%) dari waktu kegiatan penyuluhan digunakan dalam tahap penyajian ini.

Tahap Penutup
Tahap penutup merupakan tahap terakhir suatu penyuluhan.
Tahap ini meliputi 3 kegiatan, yaitu:
  1. Pelaksanaan tes hasil penyuluhan untuk dijawab atau dikerjakan peserta penyuluhan
Seringkali tes tersebut dilaksanakan secara tidak formal dan tidak tertulis, tetapi diajukan secara lisan untuk dijawab atau dikerjakan oleh peserta penyuluhan yang ditunjuk sebagai sampel. Namun tes tersebut dapat juga dijawab atau dikerjakan oleh semua peserta didik dan hal ini berarti akan menyita waktu pengajaran.
  1. Umpan balik yang berupa informasi atau hasil tes
Tindak lanjut yang berupa petunjuk tentang apa yang harus dilakukan atau dipelajari peserta penyuluhan selanjutnya, baik untuk memperdalam materi yang telah dipelajari dalam pertemuan tersebut maupun untuk mempersiapkan diri dari wabah penyakit yang menular di lingkungan masyarakat.
Tahap penutup ini hanya membutuhkan waktu sekitar 10-20 menit atau 10-15% dari waktu pengajaran.

Dari uraian tentang kegiatan penyuluhan tersebut tampak bahwa didalamnya tercakup komponen metode penyuluhan. Untuk menjelaskan suatu konsep abstrak penyuluhan dapat menggunakan ceramah, sedangkan untuk memberikan contoh dalam bentuk kegiatan fisik penyuluhan menggunakan metode demonstrasi. Itulah sebabnya sebagian orang tidak menggunakan istilah metode penyuluhan ketika mereka sudah menggunakan istilah kegiatan penyuluhan.

MEDIA DAN ALAT PENYULUHAN

Media adalah sarana yang digunakan untuk menyalurkan materi penyuluhan agar dapat dilihat, dibaca, atau didengar oleh peserta penyuluhan. Jenis media yang sering digunakan dalam pengajaran adalah buku atau bahan cetak, papan tulis, foto, boneka simulasi, transparansi, serta proyektor (over head proyektor-OHP). Di samping itu, kadang-kadang digunakan pula slide pretsentasi dan proyektor LCD (LCD projector) serta kaset video dan pemutarnya (video set). Fungsi dari media tersebut adalah menyalurkan materi pengajaran kepada peserta penyuluhan.

Alat penyuluhan adalah benda yang digunakan dalam penyuluhan sehingga memungkinkan terjadinya kegiatan penyuluhan. Contoh alat penyuluhan seperti penggaris, papan tulis, alat-alat olah raga yang digunakan dalam pendidikan jasmani, dan kalkulator yang digunakan untuk menghitung. Benda-benda tersebut tidak dimaksudkan untuk menyalurkan materi penyuluhan.

EVALUASI DAN REFERENSI

Evaluasi adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta penyuluhan cara melaksanakan pengajaran. Alat ukur tersebut dapat berbentuk:
1.         Karangan (essay test)
2.         Tes objektif. Untuk tujuan instruksional dalam kawasan kognitif
3.         Tes kinerja (performance test). Untuk tujuan instruksional yang mengandung kawasan psikomotor.

Cara pelaksanaan bisa berbentuk tulisan atau lisan untuk kawasan kognitif dan bentuk kerja (praktikum) untuk kawasan psikomotor.

Referensi adalah buku atau bahan yang dijadikan acuan untuk menyajikan materi dalam SAP.

2.2.2 Tahap-tahap pembuatan proposal

Sistematika penulisan proposal berikut ini:

1. Pendahuluan
Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan tersebut. Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari(nyata). Point-point pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen S-W-O-T yang telah dibahas sebelumnya.

2. Dasar Pemikiran Kegiatan
Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri Darma Perguruan Tinggi, program kerja pengurus dan lain-lain. Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka didasarkan secara umum, misalnya : Peraturan Pemerintah No sekian.

3. Tujuan Kegiatan
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus). Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa.

4. Tema Kegiatan
Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut

5. Jenis Kegiatan
Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika kegiatannya lebih dari satu. Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar, Pelatihan, penyampain materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi dll.


6. Target
Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai ukuran-ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.

7. Sasaran/Peserta
Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut ( atau lebih kenal dengan peserta)

8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan tersebut.

9. Anggaran Dana
Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri.

10. Susunan Panitia
Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang penting-penting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering Commite dll, sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran.

11. Jadwal Kegiatan
Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah disusun sebelumnya, atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.

12. Penutup
Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi semua pihak. Ditutup dengan lembar pengesahan proposal. Terakhir, diikuti dengan lampiran.

2.3 Contoh dari SAP dan Proposal
           

PENYUSUNAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
CACAR AIR (VARICELLA SIMPLEX)




Kelompok 12

Kamariah                   (201010420311012)
Toriq Azis                  (2010104203110)
Dapit Riau Malaka   (2010104203110)
Namira Hidayat         (201010420311045)





PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik                           : Cacar Air (Varicella simplex)
Penyuluh                     : Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES
  UMM
Kelompok Sasaran      : Masyarakat Desa Sumber Sari, Malang
Tanggal/Bln/Th           : 12/04/2012
W a k t u                     : 60 menit

  1. LATAR BELAKANG

Cacar air atau Varicella simplex adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster. Virus ini menginfeksi manusia dengan sifat sistemik, maksudnya virus ini menimbulkan reaksi menyeluruh, bukan bersifat lokal. Cacar air merupakan penyakit kulit yang umum dikenal masyarakat. Hampir semua orang dari anak-anak sampai dewasa pernah terkena cacar air. Yang perlu diperhatikan adalah virus ini menyerang ketika ketahanan tubuh melemah atau kondisi tubuh sedang tidak fit.

Pada permulaannya, penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.

Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi. Penyakit ini lebih berat dan sering menimbulkan komplikasi pada bayi, dewasa, dan orang dengan daya tahan tubuh yang jelek. Setelah sakit, pasien kebal seumur hidup. Jika anda atau orang terdekat anda mengalami :
1.         Kondisi badan terasa menurun atau tidak fit, lemah dan mudah capek
2.         Mulai merasakan demam dan flu ringan
3.         Mulai merasakan nyeri di pergelangan sendi dan ngilu, tapi tidak semua penderita mengalaminya, ada yang hanya demam beberapa hari.
4.         Muncul bentol kemerahan seperti gelembung yang berisi air dipermukaan kulit. Umumnya, muncul pertama kali di daerah dada.

Maka hal  yang harus diperhatikan dan pengobatan dalam penyakit cacar air ini, yaitu:
·         Segera periksakan penderita cacar air ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Umumnya dokter akan memberi beberapa obat seperti obat penurun panas untuk mengatasi demam,vitamin untuk menambah daya tahan tubuh, dan antivirus cacar air baik obat maupun salep sperti salah satunya adalah Asiklovir.
·         Mandi secara teratur pagi dan sore. Gunakan sabun yang mengandung antispetik yang banyak dijual atau dengan resep dokter yang bisa dibeli di apotik.
·         Hindari pemakaian bedak tabur saat gelembung pecah. Hal ini disebabkan pemberian bedak akan menambah perluasan penyebaran cairan dari cacar air yang berisi virus ke kulit yang sehat. Pakailah saleo yang telah di resepakn dokter sperti Asiklovir atau salep betadine, agar luka cepat mengering.
·         Hindari menggaruk luka bekas cacar air yang telah mengering agar tidak membekas.

Jika ada bekas cacar air di wajah atau kulit maka cara untuk menghilangkannya sebagai berikut:
1.      Pabila noda bekas penyakit cacar tersebut agak dalam, maka mungkin perlu dilakukan melalui operasi. Baik operasi pembedahan maupun dengan teknik dermabrasi dengan mengggunakan laser. Cara ini dilakukan untuk merangsang terjadinya regenerasi kulit. Namun cara ini tentunya akan memakan biaya yang tidak kecil.
2.      Berjemurlah dibawah terik matahari pagi, terutama sebelum pukul 8 pagi,sekitar 15 hingga 20 menit. Arahkan wajah pada matahari,sedangkan untuk mata sebaiknya kenakan kacamata pelindung. Hal ini penting agar kulit mendapatkan asupan vitamin E dari sinar ultraviolet yang sangat berguna dalam membantu kulit untuk melakukan regenerasi.
3.      Buat masker wajah dari bahan-bahan alami atau herbal, sperti lidah buaya ataupun jeruk, dan ambil sarinya untuk ditempelkan ke wajah. Biarkan selama sekitar 20 menit, setelah itu bilas dengan air hangat. Lakukan hal ini setidaknya pada pagi dan malam sebelum tidur.
4.      Buat jus yang terbuat dari sari lidah buayaataupun jeruk lemon dan minum sehari sekali.
5.      Saringlah minum yang banyak mengandung vitamin c, terutama unutk membantu proses pemulihan tubuh dan meningkatkan kesegaran kulit.
6.      Untuk mempercepat menghilangnya bekas cacar, minumlah air puith yang banyak, setidaknya 2 liter setiap hari.

  1. TUJUAN

1)      Tujuan Instruksional Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan, para warga dapat memahami pentingnya menjaga kesehatan terutama untuk menurunkan angka kejadian cacar air.
2)      Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 2x30 menit, diharapkan peserta mampu:
1.    Mengulangi lagi pengertian dari cacar air.
2.    Menyebutkan tentang gejala dari cacar air.
3.    Menyebutkan cara perawatan dan mengobati cacar air.
                                     
  1. KEPANITIAAN

Ketua Pelaksana          : Dapit Riau Malaka
Sekretaris                    : Kamariah
Bendahara                   : Namira Hidayat
Seksi Acara                 : Toriq Azis
Seksi Humas               : Dapit Riau Malaka
Seksi Pubdekdok        : Kamariah
Seksi Konsumsi           : Namira Hidayat

  1. KEGIATAN

·   Acara

NO
POKOK BAHASAN
SUB POKOK BAHASAN
ALOKASI
WAKTU
(MENIT)
METODE
ALAT PERAGA
EVALUASI
1.
Pembukaan
-
5
-
-
-
2.
Penjelasan mengenai cacar air
1.      Penyebab
2.      Gejala
3.      Preventif
30
-Ceramah
- Diskusi



-LCD


Post test
3.
Perawatan dan pengobatan
Cara perawatan pada kulit
20
- demonstrasi
-
Post test
4
Penutup
-
5
-
-
-

• Petugas-petugas acara
Moderator                : Dapit Riau Malaka
Notulen                    : Kamariah
Penyaji                     : Namira Hidayat
Observer                   : Kamariah
Fasilitator                 : Toriq Azis

·      Pengorganisasian
Pemateri                  : Menyajikan materi
Moderator               : Mengatur jalannya diskusi
Notulis                    : Mencatat hasil diskusi
Fasilitator                : Mendampingi peserta penyuluhan
Observer                 : Mengobservasi jalannya penuluhan tentang ketepatan
  waktu, ketepatan masing-masing peran.
 
  1. METODE
Ceramah dan tanya jawab.

  1. MEDIA
Powerpoint, flip chart dan Leaflet

  1. EVALUASI
Post test àmenjawab pertanyaan dari pemateri

  1. SUMBER PUSTAKA

Adman, Fuad “Pencegahan Cacar Air”(Online)

http://fuadadman.com/?p=414 (diakses 13 Maret 2012)
Oswari, E. 2000. Penyakit dan Penanggulangannya. Gaya Baru: Jakarta
Rendle, Jhon dkk. 1994. Penyakit Anak. Binarupa Aksara: Jakarta















LAMPIRAN MATERI

CACAR AIR (VIRACELLA SIMPLEX)

A.                PENGERTIAN

Varisela berasal dari bahasa Latin, varicella. Di Indonesia penyakit ini dikenal dengan istilah cacar air, sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama chicken-pox. Cacar air atau Varicella simplex adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster (virus cacar air). Virus ini menimbulkan reaksi menyeluruh, bukan bersifat lokal. Cacar air merupakan penyakit kulit yang umum dikenal masyarakat. Hampir semua orang dari anak-anak sampai dewasa pernah terkena cacar air. Yang perlu diperhatikan adalah virus ini menyerang ketika ketahanan tubuh melemah atau kondisi tubuh sedang tidak fit. Cacar air menular melalui udara saat pasien bersin, batuk atau melalui sentuhan langsung dengan cairan cacar.

June M. Thomson mendefinisikan varisela sebagai penyakit yang disebabkan oleh virusvarisela-zoster (V-Z virus) yang sangat menular bersifat akut yang umumnya menganai anak,yang ditandai oleh demam yang mendadak, malese, dan erupsi kulit berupa makulopapular untuk  beberapa jam yang kemudian berubah menjadi vesikel selama 3-4 hari dan dapat meninggalkan keropeng (Thomson, 1986, p. 1483).

            Sedangkan menurut Adhi Djuanda varisela yang mempunyai sinonim cacar air atau chickenpox adalah infeksi akut primer oleh virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa yang secara klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorfi terutama dibagian sentral tubuh (Djuanda, 1993)

Penyakit ini biasanya tidak parah dan hanya singkat di kalangan anak sehat, adakalanya cacar air akan menjadi penyakit yang lebih parah, misalnya infeksi bakteri pada kulit yang mengakibatkan bekas luka, radang paru-paru, atau radang otak. Orang dewasa yang menderita infeksi cacar air pada umumnya mengalami gejala yang lebih parah. Cacar air mungkin menimbulkan risiko terhadap bayi dalam kandungan jika terjangkit sewaktu hamil.

B.                 GEJALA

Cacar air dapat menyebabkan penyakit parah, bahkan maut, pada tiap golongan usia. Waktu inkubasi untuk cacar air adalah 10 sampai 21 hari, diikuti dengan ruam berbintik merah padamulanya, yang kemudian menjadi lepuh dalam waktu beberapa jam. Bintik-bintik ini biasanya timbul di badan, muka dan bagian tubuh yang lain. Banyak orang yang menderita infeksi cacar air mengalami demam dan merasa kurang sehat dan mungkin merasa gatal sekali. Siapapun yang belum pernah menderita cacar air dapat terjangkit. Siapapun yang pernah menderita cacar air dianggap kebal dan tidak memerlukan vaksin. Sekitar 75% dari masyarakat menderita infeksi cacar air sebelum usia 12 tahun.

Cacar air berbeda dengan cacar biasa. Bekas gelembung yang ditimbulkan itu pada umumnya akan hilang, kecuali satu dua buah yang gelembungnya terkena infeksi dan merusak seluruh lapisan kulit.

Gejalanya demam dan lesu, kemudian demamnya menurun lalu timbul bercak-bercak merah yang mempunyai gelembung kecil diatasnya. Isi gelembung biasanya bening, tetapi bila terkena infeksi akan bernanah. Gelembung yang bernanah inilah kadang-kadang menimbulkan bekas setelah sembuh.


  1. PENCEGAHAN

Untuk mencegah cacar air diberikan suatu vaksin. Kepada orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi cacar air dan memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi (misalnya penderita gangguan sistem kekebalan), bisa diberikan immunoglobulin zoster atau immunoglobulin varicella-zoster. Vaksin varisela biasanya diberikan kepada anak yang berusia 12-18 bulan.

  1. PERAWATAN DAN PENGOBATAN

Varicella ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya serangan berulang saat individu tersebut mengalami panurunan daya tahan tubuh. Penyakit varicella dapat diberi penggobatan “Asiklovir” berupa tablet 800 mg per hari setiap 4 jam sekali (dosis orang dewasa, yaitu 12 tahun ke atas) selama 7-10 hari dan salep yang mengandung asiklovir 5% yang dioleskan tipis di permukaan yang terinfeksi 6 kali sehari selama 6 hari. Larutan “PK” sebanyak 1% yang dilarutkan dalam air mandi biasanya juga digunakan.

Hal yang harus diperhatikan dalam mengobati penyakit cacar air ini, yaitu:
·         Segera periksakan penderita cacar air ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Umumnya dokter akan memberi beberapa obat seperti obat penurun panas untuk mengatasi demam,vitamin untuk menambah daya tahan tubuh, dan antivirus cacar air baik obat maupun salep sperti salah satunya adalah Asiklovir.
·         Mandi secara teratur pagi dan sore. Gunakan sabun yang mengandung antispetik yang banyak dijual atau dengan resep dokter yang bisa dibeli di apotik.
·         Hindari pemakaian bedak tabur saat gelembung pecah. Hal ini disebabkan pemberian bedak akan menambah perluasan penyebaran cairan dari cacar air yang berisi virus ke kulit yang sehat. Pakailah saleo yang telah di resepakn dokter sperti Asiklovir atau salep betadine, agar luka cepat mengering.
·         Hindari menggaruk luka bekas cacar air yang telah mengering agar tidak membekas.

Jika ada bekas cacar air di wajah atau kulit maka cara untuk menghilangkannya sebagai berikut:

1.      Apabila noda bekas penyakit cacar tersebut agak dalam, maka mungkin perlu dilakukan melalui operasi. Baik operasi pembedahan maupun dengan teknik dermabrasi dengan mengggunakan laser. Cara ini dilakukan untuk merangsang terjadinya regenerasi kulit. Namun cara ini tentunya akan memakan biaya yang tidak kecil.
2.      Berjemurlah dibawah terik matahari pagi, terutama sebelum pukul 8 pagi,sekitar 15 hingga 20 menit. Arahkan wajah pada matahari,sedangkan untuk mata sebaiknya kenakan kacamata pelindung. Hal ini penting agar kulit mendapatkan asupan vitamin E dari sinar ultraviolet yang sangat berguna dalam membantu kulit untuk melakukan regenerasi.
3.      Buat masker wajah dari bahan-bahan alami atau herbal, sperti lidah buaya ataupun jeruk, dan ambil sarinya untuk ditempelkan ke wajah. Biarkan selama sekitar 20 menit,setelah itu bilas dengan air hangat. Lakukan hal ini setidaknya pada pagi dan malam sebelum tidur.
4.      Buat jus yang terbuat dari sari lidah buayaataupun jeruk lemon dan minum sehari sekali.
5.      Saringlah minum yang banyak mengandung vitamin c, terutama unutk membantu proses pemulihan tubuh dan meningkatkan kesegaran kulit.

Untuk mempercepat menghilangnya bekas cacar, minumlah air putih yang banyak, setidaknya 2 liter setiap hari.




           












PROPOSAL
PENYULUHAN CACAR AIR
(VARICELLA SIMPLEX)





Kelompok 12

Kamariah                     (201010420311012)
Toriq Azis                   (201010420311025)
Dapit Riau Malaka      (201010420311039)
Namira Hidayat          (201010420311045)




PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
PROPOSAL PENYULUHAN
CACAR AIR
LEMBAR PENGESAHAN

KEGIATAN               : Penyuluhan Wabah Cacar Air

HARI / TANGGAL   : 13 April 2012

TEMPAT                    : Desa Sumber Sari, Malang

PUKUL                      : 10.00 – Selesai

TEMA KEGIATAN  :           “Kenali, Atasi, Selamatkan Diri dan Keluarga dari Cacar Air”


Ketua Pelaksana                                                                      Sekretaris



Dapit Riau Malaka                                                              Kamariah



Mengetahui


            Ketua Umum                                                                           Ketua Umum
  HIMIKA                                                                                BEM FIKES



                Rokhzan                                                                              Rizal Fahlefi

Project Proposal
PENYULUHAN WABAH CACAR AIR
ALIANSI MAHASISWA PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN FIKES UMM
“Kenali, Atasi, Selamatkan Diri dan Keluarga dari Cacar Air”

A. LATAR BELAKANG

Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa wabah cacar air bukan saja menjadi masalah di daerah kita saja, akan tetapi sudah menjadi masalah nasional. Di Indonesia di perkirakan sudah tidak ada lagi satupun propinsi yang terbebas dari cacar air. Tidak hanya anak-anak yang bisa terkena cacar air, tetapi orang dewasa juga mempunyai risiko terpapar cacar air.

Bila mendengar penyakit cacar air, setiap orang kontan merasa ngeri dan takut. Terbayang wajah bopeng dengan banyak kulit melepuh kehitaman. Namun sebenarnya bila tanpda disertai komplikasi penyakit virus ini ringan dan dapat hilang tanpa bekas. Justru bila sudah terkena penyakit ini maka akan dapat kebal atau tidak terkena lagi seumur hidup karena sebagai imunisasi alamiah. Cacar air atau Varicella simplex atau Varicella atau Chickenpox adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster (VZV).  Penyakit ini disebarkan secara aerogen. Cacar Air yang dikenal orang Jawa sebagai “cangkrangen”, adalah salah satu penyakit yang umum ditemui pada anak-anak. 90% kasus cacar air terjadi pada anak di bawah sepuluh tahun, dengan kejadian tertinggi pada usia 2-6 tahun.

Sebelum pengenalan vaksin varicella pada tahun 1995, sekitar 3 juta kasus cacar dilaporkan setiap tahunnya, termasuk 9. 000 3. 000 untuk rawat inap dan 100 kematian. Sejak diperkenalkannya vaksin cacar air, jumlah kasus penyakit telah menurun drastis..

Generasi muda sebagai penerus bangsa adalah salah satu element yang tentunya sangat dibutuhkan keikutsertaan dan partisipasinya dalam upaya memerangi bahaya cacar air ini. Memberikan Informasi yang benar tentang cacar air, bagaimana mencegah dan menangulangi serta memberikan motivasi dan penyadaran kepada seluruh element masyarakat untuk bersama-sama mencegah penyebarannya adalah bentuk Peran aktif Generasi muda khususnya di Malang yang mutlak harus dilakuakan. Dengan demikian akan tercipta satu kekuatan besar untuk bersama-sama mencegah, membasmi bahkan membumi hanguskan wabah cacar air dari kota Malang yang kita cintai ini. Tidak hanya sampai disitu, gerakan ini diharapkan juga menjadi inspirasi bagi seluruh daerah di Indonesia diluar kota Malang agar tercipta Bangsa Indonesia yang sehat yakni bangsa Indonesia yang bebas dari cacar air.

Melihat realita diatas, tentunya diperlukan kerja dari semua element, baik dari masyarakat umum, pelayan kesehatan, dunia pendidikan, pemerintah, pemuda dan terutama mahasiswa Malang untuk bersama-sama mencegah merambahnya wabah cacar air. Perlu diadakan satu kegiatan bersama yang mampu menggugah semangat dan motivasi seluruh masyarakat tanpa terkecuali yang dari kegiatan ini diharapkan minimal mampu menurunkan jumlah masyarakat yang terjangkit cacar air khususnya di Malang.

Bertolak dari pemikiran tersebut di ataslah Aliansi Mahasiswa Program Study Ilmu Keperawatan FIKES UMM bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Malang bermaksud mengadakan serangkaian kegiatan yang dikemas dalam bentuk penyuluhan wabah cacar air dengan mengangkat tema “kenali, atasi, selamatkan diri dan keluarga dari cacar air”. Kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat agar mempunyai inisiatif untuk bersama-sama memberantas wabah cacar air di lingkungan sekitar mereka demi terciptanya Malang Bebas Cacar Air.

B. LANDASAN KEGIATAN

Landan kegiatan ini :
1. Pancasila
2. Undang-undang dasar (UUD) 1945
3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga HIMIKA FIKES UMM
4. Hasil Rapat Kerja HIMIKA FIKES UMM 2012-2013



C. TUJUAN KEGIATAN

Kegiatan ini bertujuan untuk :
1. Untuk memperluas dan menambah informasi kepada masyarakat khususnya generasi muda tentang penjangkitan dan pencegahan wabah Cacar Air.
2. Memberdayakan generasi muda dalam menghadapi wabah Cacar Air.
3. Mendorong terciptanya partisipasi masyarakat untuk berperan aktif dalam mensosialisasikan wabah Cacar Air.
4. Menunjukkan kepada masyarakat umum, bahwa kebersihan diri dan lingkungan adalah hal yang utama untuk pencegahan wabah penyakit khususnya Cacar Air.

D. BENTUK KEGIATAN

1. Nama dan Tema
a. Nama Kegiatan
Kegiatan yang kami selenggarakan ini bernama Penyuluhan Wabah Cacar Air
b. Tema Kegiatan
Kegiatan yang kami laksanakan ini mengambil grand tema “kenali, atasi, selamatkan diri dan keluarga dari cacar air”

2. Waktu dan Tempat Kegiatan
Hari / Tanggal             : Selasa/ 13 April 2012
            Pukul                           : 10.00 WIB – Selesai
Tempat                        : Desa Sumber Sari, Malang

3. Penyelenggara Kegiatan

a. Kegiatan Penyuluhan wabah cacar air ini diselenggarakan oleh Aliansi Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Malang.
b. Adapun susunan kepanitiaan sebagaimana terlampir.


4. Publik Peserta

Peserta kegiatan ini adalah : Mayarakat, Kader Kesehatan, Remaja/ ORMAS di desa Sumber Sari, Malang.

E. SUMBER dan ESTIMASI DANA

a. Sumber Dana
Sumber dana dalam penyelenggaraan kegiatan ini diharapkan diperoleh melalui :
1. Swadaya HIMIKA FIKES UMM
2. Instansi-instansi terkait
3. Para Donatur/dermawan yang tidak mengikat
b. Sumber Dana
Adapun anggaran yang diperlukan dalam kegiatan ini sebesar Rp. 1.979.000, (Satu Juta Sembilan Ratus Tujuh puluh Sembilan Ribu Rupiah ). Dengan rincian estimasi dana terlampir.

F. PENUTUP

Demikian project proposal ini kami susun, dengan harapan dapat menjadi pertimbangan serta memperoleh tanggapan dari berbagai pihak yang turut peduli dan mendukung terselenggaranya kegiatan tersebut. Adapun hal-hal yang belum tercantum dalam manual kegiatan ini, terutama yang berhubungan dengan penambahan dan perubahan yang bersifat mendesak akan diatur kemudian sesuai dengan kebutuhan.


Sekian dan terima kasih



—ooo—
Malang, 12 Maret 2012

Lampiran I

SUSUNAN PANITIA
PENYULUHAN WABAH CACAR AIR
ALIANSI MAHASISWA PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN FIKES
UMM


Ketua                                      : Dapit Riau Malaka
Sekretaris                               : Kamariah
Bendahara                             : Namira Hidayat
· Seksi Acara                    : Toriq Azis
· Seksi Kesekretariatan   : Kamariah
· Seksi Humas                   : Dapit Riau Malaka
· Seksi Pubdekdok           : Kamariah
· Seksi konsumsi               : Namira Hidayat

















Lampiran II

MENUAL KEGIATAN
PENYULUHAN WABAH CACAR AIR
ALIANSI  MAHASISWA PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN FIKES
UMM

NO
POKOK BAHASAN
SUB POKOK BAHASAN
ALOKASI
WAKTU
(MENIT)
METODE
ALAT PERAGA
EVALUASI
1.
Pembukaan
-
5
-
-
-
2.
Penjelasan mengenai cacar air
4.      Penyebab
5.      Gejala
6.      Preventif
30
-Ceramah
- Diskusi



-LCD


Post test
3.
Perawatan dan pengobatan
Cara perawatan pada kulit
20
- demonstrasi
-
Post test
4
Penutup
-
5
-
-
-













Lampiran III

ESTIMASI DANA KEGIATAN

Seksi Acara

No
Jenis kebutuhan
Harga satuan
Jumlah
1.
Pembuatan 15 Vandel (1 Dinkes, 1 Kepanitiaan, 1 HIMIKA FIKES UMM, 3 Karang taruna , 3 Kader kesehatan, 3 kepala desa, 3 Puskesmas)
Rp. 25.000
Rp 375.000
Total
Rp 375.000

Seksi Kesekretariatan dan Dokomentasi

No
Jenis kebutuhan
Harga satuan
Jumlah
1.
1 Spanduk Kegiatan
Rp. 125.000
Rp. 125.000
2.
500 Stiker Kegiatan
Rp. 1500
Rp. 750.000
3.
4 Kaos panitia Kegiatan
Rp. 25.000
Rp. 100.000
4.
Dokumentasi
Rp. 250.000
Rp. 250.000
Total
Rp. 1.225.000

Sesksi Konsumsi

No
Jenis kebutuhan
Harga satuan
Jumlah
1.
Konsumsi peserta 40 x 1 kali Penyuluhan
Rp. 5.000
Rp. 200.000
2.
Konsumsi panitia 4 x 1 kali penyuluhan
Rp. 5.000
Rp. 20.000
3.
Konsumsi pihak terkait (undangan) 15 x 1 kali penyuluhan
Rp. 5.000
Rp.75.000
4.
Air mineral 7 kardus
Rp. 12.000
Rp.84.000
Total
Rp. 379.000

Grand total kebutahan dana :
Sesksi acara                                                  : Rp 375.000
Sesksi Kesekretariatan dan dokumentasi : Rp. 1.225.000
Sesksi konsumsi                                            : Rp. 379.000 +
Jadi Total Pengeluaran Keseluruhan           Rp. 1.979.000,

Terbilang satu juta sembilan ratus tujuh puluh sembilan ribu rupiah






 

 

 

 

 

 








BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Penyusunan SAP dan proposal bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan.























DAFTAR PUSTAKA


Adman, Fuad “Pencegahan Cacar Air”(Online)

http://fuadadman.com/?p=414 (diakses 13 Maret 2012)
            Ahira, Anne “Tips Menghilangkan Bekas Cacar di Wajah”. (Online)
            Febriana, Winarsih “Pengertian Proposal”. (Online)
Jaya, Firman Harjuan “Cacar Air”. (Online)
Nursalam & Ferry Efendi. 2009. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
Oswari, E. 2000. Penyakit dan Penanggulangannya. Jakarta: Gaya Baru
Rendle, Jhon dkk. 1994. Penyakit Anak. Jakarta: Binarupa Aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar