we're

we're

Sabtu, 23 Februari 2013

Makalah Tumbuh Kembang Janin


BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dari seorang wanita. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi sampai permulaan persalinan (Manuaba dalam Dewi, 2011: 59). Selama perjalanan kehamilan perubahan demi perubahan pada ibu dan janin akan semakin terlihat secara jelas. Jika ibu hamil mengalami perubahan pada fisikny atau luarnya maka janin juga mengalami perubahan dalam kehamilan. Tumbuh kembang janin dari yang semula kecil hingga janin siap lahir mengalami berbagai macam perubahan bentuk. Selain itu perubahan itu juga mengakibatkan perkembangan dari system yang ada pada janin. Berbagai macam sistem pada janin mulai berkembang hingga dewasa nantinya dan siap untuk dilahirkan. Oleh karena itu kami mengangkat tema yang kami bahas tentang “Tumbuh Kembang Janin dan Sistem yang ada pada Janin”.
2.      Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Perkembangan Janin tiap minggunya ?
2.      Apa definisi Plasenta ?
3.      Bagaimana proses terbentuknya dan fungsi dari plasenta ?
4.      Bagaimana sistem sirkulasi pada janin ?
5.      Bagaimana sistem respirasi pada janin ?
6.      Bagaimana sistem gastrointestinal pada janin ?
7.      Bagaimana sistem syaraf sensorik pada janin ?
8.      Bagaimana sistem neuromaskular pada janin ?
9.      Bagaimana sistem perkemihan pada janin ?
3.      Tujuan
a.       Untuk mengetahui Janin tiap minggunya
b.      Untuk mengetahui definisi Plasenta
c.       Untuk mengetahui proses terbentuknya dan fungsi dari plasenta
d.      Untuk mengetahui sistem sirkulasi pada janin
e.       Untuk mengetahui sistem respirasi pada janin
f.       Untuk mengetahui sistem gastrointestinal pada janin
g.      Untuk mengetahui sistem syaraf sensorik pada janin
h.      Untuk mengetahui sistem neuromaskular pada janin
i.        Untuk mengetahui sistem perkemihan pada janin































BAB II
Pembahasan
2.1 Perkembangan janin
                 Perkembangan janin dimulai sejak fase konsepsi yaitu pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa.saat ejakulasi, kurang lebih berisi 3 cc sperma dikeluarkan dari organ reproduksi pria yg kurang lebih berisi 300 juta sperma. Setelah masuk ke organ genetalia internal wanita, sperma akan menghadapi beberapa rintangan antara lain : lender vagina yg bersifat vagina yg bersifat asam, lendir servis yg kental, panjangnya uterus, serta sillia yg ada di tube fallopi. Untuk bias menghadapui rintangan tsb , maka sperma harus mempunyai akrosom dan melewati proses kapasitasi. Sedangkan, ovum akan dikeluarkan melalui ovarium sebanyak satu setiap bulan, ditangkap oleh fimbriae dan berjalan menuju tuba fallop. Tempat bertemunya ovum dan sperma paling sering adalah ampula tube. Sebelum keduannya bertemu, maka akan terjadi tiga fase yaitu sbb.
Ø  Tahap penembusan korona radiate
Dari 200-300 juta hanya 300-500 yg sampai ke tube fallopi yg bias menembus korona radiate karena sudah mengalami proses kapasitasi.
Ø  Penembusan zona pellusida
Zona pellusida adalah sebuah perisai glikoprotein di sekeliling ovum yg mempermudah dan mempertahankan pengikat sperma  dan menginduksi reaksi akrosom. Spermatozoa lain ternyata bisa menempel di zona pellusida, tetapi hanya satu yg bisa menembus oosit.
Ø  Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
Setelah  menyatu maka akan dihasilkan zigot  yg mempunyai kromosom diploid ( 44 autosom dan 2 gonosom ) dan terbentuk jenis kelamin baru ( XX untuk wanita dan XY untuk laki-laki)

Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi  tingkat 2 sel ( 30 jam ),4 sel,8 sel,sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari ) dan membentuk sebuah gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari sel-sel tersebut  akan membelah membentuk buah arbei dari 16 sel disebut morula (4 hari). Saat morula memasuki rongga rahin , cairan mulai menembus zona pellusida masuk kedalam ruang antar sel yang ada di massa sel dalam. Berangsur-angsur ruang antar sel menyatu dan akhirnya terbentuklah sebuah rongga atau blastokel sehingga disebut Blastokista. Sel yang bagian dalam disebut embrioblas dan sel diluar disebut trofoblas.Zona pellusida akhirnya menghilang sehingga trofoblast bisa memasuki dinding Rahim ( endometrium ) dan siap berimplentasi.

Nidasi/Implantasi
Nidasi atau implantasi adalah penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista ) ke dalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars superior korpus uteri bagian anterior atau posterior. Pada saat implentasi, selaput lendir Rahim sedang berada pada fase sekretorik (2-3 hari setelah ovulasi ).
Proses Nidasi :
Blastoksista tingkat lanjut diselubungi oleh suatu simpati disebut trofoblas yg mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastokista mencapai rongga Rahim, jaringa endometrium berada dalam massa sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel-sel desidua yaitu sel-sel besar yg banyak mengandung glikogen, serta mudah dihancurkan oleh trofoblas. Blastula kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yg kemudian sembuh dan menutup lagi.

2.1.1 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI
1.      Masa pre-embrionik                                         
Berlangsung selama 2 minggu setelah terjadinya fertilisasi. Terjadi proses pembelahan sampai dengan nidasi. Kemudian bagian inner-cell mass akan membentuk 3 lapisan utama yaitu Ektoderm, melapisi cavitas amniotica, yang merupakan lapisan sel tunggal yang bertanggung jawab atas pertumbuhan kulit,rambut,kuku,jaringan saraf,alat indera,kelenjar ludah,cavitas nasi,bagian bawah canalis analis,traktus genetalis, glandula mamae ;  Endoderm, melapisi saccus vitellius dan berkembang membentuk traktus digestivus,hepar,pancreas,laring,trakea,paru,vesika urinaria,dan uretra; serta mesoderm, lapisan jaringan selain ectoderm dan endoderm yang berasal dari inner-cell mass, terletak di sekitar cakram emrio, menghasilkan sistim sirkulasi dan limfatik,tulang,otot,ginjal,ureter,organ genetalia, dan jaringan subcutan.
2.      Massa embrionik
Berlangsung sejak 2-8 minggu.sistim utama di dalam tubuh telah ada dalam bentuk rudimenter ( mengecil, menciut, dan menghilang ). Jantung menonjol dari tubuh dan mulai berdenyut. Sering kali disebut massa organogenesis atau massa pembentukan organ. Sebagai akibat pembentukan organ, maka ciri-ciri utama bentuk tubuh mulai jelas.
a.       Lapisan mudigah ectoderm berfungsi membentuk organ dan struktur tubuh yang memelihara hubungan dengan dunia luar yaitu susunan saraf pusat,sistim saraf tepi,epitel sensori telinga,hidung,dan mata,kulit termaksud rambut dan kuku,kelenjar hipofisis,kelenjar mamae,kelenjar keringat, dan email gigi.
b.      Lapisan mesoderm,terutama mesoderm para aksial yang membentuk somity dimana somit tsb membentuk miotom ( jaringan otot ) skleretom(tulang rawan dan hidung), dan dermatotom ( jaringan subkutan kulit). Nadi ,pembuluh balik,pembulih getah bening,serta semua sel darah dan sel getah bening .
c.       Lapisan endoderm menghasilkan lapisan epitel saluran pencernaan ,saluran pernapasan ,kandung kemih,membentuk perenkim tiroid, kelenjar paratiroid,hati dan kelenjar pancreas,serta kavum timpani dan tuba eustachius.
2.1.2 Pertumbuhan fisik janin trimester 1
Ø  Minggu 1
Disebut sebagai masa germinal. Karakteristik utama masa germinal ini adalah pembelahan sel.
Sejak pembuahan / fertilisasi ovum oleh sperma, zigot yang terbentuk membelah diri sampai fase morula - blastula. Menjelang akhir minggu pertama terjadi implantasi di endometrium kavum uteri.

Ø  Minggu 2
Terjadi diferensiasi massa selular embrio menjadi dua lapis (stadium bilaminer). Kedua lapisan itu ialah lempeng epiblas (akan menjadi ektoderm) dan hipoblas (akan menjadi endoderm).
Akhir stadium bilaminer ditandai munculnya alur primitif / alur sederhana (primitive streak).

Ø  Minggu 3
Terjadi pembentukan tiga lapis / lempeng yaitu ektoderm dan endoderm dengan penyusupan lapisan mesoderm di antaranya, diawali dari daerah primitive streak. Embrio disebut berada dalam stadium tiga lapis (stadium trilaminer). Dari perkembangan primitive streak terbentuk lempeng saraf (neural plate) dan menjadi lipatan saraf (neural fold) di bagian kranial. Struktur ini kemudian berkembang menjadi alur saraf (neural groove) dan nantinya akan menjadi tabung saraf (neural tube).

Ø  Minggu 4
Pada akhir minggu ke-3 / awal minggu ke-4, mulai terbentuk ruas-ruas badan (somit) sebagai karakteristik pertumbuhan periode ini. Embrio memproduksi hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin - HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya positif.

Ø  Minggu ke-5 :
Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang akan membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi kencing.

Ø  Minggu ke enam
Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tuba saraf sepanjang punggung bayi telah menutup. Meski Anda belum bisa mendengar, jantung bayi mulai berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak

Ø  Minggu ke-7
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru

Ø  Minggu ke 8
Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi Anda. Jika Anda bisa melihat , ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga. Brochi, saluran yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan semakin membesar dan ia memiliki siku. Semua ini terjadi hanya dalam 6 minggu setelah pembuahan. Bayi sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta lidah. Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang tipis. Anggota tangan serta kaki juga terbentuk walaupun belum sempurna

Ø  Minggu ke-9 :
Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler, Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram.

Ø  Minggu ke-10 :
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.

Ø   Minggu ke-11 :
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap. Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa  dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri.

Ø  Minggu 12 :
Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan dan kaki yang mungil terpisah penuh. Usus bayi telah berada di dalam rongga perut. Akibat meningkatnya volume darah ibu, detak jantung janin bisa jadi meningkat. Panjangnya sekitar 63 mm dan beratnya 14 gram. Mulai proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.

Ø  Minggu 13
Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen , nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram. Kepala bayi membesar dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk mengejar pembesaran kepala.

Ø  Minggu ke-14 :
Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram. Lehernya semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan ovarium turun dari rongga perut menuju panggul.Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum tebal karena belum ada lapisan lemak.

Ø  Minggu ke-15 :
Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan panjang 113 mm Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak matanya masih tertutup.

Ø  Minggu ke-16 :
Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui plasenta. Bayi telah mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara. Dalam proses pembentukan ini system peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi.
Janin mulai bergerak ! Tetapi tak perlu kuatir jika Anda tak merasakannya. Semakin banyak kalsium yang disimpan dalam tulang bayi seiring dengan perkembangan kerangka. Bayi Anda berukuran 116 mm dan beratnya 80 gram.

Ø  Minggu ke-17 :                                                      
Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak cokelat mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Tahukah Anda ? Saat dilahirkan, berat lemak mencapai tiga perempat dari total berat badannya. Rambut, kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk.

Ø  Minggu ke-18 :
Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa terkejut bila mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika Anda menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140 gram. Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon Estrogen dan Progesteron semakin meningkat.

Ø  Minggu ke-19 :
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.

Ø  Minggu ke-20 :
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.

Ø  Minggu ke-21 :
Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm.

Ø  Minggu ke-22 :
Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap minggu, wajahnya semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional.

Ø  Minggu ke-23 :
Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur sehingga tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki kebiasaaan "berolahraga", menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan dan kaki secara teratur. Beratnya hampir 450 gram. Tangan dan kaki bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna.

Ø  Minggu ke-24 :
Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan yang menjaga kantung udara tetap mengembang Kulit bayi mulai menebal.

Ø  Minggu ke-25 :
Bayi cegukan, apakah Anda merasakannya? Ini tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan. Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah di paru-paru bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena di minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm.

Ø  Minggu ke-26 :
Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai terbentuk. Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi, bunda dapat memulai memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk memberi cahaya lebih disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala si kecil. Berat badan bayi sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.

Ø  Minggu ke-27 :
Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan. Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm.

Ø  Minggu ke-28
·         Pada akhir minggu ke 28, psnjsng ubun-ubun bokong adalah sekitar 25 cm dan BJ sekitar 1.100 g.
·         Endapan lemak subkutis meningkat sehingga janin berbentuk membulat/menggemuk.
·         Pada usia ini telah terbentuk koordinasi antara sistem saraf pusat, pernafasan, kardiovaskular, meskipun sangat minimal.
·         Mata mulai membuka dan menutup

Ø  Minggu ke-28 :
Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi semakin berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya terus tumbuh
Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.

Ø  Minggu ke-29 :
Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen. Hormon ini akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga membuat kolostrum (air susu yang pertama kali keluar saat menyusui).
Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang manusia, berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm.

Ø  Minggu ke-30 :
Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi sekarang sekitar 1400 gram dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin besar, gerakannya semakin terasa
Mata indah bayi sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain dan dia sudah mulai belajar untuk membuka dan menutup matanya. Saat ini waktu yang terbaik bagi bunda untuk menyenteri perut dan menggerak-gerakan senter tersebut maka mata bayi sudah bisa mengikuti ke arah mana senter tersebut bersinar.cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim bunda semakin berkurang. Kini si kecil pun sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan bayi 1510-1550 gram, dengan tinggi 39-40 cm.

Ø  Minggu ke-31 :
Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam air ketuban Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan bayilah yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm

Ø  Minggu ke-33 :
Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya. Otak bayi semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Bayi sudah bisa mengambil nafas dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila bayinya laki-laki maka testis bayi sudah mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat badan bayi 1800-1900 gram, dengan tinggi badan sekitar 43-45 cm.

Ø  Minggu ke-34 :
bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup mata apabila mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai menyusui. Berat Badan bayi 2000-2010 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-46 cm.

Ø  Minggu ke-35 :
Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan kehangatan pada tubuhnya. Bayi sudah semakin membesar dan sudah mulai memenuhi rahim bunda. Apabila bayi bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya telah sempurna. Berat badan bayi 2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm.

Ø  Minggu ke-36 :
Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi. Lapisan lemak sudah mulai mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan baik dan livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan sudah siap bertemu dengan mama dan papa. Berat badan bayi 2400-2450 gram, dengan tinggi badan 47-48 cm.

Ø  Minggu ke-37 :
Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di minggu ini 2700-2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm

Ø  Minggu ke-38 hingga minggu ke-40 :
Proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap dilahirkan.
2.2 Definisi, Proses, dan Fungsi Pembentukan Plasenta
Plasenta berbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter 15 sampai 20 cm dan tebal lebih kurang 2,5 cm. beratnya rata-rata 500 gram. Tali pusat berhubungan denga plasenta biasanya di tengah; keadaan ini disebut insersio sentralis. Bila hubungan ini agak ke piggir, disebut intersio lateralis, dan bila di pinggir plasenta, disebut insersio marginalis. Kadang-kadang tali pusat berada di luar plasenta, dan hubungan dengan plasenta melalui selaput janin, jika demikian, disebut intersio velamentosa.
Umumnya plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan lebih kurang 16 minggu dengan ruang amnion telah mengisi seluruh kavum uteri. Meskipun ruang amnion membesar sehingga amnion tertekan ke arah korion, namun amnion hanya menempel saja, tidak sampai melekat korion.
Letak plasenta umumnya di depan atau di belakang dinding uterus, agak ke atas kea rah fundus uteri. Hal ini adalah fisiologis karena permukaan bagian atas korpus uteri lebih luas, sehingga lebih banyak tempat untuk berimplantasi. Billa diteliti benar, maka plasenta sebenarnya berasal dari sebagian besar dari bagian janin, yaitu villi koriales yang berasal dari korion, dan sebagaian kecil dari bagian ibu yang berasal dari desidua basalis.
Darah ibu yang berada di ruang interviller berasal dari spiral arteries yang berada di desidua basilis. Pada systole darah disemprotkan dengan tekanan 70-80 mmHg seperti air mancur ke dalam ruang interviller sampai mencapai chorionic plate, pangkal dari kotiledon-kotiledon lain. Darah tersebut  membasahi semua villi coriales dan kembali perlahan-lahan dengan tekanan 8 mmHg ke vena-vena di desidua.
Di tempat-tempat tertentu pada implantasi plasenta terdapat vena-vena yang lebar (sinus) untuk menampung darah kembali. Pada pinggir plasenta di beberapa di beberapa tempat terdapat pula suatu ruang vena yang luas untuk menampung darah yang berasal dari ruang interviller atas. Ruang ini disebut sinus marginalis.
Darah ibu yang mengalir di seluruh tubuh diperkirakan naik dari 300ml tiap menit pada kehamilan 20 minggu sampai 600 ml tiap menit pada kehamilan 40 minggu. Seluruh ruang intervillertanpa villi koriales mempunyai volume lebih kurang 150-250 ml. permukaan semua villi koriales diperkirakan seluas lebih kurang 11 m2 . dengan demikian, pertukaran zat-zat makanan terjamin benar.
Perubahan-perubahan terjadi pula pada jonjot-jonjot selama kehamilan berlangsung. Pada kehamilan 24 minggu lapisan sinsitium dari villi tidak berubah, akan tetapi dari lapisan sitotrofoblas sel-sel berkurang dan hany ditemukan sebagai kelompok-kelompok sel-sel, stroma jonjot menjadi lebih padat, mengandung fagosit-fagosit, dan pembuluh darahnya menjadi lebih besar dan lebih mendekati lapisan trofoblas. Pada kehamilan 36 minggu sebagaian besar sel-sel sitotrofoblas tidak ada lagi, akan tetapi antara sirkulasi antara ibu dan janin selalu ada lapisan trofoblas. Lagi pula terjadi klasifikasi pembulluh darah dalam jonjot dan pembentukan fibrin di permukaan berupa jonjot. Kedua hal terakhir ini mengakibatkan pertukaran zat-zat makanan, zat asam, dan sebagainya antara ibu dan janin mulai terganggu.
Deposit fibrin ini dapat terjadi selama masa kehamilan,sedangkan banyaknya juga berbeda-beda. Jika banyak maka deposit ini dapat menutu villi dan villi itu kehilangan hubungan dengan darah ibu, lalu berdegenerasi. Dengan demikian timbullah infark. Di samping itu, spiral artiries yang member darah ke ruang intervillerdapat mengadakan spasme oleh salah satu sebab, sehingga darah mengalir perlahan-lahan, sehingga timbul pembekuan setempat. Dapat dimengerti villi di sekitar tempat tersebut dapat mengalami proses degenerasi dengan deposit fibrin dan klasifikasi. Timbul pulalah di sini apa yang dinamakan infark. Peradaran darah antara uterus dan plasenta dewasa ini dapat diukur secara Doppler Ultrasound hingga dapat diperkirakan adanya kelainan pada janin dengan mengukur flow velocity waveforms (FVM) bentuk kecepatan gelombang sirkulasi darah.
2.2.1 Fungsi Plasenta
Fungsi plasenta ialah mengusahakan janin tumbuh dengan baik. Untuk pertumbuhan ini dibutuhkan adanya penyaluran zat asam, asam amino, vitamin dan mineral dari ibu ke jani, pembuangan CO2 serta sampah metabolisme janin ke peredaran darah ibu.
Dapat dikemukakan bahwa fungsi plasent adalah :
1.      Alat yang member makanan pada janin (nutritife)
2.      Alat yang mengeluarkan bekas metabolisme (eskresi)
3.      Alat yang memberi zat asam dan mengeluarkan CO2 (respirasi)
4.      Alat yang membentuk hormone
5.      Alat yang menyalurkan berbagai antibody ke janin
Perlu dikemukakan bahwa plasenta dapat pula dilewati kuman-kuman dan obat-obat tertentu. Penyaluran zat makanan dan zat lain dari ibu ke janindan sebaliknya harus melewati lapisan trofoblas plasenta. Cepatnya penyaluran zat-zat tersebut tergantung pada konsentrasinya di kedua belah lapisan trofoblas, besarnya permukaan yang memisahkan, dan jenis zat.
 2.3 Perubahan Sistem Sirkulasi pada Janin
Peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa faktor  berikut ini.
a.       Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah, sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.
b.      Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi pada sirkulasi retroplasenter.
c.       Pengaruh hormone estrogen dan progesteron.
Akibat dari factor tersebut dijumpai beberapa perubahan peredaran darah, antara lain sebagai berikut :
a.       Volume darah
·         Volume darah semakin meningkat, dimana jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah (hemodilusi), dengan puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu.
·         Curah jantung akan bertambah sekitar 30%. Bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak sekitar umur kehamilan 16 minggu. Oleh karena itu, pengidp penyakit jantung harus berhati - hati untuk hamil beberapa kali. Pada postpartum terjadi hemokonsentrasi dengan puncak hari ketiga sampai kelima.
b.      Sel darah
Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertumbuhan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah, sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis. Protein darah dalam bentuk albumin dan gammaglobulin dapat menurun pada trimester pertama, sedangkan fibrinogen meningkat. Pada postpartum dengan terjadinya hemokonsentrasi dapat terjadi tromboplobitis. Anemia atau kurang darah terjadi karena kebutuhan darah pada saat kehamilan adalah lebih besar sekitar dua atau tiga kali lipat dari biasanya.
2.4 Perubahan Sistem Respirasi
Selama periode kehamilan, sistem respirasi mengalami perubahan. Hal ini dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan O2 yang semakin meningkat. Di samping itu juga terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim. Ibu hamil akan bernapas lebih dalam sekitar 20-25% dari biasanya. Sesak napas dan pernapasan yang cepat akan membuat ibu hamil merasa lelah, hal ini dikarenakan saat kehamilan, kerja jantung dan paru-paru menjadi lebih berat.
2.5 Perubahan Sistem Gastrointesinal
Reflex menelan mulai tampak sejak umur 10-12 minggu, hamper bersamaan dengan terjadinga peristaltic usu yang dapat menyalurkan glukosa. Menelan air ketuban saat janin masih muda tidak akan memberikan arti klinis penting karena jumlah air ketuban masih dapat diregulasi. Menelan sebagian air ketuban dimaksudkan juga untuk mengatur sirkulasi disamping untuk meningkatkan fungsi gastrointestinal sehingga makin befungsi dengan baik.
Waktu terjadinya reflex menelan sulit ditentukan, tetapi kemungkinan dimulai sejak adanya papil pada lidah. Menjelang aterm, janin menelan air ketuban cukup banyak sekitar 20-700cc per 24 jsam. Sebagian nutrisi air ketuban di resobsi seperti 0,5gr protein sebagian besar adalah albumin.
Pengosongan lambung janin terutama disebabkan oleh volumenya sehingga makin dapat mengatur fungsi intestinal lebih lanjut. Sisa debris dalam air ketuban akan menjadi mokoneum atau kotoran janin.
Mokoneum merupakan sisa dari air ketuban yang diresorbsi kembali. Jika diteliti maka dapat diteliti berisi rambut janin, rambut lanugu, sisa sel yang dilepaskan dari kulit dan paru serta perniks cascosa.
Warna kehijauan mekoneum berasal dari metabolism hemoglobin darah jani yang diubah menjadi biliperdin dan sebagian dikeluarkan melalui gastrointestinal dan memberikan warna mekoneum.
Janin mulai menunjukkan aktivitas gerakan menelan sejak usia gestasi 14 minggu. Gerakan mengisap aktif pada 26-28 minggu. Cairan empedu mulai di produksi sejak akhir trimester pertama, diikuti dengan seluruh enzim-enzim pencernaan lainnya. Oksigenasi janin terutama tetap berasal dari sirkulasi maternal-fetal, melalui placenta dan tali pusat.
2.6 System sensorik pada janin
Mata yang terdiri atas lengkung bakal lensa (lens placode) dan bakal bola mata/ mangkuk optik (optic cup) pada awalnya menghadap ke lateral, kemudian berubah letaknya ke permukaan ventral wajah. Saraf penglihatan/ nervus optikus merupakan derivat ektoderm, memasuki bola mata dari bagian posterior. Telinga yang berasal dari vesikel otik (otic veikel) bergeser ke sisi lateral kepala, menempati tempatnya yang tetap. Telinga luar memperoleh inervasi sensorik dari nervus fasialis, telinga dalam (organ pendengaran dan keseimbangan), memperoleh inervasi dari derivat ektoderm nervus vestibulokoklearis. Hidung yang berasal dari bakal olfaktorik (olfactory placode) merupakan penebalan ektoderm permukaan di daerah wajah, memperoleh inervasi sensorik dari nervus olfaktorius.
Lidah berasal dari lengkungan faring dari endoderm, kemudian memperoleh inervasi sensorik dari cabang nervus trigeminus dan nervus facialis, serta inervasi motorik dari nervus hipoglosus dan nervus laringeus superior.

2.7 Sistem Neuromaskuler pada janin
Sel-sel dari sistem saraf yang spesifik jenis dan bentuk selama hidup organisme. Neuron bentuk dan bentuk sambungan dari waktu ketika organisme embrio atau janin. Neuron sesuai mengembangkan dalam jumlah yang tepat dan bermigrasi ke lokasi mereka diperlukan sebelum kelahiran. Akson dan dendrites yang membentuk koneksi kemudian memperpanjang dari sel-sel saraf sehingga mereka mencapai target.
Permulaan system syaraf pada janin dimulai setelah janin dikandung, dibutuhkan sekitar tiga sampai empat minggu sebelum salah satu lapisan dua sel embrio manusia gelatinlike, sekitar sepersepuluh dari satu inci panjang, mulai menebal dan membangun sepanjang tengah.
Sel-sel tumbuh dan membentuk area datar disebut lempeng saraf dengan pegunungan paralel di seluruh permukaannya. Selama beberapa hari bukit tersebut lipat dalam terhadap satu sama lain dan bergabung untuk membentuk saraf tabung berongga.
Tabung mengental di bagian atas dan membentuk tiga tonjolan yang membentuk hindbrain, otak tengah, dan otak-depan. Tanda-tanda pertama mata dan belahan otak muncul kemudian dalam pengembangan.
Embrio terdiri dari tiga lapisan yang mengalami banyak perubahan untuk membentuk organ, tulang, otot, kulit, atau jaringan saraf. Kulit dan jaringan saraf yang timbul dari satu lapisan yang disebut eksoderm. Hal ini terjadi dalam menanggapi lapisan yang berdekatan, mesoderm.
Setelah eksoderm mulai menjadi jaringan saraf karena sinyal tertentu, interaksi signaling lebih menentukan jenis bentuk sel otak. Beberapa bentuk neuron sementara orang lain membentuk sel-sel glial.
System saraf  neuromascular ini merupakan system yang paling awal mulai menunjukkan aktifitasnya, yaitu sejak usia 8-12 minggu berupa kontraksi otot yang timbul jika terjadi stimulasi local. Sejak usia 9 minggu, janin mampu mengadakan refleksi alat-alat gerak, dengan reflex-refleks dasar yang sangat sederhana. Terjadi juga gerakan spontan. Akan tetapi, ukuran janin pada akhir trimester pertama ini masih kecil sehingga gerakan-gerakan janin belum dirasakan oleh ibunya. Sejak usia 13-14 minggu, gerakan-gerakan janin beru mulai dirasakan oleh ibunya.
Terdapat hubungan antara keadaan emosional ibu dan aktiftas janin. Hal ini disebabkan oleh pengaruh variasi kadar hormone adrenali ibu yang juga di transfer ke janin melalui sirkulasi plasenta.
2.7.1 Pembentukan Susunan Saraf Pusat
Seperti telah dikemukakan pembantukan susunan saraf pusat terutama otak yang diikuti oleh tulang kepala merupakan tumbuh kembang janin yang dominan. Selanjutnya diikuti oleh sum-sum tulang belakan dan serabut saraf panca indera sbb:
1.      Spinal cord (sum-sum tulang belakang)
a.       Minggu ke-24 sampai S1
b.      Bayi aterm sampai L3
c.       Dewasa sampai L1
2.      Miclinisasi berlangsung terus sampai berumur sekitar 1 tahun
3.      Lebih lanjut dapat dijabarkan menurut umur sbb:
a.       Minggu ke 8
·         Sinapsis berfungsi
·         Dapat menimbulkan reflek tulang leher dan tulang punggung
b.      Minggu ke 10
·         Reflex membuka mulut
·         Menutup jari tangan sebagian
·         Flexi sebagian jari-jari kaki
·         Dapat terjadi reflex menelan
c.       Minggu ke 14-16
·         Pernapasan dapat berfungsi dan dapat dipantau melalui USG
·         Minggu ke-16 jari-jari tangan sudah menutup sempurna
d.      Trimester ke-3
·         Integrasi serabut saraf dan musculus telah berfungsi baik
·         Gerak janin sudah dirasakan ibu sekitar 3x per 10 menit
4.      Panca indera
a.       Respirator rasa mulai tumbuh minggu ke-7 dan sudah lengkap minggu ke-12
b.      Janin dalam rahim dapat mendengar suara sekitar minggu ke 24-minggu ke 26
c.       Sinar dapat diterima umur 28 minggu tapi belum dapat membedakan warna.
2.8 System  Perkemihan Pada Janin
Pembentukan systemperkemihan terdiri dari dua komponen penting, pronevros dan nesonevros. Pronevros hanya berlangsung singkat sampai minggu kedua, sedangkan mesonevros telah mampu membentuk urin pada minggu kelima dan selanjutnya mrngalami obliterasi.
Kegagalan kedua system ini membentuk system perkemihan dan menimbulkan berbagai kelainan konngenital. Pada minggu ke 9 sampai ke 12, bakal ureter telah terbentuk, sedangkan ansahenle mulai berfungsi pada minggu ke-14.
Pembentukan urin intra uteri yang disebabkan oleh aliran darah menuju ginjal hanya sekitar 2-4%. Setelah lahir, liran darah menuju ginjal meningkat 10-15%, sehingga dapat membentuk urine lebih banyak (Gilbert 1980)
Ginjal janin telah mampu membentuk urin pada minggu ke-12 dan minggu ke-18 urine yang berjumlah sekitar 7-14ml per hari dan menjelang aterm sekitar 27cc per hari. Fungsi utama pembentukan urine adalah mengatur jumlah air ketuban sehingga keseimbangan dapat terjadi.
Glumerulus ginjal terbentuk sejak umur 8 minggu. Pada kehamilan 20 minggu jumlah glumerulus diperkirakan mencapai 300-400 ribu. Ginjal mulai berfungsi sejak awal trimester kedua dan di dalam vesica urinaria dapat ditemukan urine janin yang keluar melalui uretra dan bercampur dengan cairan amion. Produksi urine kira-kira 0,05-o,10cc per menit. Ginjal belum sepenuhnya berfungsi, baik fungsi filtrasi maupun ekskresi, karena vascularisasi juga relative masih sedikit














BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Proses perkembangan janin pada saat kehamilan tiap miggunya berbeda-beda. Janin tumbuh dan berkembang sesuai dengan waktunya akan lebih nyaman juga untuk sang ibu. Perubahan dan tumbuh kembang janin mengakibatkan juga perubahan pada sistem yang ada pada janin. Mulai sensorik, urinary, gastrointestinal, sirkulasi, respirasi mengalami perubahan yang signifikan.

2.      Saran
Sebagai perawat tentunya wajib dan harus mengetahui tentang tumbuh kembang janin dan dapat mengaplikasikannya dalam perawatan nantinya.














Daftar Pustaka

ü  Dewi, Vivian Nanny Lia, dkk. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
ü  Gede, Ida Bagus.1996. Penuntun Diskusi Obstretri dan Ginekologi. Jakarta : EGC
ü  Hanni, Ummi, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta : Salemba Merdeka
ü  Hidayati, Ratna. 2010. Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis. Jakarta : Salemba Merdeka
ü  Jimenez, Sherry. 1995. Kehamilan yang Menyenangkan. Jakarta: Arcan
ü  Manuaba, Ida Ayu Chandranita, dkk. 1996. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kndungan, dan KB. Jakarta : EGC
ü  Manuaba, I.B.G, dkk. 2003. Pengantar Kuliah Obstretri. Jakarta : EGC
ü  Rahayu, Dedeh Sri. 2010. Asuhan Keperawatan Anak dan Neonatus. Jakarta : Salemba Medika
ü  R. Scoot, James ,dkk. 2002. Obstretri dan Ginekologi. Jakarta : Widya Medika
ü  Sarjadi. 1992. Patologi Ginekologi. Jakarta : Salemba Medika
ü  Sulistiawati, Ari, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta : Salemba Merdeka
ü  Varney, Helen, dkk. 2003. Buku  Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC
ü  V. Walsh, Linda. 2003. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC

1 komentar: